-Premier Amour-
Donghyuck mengambil pelumnas dan berusaha mengoleskannya ke lubang miliknya. Tangannya berlalih menuju res seleting celana milik Mark.
Mata Donghyuck terpejam, ia menghembuskan nafasnya kasar. Donghyuck berusaha mengenyahkan bayangan adiknya.
"Sekali lagi maafkan Hyuck, Chanie. Hyuck ingin merasakan menjadi milik seorang Mark Lee."
Tatapan Donghyuck tertuju pada dada bidang Mark, disana ia melihat jelas tato milik Mark dengan ukiran nama adiknya. Sebegitu cintakah Mark pada adiknya? Donghyuck menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan perasaan melanklonisnya.
Tangannya kembali beralih pada res seleting celana milik Mark. Saat ia akan membukanya, satu tangannya di cekal dengan kuat. Donghyuck mendongak dengan tubuh yang gemetar. Ia juga meringis saat cekalan ditangannya sangat kuat.
"Minhyung?" cicitnya.
Mark menaikan satu alisnya, ia melihat tubuh Donghyuck yang naked. Mark mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia juga menghempaskan tangan Donghyuck dengan kasar. Mark bangun dan kembali memakai kemeja kerjanya. Ia melempar selimut dengan kasar untuk menutupi tubuh Donghyuck yang naked.
"Beginikah sifat aslimu, Donghyuck?" Mark memegangi kepalanya yang lumayan pening.
Pengaruh obat bius itu tidak berselang lama karena memiliki dosis rendah. Dan Donghyuck tidak menyadari akan hal itu. Karena ini pertama kalinya baginya untuk membeli obat bius.
Donghyuck menunduk tanpa mau menatap mata lelaki depannya. Lelaki yang tidak akan pernah bisa ia miliki selamanya. Lelaki yang pasti akan membencinya setelah ini. Mungkin lelaki ini juga akan merasa jijik padanya.
"Apa yang sebenarnya kau lakukan, Donghyuck?! Beginikah caramu menyelesaikan masalah?!" Mark membentak marah. Ia sudah berusaha menahan dirinya untuk mengontrol emosinya, tapi kekesalannya semakin memuncak.
"KARNA AKU MENCINTAIMU! AKU INGIN MERASAKAN DICINTAIMU!" Donghyuck berteriak histeris.
"FUCK YOU LEE DONGHYUCK! Aku tidak akan pernah mencintaimu, sialan! Kau sangat tau itu! Aku hanya mencintai Lee Haechan. Tidak ada satupun yang bisa menggantikannya dihatiku!"
"Kenapa? Kenapa selalu Haechan dan Haechan? Kenapa aku tidak pernah mendapatkan kebahagianku!" Donghyuck berteriak dan menarik rambutnya frustasi. Ia menangis sejadi-jadinya.
PRANG! Mark melempar vas bunga dikamarnya. Mark bisa saja menyakiti Donghyuck karena emosinya yang bisa saja tidak terkontrol. Tapi ia berusaha menahannya untuk tidak menyakiti seseorang yang berharga bagi istrinya. Apalagi Donghyuck adalah orang yang Haechan sayangi.
"Tanyakan itu pada dirimu sendiri!" Mark mengusap wajahnya kasar, "Aku akan mengurus Mingyu—"
BRAK!
Pintu apartement terbuka menampilkan Haechan dan Jeno yang berdiri kaku melihat pemandangan didepannya. Haechan meremat ujung bajunya. Hatinya hancur melihat dua orang dihadapannya. Dua orang yang sangat berarti untuk hidupnya.
Jeno melangkah mendekat menghampiri Donghyuck. Ia memegang kedua bahu Donghyuck dan menatap matanya tajam. Donghyuck tidak berani menatap mata saudara tirinya. Ia yakin saat ini Jeno pasti sedang menatapnya kecewa.
"Kenapa kau melakukan ini, Donghyuck?" mata Jeno menanas. Merasa hancur melihat keadaan Donghyuck yang berantakan. Rambut acak-acakan, mata sembab dan tubuh yang bergetar ketakutan. Ia merasa gagal menjaga Donghyuck dan Haechan.
Mark menghampiri Haechan hendak menggenggam tangannya. Tapi Haechan menipisnya dan mengabaikan tatapan penuh permohonan Mark.
"Sayang, aku akan menjelaskannya. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan," Haechan mengabaiakan Mark dan menghampiri Donghyuck.
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour [PROSES PENERBITAN]
RomanceYou are similar to my favorite song. When the song ended, I keep repeating it. - Mark Lee You like a camera. Whenever I see you, then I'm going to smile. - Haechan Lee - Premier Amour -