Jangan lupa spam komen dan votenya ya!
Enjoy this chapter and see u again🥰Ohiya guys biar gak bingung sama alurnya dibiasain baca perchapter ya jangan di loncat bacanya haha kalian baca detail ceritanya ya karena setiap konflik saling berhubungan dengan masa lalu karakter utama🤭
Tenang aja guys ga bakal ada konflik lagi kok 😬✌🏻 HAHAH KETAWA JAHAT 👹👹👹
-Premier Amour-
Haechan, Mark dan Jeno mengantar Donghyuck ke bandara. Donghyuck akan kembali ke Sydney untuk melanjutkan pendidikannya yang sempat tertunda. Dan kebetulan eommanya dan daddy Donghee sudah berada di Sydney semenjak satu bulan yang lalu. Perasaan Donghyuck sudah merasa lebih baik setelah merenungi kesalahannya. Ia jauh lebih baik sekarang setelah dua bulan menata dirinya yang sempat merasa hancur karena kecerobohannya. Setelah kejadian ia yang hampir diperkosa, hingga saat ini ia masih enggan bertemu dengan Mingyu. Padahal pria tampan itu sudah berkali-kali memohon pada Jeno untuk bertemu dengannya.
"Hati-hati, Hyuck." Haechan melepaskan pelukannya. Donghyuck mengangguk dan tersenyum hangat.
Ia menatap suami kembarannya. "Hei Minhyung—maaf atas semua masalah yang telah kuperbuat. Aku harap kau bisa memafaakanku dengan tulus. Tolong jaga adikku dengan baik. Kumohon jangan sakiti dia lagi seperti aku yang telah menyakitinya. Aku sudah merasa gagal menjadi kakaknya, dan kuharap kau tidak akan pernah gagal menjadi suaminya." Donghyuck tersenyum tulus.
Mark cukup tertegun mendengarnya, entah kenapa Donghyuck seperti mengerti ketakutan dan kekhwatirannya yang selama ini ia rasakan. Ia sangat takut tanpa sengaja melukai hati Haechan. Ia hanya berharap semoga itu tidak akan terjadi.
"Aku memaafkanmu, semoga kau bahagia di sana." Mark menarik pinggang Haechan posesif dan mengecup dahinya setelah mengatakan itu pada Donghyuck.
Setelahnya, Jeno menggeret koper milik Donghyuck dan mengantarkan Donghyuck. Mereka berdua memberikan salam perpisahan yang cukup lama. Entah apa yang Jeno bicarakan pada Donghyuck hingga Jeno yang memiliki hati selembut hello kity terus saja menangisi kepergian Donghyuck.
***
"Mark, ternyata buah salak enak. Kamu gak boleh minta ya, ini khusus buat aku. Kamu makan semangka aja." ucapnya sambil menaruh buah salak yang diberi oleh Doyoung di meja.
"Hmm," Mark yang sedang fokus dengan laptopnya hanya berdehem mendengar ucapan istri manisnya.
"Mark—aku kelihatan gendut banget ya?" usia kandungan Haechan tidak terasa sudah memasuki bulan kedua, dan saat ini perubahaannya cukup terlihat jelas. Hingga ia selalu menggunakan kaos oversize selama kuliah untuk menutupinya.
Mark menoleh, "Iya gembul."
"Ish rese banget si! Gak gembul banget kan tapi? Aku takut kamu berpaling kalo aku gemuk—kan keliatan jelek pasti." gerutunya.
"Kan udah jelek." Mark menggodanya membuat sang empu yang di goda mengerucutkan bibirnya.
Mark terkekeh melihat perubahan wajah istri manisnya, "Becanda sayang," Mark menarik lengan Haechan lalu mendudukannya di pahanya.
"Mau kamu gembul ataupun gendut aku gak perduli dan gak akan pernah berpaling." Mark mengelus pipi Haechan, "Lagipula perubahan badan kamu kayak gini juga kan karna ada baby kita, sayang."
Haechan tersenyum dan mengalungkan lengannya ke leher Mark, "Aku gak masalah badanku makin melebar yang penting baby kita selalu sehat." Mark menarik pinggang Haechan dan menyandarkan kepala Haechan ke dadanya, ia memeluknya sambil mengelusi surai Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour [PROSES PENERBITAN]
RomanceYou are similar to my favorite song. When the song ended, I keep repeating it. - Mark Lee You like a camera. Whenever I see you, then I'm going to smile. - Haechan Lee - Premier Amour -