CAPT 35 (END)

10.9K 248 50
                                    

Cuman mau ngingetin jangan berandai-andai ending bakal begini atau begitu. Jadi baca dan nikmatin ceritanya tanpa ngeluh ending cepet banget.

Banyak omong gak suka, langsung aja..

HAPPY READING BESTIE <3

*****


Sudah hampir dua hari Syila tidak masuk sekolah, dan dua hari itu juga Syila tidak dapat dihubungi. Kini Rifaldi kehilangan akses untuk mengetahui keberadaan Syila, bahkan Vivia teman satu mejanya saja tidak mengetahui keberadaan gadis itu. Vivia bahkan balik bertanya soal kemana Syila dua hari ini. Rifaldi tidak bisa menjawab, ia pun sama tidak tahunya seperti Vivia.

Kevin, salah satu akses untuk Rifaldi mengetahui keberadaan Syila. Tapi lelaki itu hanya menyikapi pertanyaannya dengan gelengan kepala lalu pergi begitu saja. Kenapa seolah-olah semua orang menutup akses untuknya bertemu dengan Syila?

Jika memang ini kemauan gadis itu, kenapa tidak dia biarkan kata perpisahan itu ada? Rifaldi juga butuh kejelasan, mau dibawa kemana nantinya hubungan ini?

"Lo sebenarnya tau kan Syila ada dimana?"

"Kalo pun gue tau gue gak akan biarin lo tau." Ucap Kevin sebelum benar-benar pergi.

Rifaldi seperti kehilangan arah, ada beban yang ia pikul sendirian. Jika memang harus berakhir seperti ini setidaknya tolong beri ia kejelasan. Apa maksudnya hubungan keduanya memang ditakdirkan untuk berpisah? Bahkan belum sempat mereka mengulang kisahnya lagi untuk memperbaiki apa yang perlu diperbaiki.

Terlalu banyak tanda tanya besar diantara hubungan keduanya. Memang tidak ada yang bisa Rifaldi harapkan dari hubungan yang berawal dari sebuah paksaan.

Rifaldi melanjutkan langkahnya dengan tangan hampa, menghampiri sahabatnya berharap ingatannya tentang Syila cepat memudar dan begitupun sebaliknya. Memang ada benarnya kalau kisah ini tidak harus ada, tapi ini juga ulah darinya yang memulai untuk terjerat pada kehidupan gadis itu duluan.

Selamat menikmati kehampaan untuk pertama kalinya.

Dilain sisi Kevin sama cemasnya seperti Rifaldi. Kali ini untuk pertama kalinya Syila tidak bercerita apapun pada dirinya seolah memang sudah punya niatan untuk pergi dari hidupnya.

Nomor yang tidak bisa dihubungi, pagar rumah yang tergembok besi. Ini mampu menjelaskan bahwa gadis itu benar-benar pergi. Yang dia tinggalkan hanyalah kenangan dan rasa sakit karena merasa tidak dihargai.

Kevin lebih menyadari dimana posisi dirinya sekarang dalam hidup gadis itu. Sebenarnya dalam ketidak pastian suatu hubungan, selalu ada kepastian yaitu; siap untuk ditinggalkan.

Selamat menikmati kehampaan untuk kesekian kalinya.

*****

Syila, gadis itu memang mempunyai rencana untuk menutup segala akses untuk teman-temannya beserta Rifaldi agar tidak mengetahui dimana dirinya sekarang.

Syila ingin ia kembali saat semuanya sudah membaik. Dirinya sudah pulih, hidupnya kembali normal, hari-hari tanpa obat, tanpa perlu takut penyakitnya tiba-tiba kambuh.

Tapi sebenarnya tidak ada yang baik-baik saja setelah ditinggalkan seseorang, Syila telat menyadari itu. Biarkan semua hal yang ingin terjadi terjadilah sudah, apapun konsekuensinya Syila harap ia bisa terima. Mungkin jika setelah ini cinta dan sahabatnya hilang pun ia tidak mengapa. Lagipula tidak ada yang bersifat abadi di dunia. Akhirnya pasti akan ada hari dimana ia akan kehilangan semua, yang hanya menyisakan dirinya seorang.

Pergi tanpa pamit adalah hal sulit untuk Syila lakukan. Perlu perdebatan panjang antara ego dan hatinya yang berkecamuk berbeda arah pandang. Tapi jika perpisahan itu ada, Syila yakin perlu waktu yang lama untuknya menerima ini semua. Rasanya jika melihat wajah orang-orang saat akan berpisah adalah hal yang paling memilukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETUA BASKET VS BADGIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang