"Premier Amour"
"Neoz School" adalah salah satu sekolah terkenal yang banyak di minati para kalangan atas. Para orang tua tidak akan segan mengeluarkan uang ratusan juta untuk menyekolahkan anak mereka di sekolah ternama di Korea Selatan ini.
Haechan Lee salah satu murid yang sangat beruntung mendapatkan beasiswa di sekolah tersebut. Ia adalah pria manis yang selalu bermimpi ingin bersekolah di salah satu sekolah elite di Kota Seoul, dan kini impiannya kian terwujud. Lee Haechan tidak memiliki kedua orang tua, selama ini ia tinggal seorang diri di salah satu apartment kumuh. Untuk mencukupi hidupnya ia akan bekerja paruh waktu di salah satu toko roti kenalannya.
Saat memasuki sekolah "Neoz School" Haechan sadar ia tidak banyak memiliki teman, Haechan hanya memiliki teman bernama Renjun dan Jaemin. Ia menjalani hari-hari di sekolahnya dengan sangat baik. Tapi saat itu ia tidak sengaja berlarian di lorong sekolah sampai pada akhirnya ia tidak sengaja bertabrakan dengan salah satu ketua basket disekolahnya, pria berahang tegas dengan tatapan matanya yang cukup dingin membuat Haechan mulai tertarik dengan pria tersebut.
Semenjak kejadian tersebut Haechan mulai penasaran dengan ketua basket itu, ia selalu meluangkan waktunya untuk melihat pria itu bermain basket. Bahkan ia tidak malu untuk memberikan botol minuman padanya. Sayangnya pria itu cukup dingin dan angkuh, bahkan ia tidak pernah mau berbicara dengan Haechan. Walaupun merasa diabaikan Haechan tidak menyerah ia terus mendekati pria berahang tegas itu. Sampai pada akhirnya..... pria itu menghampirinya dan mengatakan sesuatu yang membuat jantungnya berdetak tak karuan.
"Lee Haechan, apa kau mau menjadi kekasihku?"
Beberapa siswa-siswi mulai terdengar ricuh, umpatan dan makian untuknya kian terdengar di telinganya, tapi rasa bahagia juga menyelimutinya. Ketua basket yang selama ini selalu ia impikan kini mengajaknya untuk berpacaran. Ini seperti mimpi bukan? Tapi ini sungguh kenyataan.
Beberapa siswa-siswi mulai berbisik dan bahkan menatap sinis padanya.
"Mark Lee mengajaknya berpacaran?" Seorang gadis berambut coklat madu tersenyum sinis padanya.
"Tidak mungkin. Bukankah Mark straight?"
"Ini gila! Aku tidak setuju!"
"Lee Haechan berhasil menggodanya. Pria jalang itu tidak tau malu."
"Dia gay? Oh sungguh menjijikan."
"Aku yakin Mark hanya mempermainkannya."
Kata-kata makian seperti sarapan paginya semenjak Mark mengajaknya berkencan. Tapi itu tidak membuatnya menyerah menjalani hubungan bersama dengan Mark.
Ya kini mereka sudah menjalani hubungan karena Haechan menerima Mark menjadi kekasihnya. Saat Mark mengajaknya berkencan Haechan tentu saja menerimanya. Siapa yang akan menolak seorang Mark Lee? Ketua basket tampan yang banyak di sukai oleh para wanita maupun pria disekolah ini. Haechan sangat beruntung bukan memiliki kekasih terkenal sepertinya? Tentu saja beruntung tapi juga menyedihkan karena berpacaran dengan Mark seperti berpacaran dengan es. Mark begitu dingin dan angkuh ia jarang sekali mengajaknya berbicara, terkadang mereka hanya berbicara seperlunya. Walaupun begitu Haechan tetap bahagia bisa berpacaran dengan seorang Mark Lee, cinta pertamanya.
Mark dan Haechan sudah menjalin hubungan selama satu tahun, selama menjalin hubungan satu tahun sifat Mark tetap tidak berubah. Ia sering sekali mengabaikan Haechan, walaupun begitu Mark tetap memberikan perhatian padanya. Tiap pagi Haechan selalu mengunjungi apartment Mark untuk membangunkannya, karena Mark sulit sekali bangun pagi. Seperti sekarang Mark masih bergelung dengan selimutnya.
"Mark...." Haechan membuka selimut kekasihnya dan mencubiti pipi kekasihnya. Mark paling tidak suka jika Haechan menyentuh pipinya.
Haechan mendesah pasrah melihat kekasihnya tetap tidak ingin bangun. Ia memiliki ide yang akan membuat Mark bangun. Haechan ikut merebahkan dirinya di ranjang, ia memasuki selimut Mark dan mengecupi seluruh wajah kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour [PROSES PENERBITAN]
RomanceYou are similar to my favorite song. When the song ended, I keep repeating it. - Mark Lee You like a camera. Whenever I see you, then I'm going to smile. - Haechan Lee - Premier Amour -