Acara lamaran berlangsung khidmat dan kekeluargaan. Renata dan Renjaka memang hanya mengundang keluarga dan orang terdekat saja untuk hadir di acara lamaran yang diadakan di Bandung, tepatnya di restoran milik keluarga Renata. Setelah acara resmi selesai dilangsungkan, cincin lamaran sudah terpasang di jari manis Renjaka dan Renata, dan serentet acara foto bersama dengan beberapa tamu yang hadir setelah memberikan selamat, sekarang para keluarga dan tamu undangan dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang disediakan.
Renata dan Renjaka berjalan bersama mendatangi dan menyapa beberapa tamu yang hadir. Sebenarnya Renata tadi juga menggandeng Rendra di dekatnya, namun anak itu sudah merengek untuk bisa dilepaskan bermain bersama Shaka setelah baru 3 tamu undangan yang mereka sapa. Membuat Renata akhirnya melepaskan anak itu dan menyapa tamu berdua saja dengan Renjaka.
Ketika sampai di meja yang ditempati sahabat-sahabat Renjaka, tidak lain dan tidak bukan adalah Jaendra, Hani, dan Aji, Renjaka mempersilahkan Renata untuk duduk di meja tersebut sambil beristirahat setelah cukup lama berkeliling dan menyapa banyak tamu, Renjaka pamit sebentar untuk mengambil makan dan minuman untuk mereka berdua.
Hani yang langsung menyapanya, "Renata, cantik banget kebayanya. Ini pasti dibantuin vendornya Adelia juga ya?"
Renata yang sudah bisa mengurangi sifat canggungnya apabila bertemu dengan dua direkturnya itu di luar jam kantor, tertawa sambil mengangguk, "Iya, Mbak. Pesen ke vendornya Lia. Katanya Mbak Hani juga langganan di sana ya"
Hani mengangguk, "Iya, banget! Rekomendasi Lia juga. Makanya pas liat kamu tadi, langsung ngeh. Pasti ini disiapin sama Ami Rahayu deh" Hani menyebutkan nama desainer kebaya lamarannya yang merupakan vendor langganan Adelia, "Besok baju resepsinya juga dari Ami Rahayu?"
Renata tertawa sambil mengangguk, "Iya, Mbak. Sekalian"
Hani langsung merajuk pada Aji, "Babe, besok nikahan kita juga booking di Ami Rahayu ya. Nggak boleh yang lain!"
Bukannya Aji yang menjawab, Jaendra langsung menimpali, "Minta dilamar aja dulu, baru ngomongin kebaya nikah"
Hani langsung mendelik pada temannya yang satu itu, "Emang elo doang yang paling bisa ngerusak moment" membuat semua orang yang ada di meja itu langsung tertawa.
Renjaka yang baru hadir membawa makanan dan meletakkannya di meja depan Renata, kemudian duduk di sebelah wanita itu, kemudian bersuara, "Bahas apaan, rame amat ketawanya?"
Jaendra menunjuk Hani dengan dagunya, "Biasa, si Hani ngode-ngode Aji minta cepet dilamar pake segala ngomongin kebaya nikah"
Membuat Hani langsung ingin melempar piring kosong di depan mejanya, namun ditahan oleh Aji sambil menangkap tangan Hani dan mengelusnya pelan sambil tertawa.
"Liat, nih, Renja udah mau dua kali nikah. Lo mana? Dateng lamaran orang sendirian. Mau audisi indonesian idol lo?" Hani masih tampak kesal dan tidak mau kalah meledek sahabatnya itu.
Jaendra langsung mengedarkan pandangannya, "Ini tuh justru sambil screening, siapa tahu ada temennya Renata yang potensial untuk diajak serius" Jaendra kemudian menatap Renata, "Ren, mana kira-kira temen kamu yang masih jomblo, yang bisa saya ajak bikin kebaya di Ami Rahayu?"
"Jangan kasih sahabat kamu ke mulut buaya Jaendra, Ren. Menurut testimoni korban, isinya cuma tangisan dan ujaran kebencian aja karena cuma dibercandain sama lelaki satu itu" Hani yang menanggapi dan kali ini giliran Jaendra yang ingin melempar piring kepada Hani.
Jaendra kemudian melihat Renjaka yang sepertinya tidak peduli dengan pertengkarannya dengan Hani dan malah sibuk membantu Renata untuk menyantap makanannya kemudian membawa makanannya itu untuk dirinya sendiri juga. Kemudian dilihatnya Hani yang juga asyik bercengkerama dengan Aji di tempat mereka, membuat Jaendra mendengus kasar mencari perhatian, "Begini kalau punya temen nggak ada perhatiannya sama sekali. Pada asyik sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Been Easy [Completed]
RomansaKisah tentang seorang duda anak satu yang ditinggal pergi untuk selamanya oleh wanita kesayangannya saat melahirkan buah hati mereka. Renjaka Putra Permana. Menjadi laki-laki yang kehidupannya hanya terfokus pada pekerjaan dan anak laki-lakinya. Ti...