avouer

17.4K 2K 468
                                    

3 bulan kemudian.

Operasi berjalan dengan lancar.

Selama Donghyuck dan Haechan dalam masa pemulihan anggota keluarga dilarang untuk menemui mereka berdua. Demi kesembuhan keduanya, Lee Donghee membatasi kunjungan untuk teman-teman Lee Haechan termasuk Mark Lee anak dari rekan bisnisnya Lee Siwon.

Lee Donghyuck sudah kembali pulih setelah memberikan transpalansi syngeneic. Tapi sudah satu bulan ini Lee Haechan masih sangat nyaman memejamkan kedua matanya.

"Kumohon paman. Aku hanya ingin melihatnya sebentar saja." Mark memohon.

Mark kini sedang berada di rumah sakit tempat dimana Haechan di rawat. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka-luka yang disebabkan oleh pengawal ayahnya, Mark kini sudah kembali pulih.

"Maaf Mark. Tapi saat ini Haechan tidak bisa menerima kunjungan. Kau bisa kesini lagi jika kondisi Haechan sudah membaik." Lee Donghee menepuk bahunya.

Mark menunduk lesu.

"Bolehkah aku hanya melihatnya di luar kaca jendela kamar rawatnya?" tanya Mark ragu.

Lee Donghee mengangguk lalu meninggalkan Mark yang masih berdiri di depan ruang rawat Haechan.

Mark menatap sendu melihat kekasihnya itu masih memejamkan matanya. Ia meletakan lengannya di kaca tersebut. Perasaannya sangat sakit melihat Haechan terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan alat-alat yang menempel di tubuhnya.

"Aku berjanji Haechan. Aku akan mencintaimu sepenuh hatiku..." matanya mulai memanas.

"Kumohon bangunlah."

"Kau ingin aku mengucapkan 'aku mencintaimu' bukan? aku akan mengucapkan setiap harinya sampai kau bosan mendengar suaraku."

Mark memegangi dadanya yang terasa sesak, melihat Haechan terbaring tak berdaya membuat seluruh jiwanya terasa terhantam.

"Beri aku kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya. Memperbaiki segalanya yang telah ku rusak."

"Maafkan aku, Haechan. Maaf karena selama ini telah membuatmu terluka karena sikapku."

Mark membalikan tubuhnya. Ia tak sanggup lagi melihat Haechan masih memejamkan matanya. Ia ingin melihat mata indah itu lagi. Mata polos dan cantik milik kekasihnya itu.

Mark menyandarkan tubuhnya ke dinding rumah sakit. Matanya mendongak keatas. Ia memejamkan kedua matanya meratapi segala masalah yang terus menerus menghampiri hidupnya.

"Kumohon Tuhan... jangan ambil orang-orang yang kusayangi. Tak cukup kah kau memberikan begitu banyak penderitaan untukku!" Mark mengepalkan kedua tangannya dan meninju tembok hingga tangannya terluka.

"Mommy, Koeun... dan Haechan?"

"Kali ini kumohon." suaranya mulai memelan.

"Aku ingin melihat senyumnya lagi. Senyum seorang Lee Haechan... yang sangat berarti untuk hidupku."

"Saat ini aku memiliki tujuan, Tuhan."

"Tujuanku saat ini hanya untuk melihat Haechan kembali tersenyum bahagia."

Mark terus meracau di depan kamar rawat Haechan. Tubuhnya bergetar karena merangis, ia terduduk lesu di depan kamar rawat Haechan.

***

Jeno dan Donghyuck bergantian menjaga Haechan. Jeno melihat tangan Haechan ada pergerakan. Ia segera memanggil dokter Johnny untuk memeriksa keadaan Haechan.

Jeno dan Donghyuck menunggu di ruang rawat dengan perasaan campur aduk. Mereka berdua saling berpegangan tangan. Keduanya sangat tegang saat Dokter Johnny sedang memeriksa Haechan.

Premier Amour [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang