nous mentons tous

13.1K 1.5K 1K
                                    

-Premier Amour-

"Seperti foto lama, waktu bisa membuat perasaan memudar, tapi kenangan akan cinta pertama tidak pernah hilang."

"Seperti yang banyak orang katakan, cinta pertamamu sering kali diikuti dengan patah hati pertamamu."

***

"Haechan."

Mark menghampirinya berharap Haechan tidak kembali marah melihat ia berpelukan dengan Mina.

Haechan memaksakan senyumnya. Saat ini ia hanya memiliki Mark disisinya, setelah semakin jauh memasuki kehidupan keluarga Mark entah kenapa hatinya tidak tega melihat Mark ternyata melalui waktu yang sulit seperti dirinya.

Walaupun ia harus berhadapan dengan rasa sakit ketika melihat kekasihnya berpelukan dengan wanita lain, ia akan menahannya. Biarkan saat ini ia menikmati kebersamaannya dengan Mark sampai hatinya merasa lelah. Saat ini Haechan masih ingin berjuang untuk membuat Mark selalu disisinya.

Haechan mendekati Mark dan memeluknya erat. Menyenderkan kepalanya di dada bidang kekasihnya itu.

Mark membalas pelukannya tak kalah erat. Mengecup surainya berkali-kali. Mark senang Haechan tidak marah dan bisa mengerti dirinya.

"Aku ingin pulang."

"Ayo." Mark menggenggam tangannya. "Mina ikut dengan kita gapapa?" tanya Mark memastikan Haechan tidak marah.

Haechan mengangguk sebagai jawabannya.

Cup.

Mark mengecup pipi kirinya dan menggandeng tangan Haechan menuju mobilnya. Ia melihat Mina sudah duduk di depan.

"Gapapa aku di bel—"

Mark membuka pintu depan mobilnya. "Pindah ke belakang Mina. Itu tempat Haechan." Mark berdecak kesal.

"Ah iya maaf." Mina tersenyum pada Haechan.

Ia keluar dan pindah ke jok belakang mobil Mark. Mina lupa kalo saat ini sahabatnya itu sudah memiliki kekasih.

"Mark minggu depan kamu bisa ngajarin aku bhs inggris kan?" tanya Mina.

"Hmm tidak tau."

"Daddy mengatakan aku harus belajar bhs inggris lebih fasih selama mengurus perusahaan."

"Atur saja waktunya."

Mark melirik Haechan yang hanya diam. Haechan menatap kedepan dengan pandangan kosong.

"Chanie." Mark mengelus lengannya. "Are you ok?"

Haechan hanya mengangguk dan tersenyum sebagai balasannya.

***

Setelah mengantar Mina kini mereka berdua menuju apartemen Haechan untuk mengantarkannya pulang. Sepertinya Haechan sudah lelah seharian ini bersamanya sehingga sejak tadi ia hanya diam.

"Mau makan apa? Kamu belum minum obat kan?"

"Apa aja." jawabnya.

"Chicken mau?"

Haechan mengangguk. Ia menjuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sambil menunggu makananan datang.

"Kamu lagi apa, Mark?" setelah selesai membersihkan diri Haechan menghampiri Mark dan melihat kekasihnya sedang berkutat di dapurnya.

"Bikin jus strawberry untukmu. Itu chickennya udah dateng tinggal di buka aja." Mark menunjuk makanan yang berada di meja makan.

Haechan mengambil piring dan menata makanan untuk mereka berdua. Ia meliat Mark sedang serius membuat jus untuknya.

Premier Amour [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang