Sudah hampir 3 bulan Renata menjalankan perannya sebagai istri Renjaka dan juga Ibu baru untuk Rendra. Penyesuaian dilakukan olehnya setiap hari, membiasakan diri bahwa saat ini Ia tidak hanya bertanggung jawab untuk mengurus dirinya sendiri, tapi juga ada Renjaka dan Rendra yang harus diperhatikan.
Menjalani peran barunya sebagai ibu rumah tangga, wanita yang tidak bekerja, membuat Renata cukup terkejut juga. Karena Ia jadi lebih banyak memiliki waktu santai tanpa kegiatan.
Dan untuk menghilangkan kebosanan itu, terkadang Ia mengisinya dengan menghias taman belakang rumah yang ditempatinya bersama Renjaka dan Rendra. Selain bermain bersama Rendra apabila anak itu tidak sedang bersekolah, Ia juga mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, seperti memasak dan beberes rumah. Yang kemudian membuat asisten rumah tangga yang dipekerjakan Renjaka menjadi gelisah sendiri karena melihat majikannya malah mengerjakan tugasnya.
"Bu, biar Bibi aja yang nyapu" Bi Inah, asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Renjaka hendak mengambil sapu dari tangan Renata ketika melihat nyonya rumahnya sedang menyapu teras.
Renata tertawa lalu menyingkirkan sapunya dari tarikan tangan Bi Inah, "Bibi mau nyiram tanaman, kan? Yaudah, siram aja. Ini biar aku yang sapu"
Bi Inah masih terus berusaha mengambil sapunya, "Bibi sapu dulu abis itu lanjtin siram tanaman. Sini, Bu, sapunya"
Renata lalu berdiri tegap menatap Bi Inah, "Yaudah, Bibi yang nyapu, aku yang siram tanaman gimana?"
Bi Inah menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "Bibi bikinin Ibu teh anget aja, terus Ibu duduk di teras sambil liatin Bibi nyiram taneman dan nyapu gimana?"
Renata tertawa kemudian melanjutkan kegiatannya, "Ini sebentar lagi selesai, Bi. Bibi siram tanaman aja dulu, abis itu baru bikinin teh. Aku mau nemenin Rendra mandi juga abis ini"
Bi Inah akhirnya mengalah dan berjalan menuju taman untuk melaksanakan tugasnya. Renata melanjutkan sapuannya, kemudian berjalan ke dalam setelah selesai dan mendatangi Rendra yang sedang asyik bermain sendiri di ruang tamu.
"Rendra, kita mandi dulu yuk, Sayang. Udah hampir jam 4 nih. Abis mandi boleh dilanjutin mainnya"
Rendra mengangguk lalu berjalan menuju kamar mandinya, Renata mengikuti anak laki-lakinya itu sambil mengelus pelan kepalanya.
Begitu sampai di kamar mandi, Renata membiarkan Rendra untuk melepas sendiri bajunya dan melakukan kegiatan mandinya sendiri. Renata hanya memperhatikan dari dekat pintu dan memberitahu Rendra apa yang harus dilakukannya.
Renata memang membiasakan Rendra untuk bisa melakukan segalanya sendiri apabila memang bisa dilakukan sendiri. Renjaka memintanya untuk tidak terlalu memanjakan Rendra dan membiasakan anak itu untuk bisa melakukan segala sesuatunya sendiri, tentu saja tetap diawasi oleh mereka berdua. Dan Renata menyetujui hal itu.
Begitu selesai mandi, Renata membantu Rendra untuk memakai baju yang sudah disiapkannya. Ketika sudah rapi, Ia lalu mengajak Rendra untuk duduk di teras sambil menikmati cemilan yang sudah disiapkan Bi Inah tadi.
Renata sedikit-sedikit memang sudah membantu Adelia untuk ikut dalam beberapa event yang ditangani oleh WO milik Adelia itu. Namun, seringnya kesibukan Renata dilakukan pada akhir pekan. Sisanya, saat hari biasa, Renata memang banyak menghabiskan waktu di rumah bersama Rendra.
Renjaka pernah bertanya kepadanya mengenai perubahan kebiasaan ini, "Ta, kamu nggak bosen sekarang jadi di rumah aja?"
"Enggak, Mas. Kan aku ngurus Rendra sama Mas juga. Sama sibuknya kaya di kantor" jawab Renata sambil tertawa.
Renata juga meminta kepada Adelia untuk memberikan keringanan untuk bisa melakukan kegiatannya pada saat weekend saja, dan Adelia menyanggupi, "Tenang aja, Ren. Aku tahu sebenernya Mas Renja juga nggak setuju setuju banget kamu di WO aku. Ngeliat sibuknya aku kaya apa kalo lagi ada event, dia pasti nggak mau juga kamu jadi ikutan sibuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Been Easy [Completed]
RomanceKisah tentang seorang duda anak satu yang ditinggal pergi untuk selamanya oleh wanita kesayangannya saat melahirkan buah hati mereka. Renjaka Putra Permana. Menjadi laki-laki yang kehidupannya hanya terfokus pada pekerjaan dan anak laki-lakinya. Ti...