CHAP 0.2

82.6K 1.7K 30
                                    

Happy reading.✨

*****

Keesokan harinya, Syila masih dengan rutinitas hariannya yaitu terlambat.

Namun yang membedakan, ia telat tidak hanya sendiri tapi berdua dengan satu orang laki-laki yang ia kenal sebagai kakak kelasnya.

Tapi, kenapa kakak kelasnya itu tidak kunjung memanjat dan malah memperhatikan Syila yang sedang berjalan menghampirinya.

"Jangan liatin gue terus. Nanti lo suka!" Ketus Syila, pada Rifaldi yang berdiri dengan angkuh bersandar pada dinding tembok, sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Mendengar penuturan Syila, Rifaldi mengangkat satu alisnya seraya berdecak, "pede!"

"Cepet manjat."

"Mau banget."

Syila berdecak kesal, malas cari ribut apalagi dengan Rifaldi yang mempunyai gelar prince disekolah ini. Bisa-bisa namanya viral nanti.

Akhirnya ia mengalah dan memutuskan untuk memanjat dengan rok span yang nantinya agak mengekspos bagian paha mulusnya.

Tidak peduli, jika Rifaldi melihat bagian paha mulusnya dengan cuma-cuma. Sekali-kali ia juga harus memberi pelajaran pada Rifaldi yang berani mengusik hidup tenangnya dengan mencoba membangunkan sisi liar Rifaldi, lalu ia tinggalkan begitu saja tanpa memberikan kepuasan.

Syila sudah berada di atas tembok dengan rok span yang sudah terangkat bahkan sampai memperlihatkan dalamannya.

Dan semua itu tidak pernah lepas dari pandangan seorang Rifaldi.

Rifaldi menelan salivanya kasar, melihat Syila yang sangat menggoda diatasnya membuat adik kecilnya terbangun.

Merasa Rifaldi sudah tersulut gairah, Syila pun segera menurunkan tubuhnya dan pergi melenggang dari belakang sekolah, menuju toilet perempuan agar tidak bisa dijangkau oleh Rifaldi yang pastinya sedang mencari dirinya.

Dilain sisi, Rifaldi sedang merutuki dirinya. Bagaimana bisa ia lengah dan kehilangan jejak Syila yang sudah berani membangunkan adiknya tanpa bertanggung jawab untuk menidurkannya lagi.

Tubuh bagian bawah Rifaldi merasa sesak, segera ingin dipuaskan. Persetanan, dengan Syila yang berani-beraninya kabur dari tanggung jawab ini.

Rifaldi bersumpah, jika ia bertemu dengan Syila. Ia langsung akan menyeretnya dan memberikan pelajaran indah yang tidak pernah Syila lupakan.

*****

Merasa sudah sedikit aman, Syila keluar dari dalam bilik toilet.

Ia hampir 1 jam mengurung diri, hanya untuk menjauhi Rifaldi yang bisa saja bertindak diluar dugaan.

Syila sangat tau tentang kakak kelasnya itu. Ia sering dengar dari teman-teman satu club dengannya, bahwa Rifaldi adalah cowok yang tingkat kemesumannya tinggi. Bahkan ia sering sekali menyewa jalang dan bahkan bergonta-ganti pacar hanya untuk memuaskan nafsunya.

Syila melangkahkan kakinya menuju kelas, dan berjalan santai di koridor sambil bersenandung ria.

Tanpa ia sadari ada satu laki-laki yang mengikuti dirinya dari belakang, dan dengan cepat ia menarik Syila menuju arah rooftop.

"Lepasin!"

"Lepasin gak, atau gue teriak!" Ucap Syila sedikit berteriak.

"Lo udah teriak." Balas laki-laki itu datar.

Syila meronta-ronta mencoba melepaskan cekalan tangan laki-laki itu pada lengannya. Tapi sepertinya itu percuma, tenaganya hanya terbuang sia-sia.

Jika harus berteriak juga percuma. Di jam pelajaran seperti ini siapa yang mau menolongnya?

KETUA BASKET VS BADGIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang