-Premier Amour-
Mark melepaskan pelukannya. Donghyuck terdiam saat Mark melepaskan pelukannya. Ia seharusnya tidak boleh seperti ini. Tapi entah kenapa pelukan yang Mark berikan sangat tulus dan terasa hangat.
"Maaf aku terbawa suasana karena teringat Fullsunku." ujar Mark membuat Donghyuck tersadar dari lamunannya.
Donghyuck tidak boleh seperti ini!
Mark adalah kekasih adiknya. Ia tidak boleh terus menerus menaruh perasaan pada Mark. Bagaimanapun Mark sangat mencintai Haechan dan begitupun sebaliknya.
"Kau pasti sangat mencintai adikku ya?"
Mark mengangguk, "Tidak ada yang bisa menggantikannya dihatiku."
"Apa jika melihatku kau teringat Haechan?"
"Kau dan Haechan sangat berbeda. Walaupun kalian kembar, aku bisa merasakan perasaan yang berbeda jika melihat kalian berdua."
"Maksudmu?" tanya Donghyuck merasa bingung.
"Fullsunku memiliki senyuman yang sangat indah, hanya dengan melihatnya tersenyum. Aku merasa sangat hidup."
Mark tersenyum melirik Donghyuck, "Sedangkan, kau memiliki senyuman yang terkesan dingin."
Donghyuck mengangguk mengerti. Bukan hanya Mark yang mengatakan hal seperti itu. Teman-temannya di Sydney juga mengatakan hal yang sama.
"Aku berharap kau bisa menggantikanku menjaga Haechan jika aku pergi ke Sydney."
"Percayakan Haechan padaku. Aku akan berusaha membuatnya bahagia." jawabnya tegas.
Mark melirik Donghyuck yang tidak pernah menatap matanya ketika sedang berbicara.
"Jangan pernah menyukaiku, Hyuck."
Donghyuck mendongak, ia menatap mata pria bermata tajam itu dengan perasaan yang sangat gugup. Mark menatapnya sangat intens.
"Maafkan aku Minhyung." Donghyuck menunduk malu. Ia merasa malu dengan dirinya sendiri.
"Aku hanya menganggapmu sebagai teman masa kecilku. Tidak ada tempat untuk mengisi hatiku lagi selain Haechan. Dia duniaku, Hyuck." ucapnya.
Donghyuck mengangguk mengerti. Mark sepertinya sudah sangat mencintai adiknya. Hatinya tenang mengetahui Mark begitu mencintai adiknya. Haechan layak mendapatkan kebahagiaan dan kasih sayang yang melimpah dari sosok Mark.
"Jangan pernah mengecewakannya lagi." pinta Donghyuck penuh harap.
"Aku tidak berjanji untuk tidak membuatnya menangis, tapi aku berjanji akan berusaha memberikan kebahagiaan untuknya."
"Terimakasih Minhyung."
Mark mengangguk dan kembali melajukan mobilnya menuju perusahaan DJ Group. Donghyuck merasakan hatinya lebih tenang dengan perkataan Mark yang menganggapnya hanya sebatas teman masa kecilnya. Donghyuck tidak ingin menjadi hyung yang egois. Karna kebahagiaan kembarannya adalah kebahagiaannya juga.
***
Setelah selesai meeting dengan klien barunya untuk kerja sama. Mark menelepon Jungwoo untuk mengatur jadwalnya kembali. Sepertinya besok ia harus mengambil istirahat karena merasa sangat penag belakangan ini. Bahkan sudah sebulan lebih ini ia juga belum mengunjungi ayahnya yang sedang berada di rumah sakit. Tapi sepertinya ia tidak akan berkunjung, ia juga tidak perduli dengan keadaan ayahnya. Karwna melihat wajah ayahnya hanya akan membuat luka lama terbuka kembali.
Mark memasuki mobilnya menuju toko kue Jaemin untuk menjemput kekasihnya. Setelah sampai tujuan Mark memarkirkan mobilnya di depan toko kue Jaemin yang ramai pengunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Premier Amour [PROSES PENERBITAN]
Lãng mạnYou are similar to my favorite song. When the song ended, I keep repeating it. - Mark Lee You like a camera. Whenever I see you, then I'm going to smile. - Haechan Lee - Premier Amour -