MAAF YA LAMA ABISNYA SUKA LUPA KALO PUNYA CERITA BELUM KELAR HEHE.. SEBAGAI PERMINTAAN MAAF AKU BAKAL BIKIN ENDING NYA CEPAT [Bisa chapter ini atau chapter setelah ini]
BUAT YANG BELUM FOLLOW CEPETAN DONG FOLLOW BANTU 1K BESTIE XIXIXI, gak suka banyak omong langsung aja..
HAPPY READING!
*****
Setelah mengetahui segala hal yang disembunyikan anak gadisnya Pandu langsung bergegas pulang dan ingin mendengar langsung penjelasan yang sejelas-jelasnya dari mulut Syila.
Anak gadis itu tumbuh jadi anak yang pendiam yang tidak suka membagi cerita atau masalahnya pada orang disekitarnya. Sebenarnya Syila takut jika apa yang dia alami hanya akan membuat orang-orang disekitarnya terbebani.
Skizofrenia bukanlah penyakit mental biasa. Penyakit itu tidak bisa diremehkan begitu saja, bahkan nyawa bisa jadi taruhannya. Dan menurut Pandu Syila sangat salah sekarang karena tidak berusaha menjelaskan apa yang sedang ia alami seolah memandang Skizofrenia seperti sakit demam biasa.
"Sejak kapan?"
"Setelah kejadian itu."
Pandu menghela nafas panjang sambil meremas rambutnya, menatap Syila dengan pandangan yang sulit diartikan. Bagaimana bisa selama itu anak ini menyembunyikan hal besar dari dirinya?
"Maafin ayah ya?" Pandu membawa anak gadisnya kedalam pelukan, mengusap surai hitam Syila penuh sayang.
"Ayah udah jadi orang tua yang egois. Yang cuma mentingin diri ayah sendiri, ayah udah gagal menjaga kamu. Ayah malu tapi ayah juga bangga punya anak perempuan yang kuat, yang mencoba berdamai dengan dirinya sendiri atas apa yang terjadi."
Syila terisak didalam hangatnya pelukan Pandu. Pelukan yang selalu ia nantikan, tapi tidak dalam keadaan seperti ini. Dan ternyata masalah lah yang membuat keduanya jadi jauh dan bisa sedekat sekarang.
"Kita jalani semuanya bareng-bareng dari awal lagi sampai kamu pulih ya, sayang?"
Syila tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Ia hanya mengangguk dalam pelukan, berharap seterusnya ia akan terus bersama sosok ayah yang dulu sempat menghilang dari hidupnya.
Semoga kebahagiaan ini tidak bersifat sementara.
*****
Rifaldi dan Kevin sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk mencari siapa dalang dari teror yang Syila alami. Keduanya sedang berbincang bak teman baik yang sedang berkerjasama dalam menyelesaikan masalah. Syila, gadis itu jadi alasan mengapa keduanya harus menurunkan ego dan gengsinya masing-masing.
"Lo yakin dia orangnya?"
"Lo masih gak percaya? Bayu gak akan ngelakuin hal itu."
"Tapi kenapa, apa alasannya?"
"Lo bego atau bodoh sih?" Kevin jengkel, Rifaldi terus beranggapan bahwa Bayu juga ambil alih dalam teror yang Syila alami.
"Perempuan itu suka sama lo, dia bahkan akan ngelakuin apapun biar bisa dekat sama lo. Lo masih mau belain dia?"
"Tapi.."
"Lo ketipu sama muka polosnya. Lagian kalo Bayu pelakunya ngapain dia ngirim paket modelan kayak gitu? Kalaupun Bayu dia bakal kirim paket yang beda, sama kayak sebelumnya."
"Sebelumnya?"
"Iya, sebelumnya Bayu sering kirim paket yang isinya kenangan dia sama Syila. Bahkan dia tau hal itu aja bisa pacu Skizofrenia Syila kambuh. Kalo ada yang mudah kenapa Bayu harus pilih cara susah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA BASKET VS BADGIRL [END]
Teen Fiction[ Follow dulu ya sebelum membaca:) ] Akan direvisi setelah tamat. Warning!! 17+ Banyak kata-kata umpatan kasar dan non baku. Silahkan bijak dalam membaca.. Bagaimana jadinya jika ketua basket mesum, berpacaran dengan badgirl yang tingkat kebar-baran...