Jangan lupa vote dan spam komennya!
Enjoy this chap and see u again🔥
Happy Reading!
-Premier Amour-
"Bagaimana jika kedekatanmu dan Mina melukaiku dan baby? Apa yang akan kamu lakukan? Jika aku memintamu menjaga batasanmu—apa kamu bisa?"
Haechan menatap kedua bola mata Mark.
"Tentu saja sayang apapun akan aku lakukan untukmu." Mark menarik tengkuk Haechan dan mengecup bibirnya dihadapan Mina.
"Maaf jika tanpa sengaja aku sudah melukaimu dan baby." Mark memeluk Haechan dan mengecup puncuk kepala istri manisnya.
Haechan menatap Mina dan tersenyum miring di sela kecupan yang Mark berikan. Dari awal Mark adalah miliknya! Ia tidak akan membiarkan siapapun dekat dengan suaminya, walaupun Mina adalah sahabat Mark sekalipun! Sudah Haechan katakan bukan? Bahwa ia ingin menjadi egois untuk dirinya dan juga anak yang di kandungnya saat ini.
Mina memalingkan wajahnya kesal, entah kenapa ia seperti tidak rela melihat Mark yang saat ini terlihat acuh padanya. Dulu, saat Mark dan Haechan masih berpacaran Mark masih sangat perduli padanya, tapi sekarang semenjak menikah—Mark seperti lupa padanya. Ia seperti kehilangan sosok keluarga yang selalu perduli padanya. Kenapa ia menjadi seperti ini? Entahlah, ia hanya merasa kesepian.
"Kau sudah dengar bukan?" Haechan melingkarkan lengannya di dada menatap Mina dengan sinis.
Mina menaikan sebelah alisnya, "Apa maksudmu, Haechan?"
"Kau tidak dengar ya? Suamiku akan melakukan apapun untukku. Jadi kuharap kau bisa menjaga batasanmu. Selama ini aku berusaha menerimamu menjadi temanku karena aku ingin kau tidak merasa kesepian, dan aku diam karena menghargai pertemenanmu dengannya, tapi jika kau tidak bisa menjaga batasanmu—aku tidak akan tinggal diam, Mina." tekan Haechan disetiap ucapannya.
"Kau terlalu berlebihan, Haechan. Sebelum mengenal dirimu, Aku lebih dulu mengenalnya. Jika kau lupa—Kami berdua bersahabat sedari kecil." tekan Mina pada Haechan.
Haechan tertawa kecil, "Kau lucu sekali, Mina. Jika kau juga lupa, ia sudah menjadi suamiku!" sarkas Haechan membuat Mina bungkam.
Mark bangun dan mengelus punggung istrinya, ia tidak ingin Haechan merasa stress saat kehamilannya. Emosi Haechan harus tetap stabil, ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi saat Haechan melahirkan. Karena saat ini kesehatan Haechan lebih penting dari apapun.
"Bisakah kau keluar dari ruanganku, Mina? Aku tidak ingin kehadiranmu membuat istriku kesal." pinta Mark.
Mina menghembuskan nafasnya lelah, "Aku permisi kalau begitu." Mina berlalu dari ruangan Mark dengan wajah yang tertekuk.
Setelah Mina keluar dari ruangan Mark, Haechan menepis tangan Mark yang mengelusi punggungnya. Sungguh! Ia masih kesal saat melihat suaminya ini berpelukan dengan Mina dibelakangnya.
"Sayang, sudah dong jangan merajuk seperti ini. Aku minta maaf, aku tidak tau kalau tiba-tiba ia akan memelukku. Saat aku akan mendorongnya kamu sudah lebih dulu masuk. Sungguh sayang aku tidak bohong." Mark menjelaskan dan merengek seperti anak kecil, ia mendekati Haechan dan merebahkan kepalanya di atas paha sang istri dan mendusel diperut Haechan yang sudah membesar. Ia menaikan kaos Haehan dan mengecupi perut Haechan berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour [PROSES PENERBITAN]
Любовные романыYou are similar to my favorite song. When the song ended, I keep repeating it. - Mark Lee You like a camera. Whenever I see you, then I'm going to smile. - Haechan Lee - Premier Amour -