CAPT 15

34.4K 705 33
                                    

Happy reading.✨

*****

Syila perlahan membuka matanya saat cahaya mentari pagi mulai menyelusup masuk melalui gorden.

Ia terkesiap dan beberapakali memfokuskan penglihatan seraya mengucek-ngucek kedua matanya. Bagaimana bisa ia ketiduran sampai pagi? Kenapa juga Rifaldi tak mencoba membangunkannya? Untung saja hari ini adalah hari Sabtu, jadi ia tidak perlu repot siap-siap pergi ke sekolah. Namun, Syila jadi tak enak hati, mana sekarang waktu sudah menunjukkan pukul delapan.

Syila mendengus saat mengingat kejadian semalam sebelum dirinya menyelami alam mimpi. Syila menengok kearah nakas dimana tasnya berada, lalu merogoh ponselnya dan mencari nomor seseorang.

Ketika teleponnya terhubung Syila langsung berbicara, "Bisa ke kamar sekarang gak?" Setelah mengatakan kalimat itu, Syila langsung memutuskan sambungannya secara sepihak.

Ia benar-benar malu, mau ditaruh dimana mukanya saat nanti berhadapan dengan Linda? Ia akut jika nantinya Linda jadi hilang respect terhadapnya. Udah nginep, bangun siang pula! Syila, Syila..

Ketukan pintu membuat Syila terbangun dan duduk ditepi ranjang. Tanpa persetujuan Syila, orang itu langsung masuk dengan tumpukan baju menghiasi tangannya. Syila pun mengerutkan kening, tak mengerti.

"Mandi dulu sana, bau!" Ledek Rifaldi yang di hadiahi tatapan tajam oleh Syila, "nih, baju gantinya. Pilih aja sesuka hati lo."

"Ini baju siapa?" Tanya Syila sambil mengambil alih baju-baju yang berada ditangan Rifaldi.

"Mamah."

Syila mengangguk mengerti, lalu mengibas-ngibaskan tangannya. "Yaudah sana, gue mau mandi."

"Tip-nya mana?"

"Hah?!"

Rifaldi memberi isyarat dengan menunjuk-nunjuk pipinya dengan telunjuk, Syila yang mengerti maksud Rifaldi pun mendengus kesal. Tip macam apa ini?!

"Gak mau, ah!"

"Sekali aja."

"Kalo udah ngerasain sekali nanti malah keterusan."

"Ya, bagus kalo keterusan."

"Enggak ya enggak!" Syila tak habis pikir kenapa kekasihnya ini mempunyai otak yang dominan mesum. "Udah ah jangan ganggu, gue mau mandi!" Tanpa mempedulikan Rifaldi, Syila langsung berjalan menuju bilik kamar mandi.

Melihat respon yang tidak menyenangkan, Rifaldi pun nekat akan memulai duluan. Mungkin awal-awal harus ia yang nyosor duluan, nanti lama kelamaan juga pasti Syila yang akan ngajak duluan.

Rifaldi menghampiri Syila yang baru saja ingin memasuki kamar mandi, ia menarik pergelangan tangan Syila hingga membuat Syila menoleh. Dengan cepat Rifaldi langsung mendaratkan bibirnya ke pipi chubby Syila, mengecupnya singkat disertai dengan sedikit jilatan. Syila membulatkan matanya tak percaya, jika tadi malam ia ileran gimana?

Syila belum sepenuhnya sadar jika kini Rifaldi sudah pergi meninggalkannya. Dengan secepat kilat Rifaldi keluar kamar dengan senyum yang terus mengembang, hingga suara teriakan Syila membuat Rifaldi terbahak.

"Syila kenapa, A?" Suara dengan nada khawatir dari Linda seketika menghentikan tawanya.

"Mungkin ada kecoa." Jawab Rifaldi asal, namun diiyakan oleh Linda. Entah disini siapa yang sebenarnya bodoh?

"Papah mana, Mah?" Tanya Rifaldi saat melihat Ridan yang sedang main sendiri di ruang keluarga.

"Udah berangkat dari subuh."

KETUA BASKET VS BADGIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang