Happy reading.✨
*****
*Brukkk
"Aduh." Syila terjatuh saat hendak meloncat dari tembok belakang sekolah. Hari ini Syila kembali kedalam rutinitasnya, terlambat.
Rifaldi tidak menjemputnya pagi ini. Syila pun bangun agak siang dari biasanya, ia berniat tidak mengikuti mata pelajaran pertama. Sekarang tempat satu-satunya yang ingin ia tuju adalah atap sekolah.
"Ceroboh banget sih, Syila. Baru manjat aja udah jatoh. Eh, udah lama juga ya ngomong-ngomong gak manjat." Syila bermonolog seraya menepuk-nepuk bagian roknya yang kotor.
Ia melangkahkan kakinya melewati koridor kelas yang sepi sambil bersenandung kecil. Kejadian kemarin menjadi alasan diri kembali melakukan rutinitas buruknya. Yang ia inginkan adalah lelaki itu pergi lagi dan tak kembali sampai selama-lamanya. Syila harus membuat lelaki itu benci terhadap dirinya sebagaimana ia membenci lelaki itu.
Tiba-tiba pundak Syila memberat, ia jadi susah melangkah, tas yang ia gunakan ditahan seseorang.
"Arsyila, sudah berapa kali kamu terlambat dalam sebulan." Suara bariton itu sukses membuat Syila meringis.
Ia membalikan badannya memasang senyum semanis mungkin. "Eh, halo bapak. Kangen nih saya, beberapa hari ini gak ketemu bapak."
Pak Halo pun geleng-geleng kepala, hampir setiap hari Syila keluar masuk ruang BK. Hampir setiap hari juga pak Halo mengurusi Syila yang sangat susah untuk diatur. Syila adalah satu-satunya gadis yang senang berurusan dengan BK, saking senangnya sampai tak pernah absen untuk tidak masuk dalam ruangan penuh masalah itu.
"Gak sopan kamu. Ikut saya!" Pak Halo meninggalkan Syila menuju arah lapangan.
Syila yang melihat celah untuk dirinya kabur pun berlari berlawanan arah dengan arah pak Halo berjalan.
"Hukuman kamu sekarang muterin lapangan ini sebanyak sepuluh kali!" Pak Halo mengernyitkan dahinya, karena tidak ada respon apapun dari Syila. Ia yang merasa curiga membalikkan tubuhnya dan tidak menemukan siapapun termasuk Syila.
Pak Halo menahan amarah, dadanya naik turun, kumisnya berkedut tak beraturan. "ARSYILA!" teriaknya lantang ditengah lapangan sampai menggema seantero sekolah.
Syila yang mendengar teriakan itu pun malah tertawa puas. Mood nya kembali membaik. Ada kesenangan tersendiri setiap kali bersikap seperti ini.
Dilain tempat, Rifaldi juga mendengar teriakan itu. Ia menyatukan alisnya. Apa yang Syila lakukan sampai pak Halo meneriaki namanya?
"Cari gara-gara apa lagi tuh cewek?" Tanya Andres sambil terkekeh.
Rifaldi mengangkat bahunya, lalu terkekeh. Pasti sekarang Syila sedang berulah sehingga membuat guru BK sekaligus guru mata pelajaran Fisika itu kesal.
*****
Syila mengedarkan pandangannya ke berbagai penjuru kantin, namun nihil. Semua meja tidak ada yang kosong.
Vivia tidak masuk sekolah hari ini. Ia memberi tahu bahwa sedang tidak enak badan pada Syila. Hal itu juga yang membuat Syila membolos pada jam mata pelajaran pertama tadi.
Sebenarnya Syila malas jika ke kantin pada jam istirahat seperti ini. Apalagi ia datang ngaret lima menit dari jam istirahat. Jika perutnya tidak meronta-ronta untuk diisi, dipastikan Syila masih termenung duduk bahkan tidur di atap sekolah.
Syila melangkahkan kakinya menuju warung nasi yang ada di kantin, lalu memesannya. Ia berniat untuk membungkus makanan itu dan memakannya di atap seorang diri, sudah biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA BASKET VS BADGIRL [END]
Teen Fiction[ Follow dulu ya sebelum membaca:) ] Akan direvisi setelah tamat. Warning!! 17+ Banyak kata-kata umpatan kasar dan non baku. Silahkan bijak dalam membaca.. Bagaimana jadinya jika ketua basket mesum, berpacaran dengan badgirl yang tingkat kebar-baran...