Karenina Salsabila.
Sebuah nama yang apabila hanya disebutkan saja, sudah mampu membuat Renjaka, laki-laki gagah yang selalu memasang wajah tegas itu, langsung terlihat melembut. Senyum otomatis akan terpasang di wajah Renjaka saat nama Nina disebutkan sebagai pasangannya. Terlebih lagi apabila Renjaka menatap langsung sosok Nina yang selalu setia mendampinginya. Yang sudah menjadi kekasihnya semenjak kuliah tahun ke-2, dan semakin dieratkan dengan hubungan pernikahan yang mereka lakukan 7 tahun setelah mereka berpacaran.
Nina yang dikenal sebagai wanita lemah lembut dan penyabar, tampak sangat cocok mendampingi Renjaka yang selalu tegas dan agak keras kepala. Nina selalu bisa melembutkan sikap Renjaka apabila kekeraskepalaannya itu sudah menganggu orang-orang disekitarnya. Nina yang selalu bisa menjadi andalan sahabat dan keluarga Renjaka untuk menenangkannya, dan Renjaka yang selalu mengalah dengan semua alasan penuh logika yang dilemparkan Nina untuk melawan ketegasannya. Entah karena memang terlalu cinta atau pendapat Nina benar-benar masuk di akal Renjaka.
Keromantisan Renjaka dan Nina tidak hanya dirasakan mereka berdua, sahabat dan keluarga yang ada di sekeliling mereka pun merasakan hal tersebut. Nina mampu mendampingi Renjaka yang yang tegas dan berkuasa, dengan sikap tenang dan mengasihinya. Memenuhi kebutuhan kasih sayang dan kelembutan yang tidak pernah Renjaka tunjukkan pada siapapun, hanya kepada Nina. Nina yang selalu mengerti akan semua kesibukan Renjaka dengan dunia kerjanya, Nina yang selalu menjadi istri penurut membuat lelaki itu semakin menyayangi dan selalu ingin melindunginya.
Hanya Nina yang mampu mengimbangi kehidupan Renjaka.
Kebahagiaan pernikahan mereka semakin terasa lengkap saat Nina diketahui mengandung buah hati mereka berdua. Renjaka seakan menjadi laki-laki paling bahagia dan menjaga istrinya itu seketat mungkin agar istri dan calon anak mereka tetap sehat. Renjaka yang paling ahli dalam menyusun rencana untuk perusahaan, tentu saja tidak luput membayangkan rencana indah keluarga mereka saat anak mereka lahir nanti. Sedemikian panjang daftar rencana yang sudah mereka buat.
Namun, takdir seakan tidak sependapat. Semua rencana itu seakan terpaksa harus terkubur dalam, saat Renjaka yang saat itu sedang meeting di luar kantor mendapat telepon dari Ibunya, yang mengatakan Nina terjatuh di kamar mandi saat usia kehamilannya 8 bulan.
Renjaka yang seolah tidak punya pikiran lain selain kondisi istrinya langsung meninggalkan meeting yang sedang dijalaninya. Untungnya saat itu, meeting tidak hanya dihadiri oleh Renjaka tapi juga Jaendra. Setelah menjelaskan secara singkat kondisi yang dialaminya, Jaendra hanya bisa berkata, "Jaga kewarasan lo, Nina butuh lo di sana. Hati-hati nyetirnya"
Setelahnya Renjaka hanya ingat Ia meminta supirnya untuk menjalankan mobil mereka dengan secepat yang mereka bisa sambil terus berkomunikasi dengan keluarganya yang mendampingi Nina yang langsung ditangani oleh tenaga kesehatan di rumah sakit. Begitu sampai di rumah sakit, semua keluarganya, orang tua Renjaka, adiknya perempuannya, Lia, masih berada di depan ruang operasi di mana Nina berada. Renjaka hanya ingat Ia dipeluk oleh Ibunya, setelah dijelaskan bagaimana kejadian yang membuat Nina menjadi seperti ini.
Tidak ada yang dapat disalahkan, Nina terjatuh ketika sedang di kamar mandi, dan keluarganya langsung membawa Nina ke rumah sakit setelah mendengar teriakan Nina dari kamarnya. Setelahnya Renjaka hanya mampu duduk sambil menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya. Ayahnya yang duduk di sebelahnya menepuk punggung anak laki-lakinya itu untuk memberikan ketenangan, Ibu dan adiknya hanya bisa menangis di bangku lainnya.
Setelah beberapa jam waktu yang dibutuhkan oleh dokter dan jajarannya untuk menangani Nina, kabar itu datang. Dokter yang menangani Nina mengatakan bahwa anak Renjaka dan Nina adalah laki-laki, kondisinya sempurna walaupun harus berada di inkubator untuk beberapa saat karena waktu kelahiran yang lebih cepat dari seharusnya. Namun, senyum itu tidak bertahan lama di wajah Renjaka, karena kabar lainnya yang menyusul adalah Nina tidak mampu diselamatkan. Pendarahannya terlalu hebat, dan kondisi Nina lemah. Anak laki-laki Renjaka tetap hidup tanpa bisa merasakan pelukan Ibunya sejak lahir. Renjaka hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Been Easy [Completed]
RomanceKisah tentang seorang duda anak satu yang ditinggal pergi untuk selamanya oleh wanita kesayangannya saat melahirkan buah hati mereka. Renjaka Putra Permana. Menjadi laki-laki yang kehidupannya hanya terfokus pada pekerjaan dan anak laki-lakinya. Ti...