L I M A D E L A P A N

30.9K 2.2K 26
                                    

Renata sedang menemani Rendra bermain di salah satu playground yang ada di sebuah mall di Jakarta. Weekend kali ini dihabiskan oleh Renjaka dan Renata bersama dengan Rendra. Renjaka saat ini sedang menghadiri sebuah meeting dengan klien di salah satu restoran yang ada di mall tersebut. Ia menitipkan Rendra pada Renata selama Ia meeting, yang tentu saja diterima dengan senang hati oleh Renata. 

Setelah beberapa lama menemani Rendra bermain, handphone Renata berbunyi menandakan ada panggilan masuk, Renata melihat nama Renjaka di layarnya.

"Halo, Mas" sapa Renata.

"Sayang, masih di playground?" tanya Renjaka, yang membuat Renata masih saja tersipu mendengar panggilan itu.

"Masih, Mas"

"Oke, saya susul ke sana" kemudian Renjaka memutuskan panggilannya, bertepatan dengan waktu bermain Rendra yang ternyata memang sudah habis.

Renata mengajak anak laki-laki itu keluar dari playground dan membantunya memakaikan sepatu. Setelah rapi, mereka duduk di dekat area playgorund sambil menunggu kedatangan Renjaka.

"Hai, you two" sapa Renjaka kemudian mengangkat Rendra ke dalam gendongannya.

"Udah beres meeting-nya, Mas?"

Renjaka mengangguk, "Kita makan dulu ya?" lalu berjalan lebih dulu dengan Renata yang mengikuti di belakangnya. 

"Mas emang tadi nggak sekalian makan?"

"Makan, tapi kan kalian belum makan"

Mereka memasuki salah satu restoran yang masih berada di mall tersebut. Setelah menempati salah satu meja dan memesan makanan mereka, obrolan ringan terjadi di meja tersebut. Renata yang menanyakan mengenai meeting yang dihadiri Renjaka tadi, Renjaka yang bertanya pada Rendra apa saja yang dimainkan di playground bersama Renata tadi. Sebuah weekend santai yang dijalani oleh mereka bertiga. 

Setelah makanan datang dan mereka menyantap makanan tersebut, seperti biasa, Renata lebih dulu menyiapkan makanan yang bisa disantap oleh Rendra, setelah melihat Rendra bisa makan sendiri, Ia baru mulai memakan makanannya. Membuat Renjaka lagi-lagi tersenyum melihat kesigapan Renata merawat Rendra. 

Setelah makan mereka selesai, Rendra yang tadinya duduk di sebelah Renata, kemudian memintanya untuk duduk di pangkuannya.

"Rendra sini duduk sama Papa dulu yuk" pinta Renjaka agar anak itu mendatanginya.

Rendra yang hanya menurut saja lalu beranjak dari tempatnya dan duduk di pangkuan Renjaka, membuat Renata hanya bingung di tempatnya. 

"Kenapa, Mas?" tanya Renata.

Renjaka tersenyum pada wanita itu, "We want to give you something, Tante Ata"

"What is that?" tanya Renata masih dengan ekspresi bingungnya. 

Kemudian Renjaka mengambil sesuatu dari dalam kantungnya, mengeluarkan kotak kecil berwarna biru, lalu meletakannya di meja. Renata yang melihat kotak yang diletakkan Renjaka di atas meja itu, kemudian bergantian menatap Renjaka dan Rendra kemudian kembali beralih pada kotak kecil itu. 

"Mas..." panggil Renata lirih.

Yang dipanggil hanya tertawa lebar dengan Rendra yang ikutan bingung melihat Renata.

"Ta, saya nggak bisa menyiapkan suatu hal yang spesial dan romantis untuk melamar kamu. Maaf kalau situasinya bener-bener sangat nggak manis karena saya melamar kamu di tengah ramenya restoran pas jam makan siang. Saya nggak nyiapin bunga and anything sweet for you, to impress you. Tapi di sini, saya dan Rendra, meminta kamu untuk menjadi bagian dari kita. Jadi istri saya dan jadi Bunda untuk Rendra" 

Never Been Easy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang