Sorry for typo(s)
9. Radoy's party
Pukul 19.35 pm
Dalam keadaan pusing akibat flashback nya yang datang secara tiba-tiba dari satu jam yang lalu membuat mata Yola basah karena berkaca-kaca, seperti ingin menangis tetapi tidak bisa.
Perut nya mendadak sakit lagi, entah kenapa setiap trauma nya datang kepala dan perutnya akan menyiksa nya.
Kini Yola sedang sibuk duduk di kasur mengelap dengan tisu matanya yang berkeringat oleh air mata sesekali menyedot hingus yang terus mengalir. Wajah Yola biasa dan datar saja, walaupun tangannya bergetar Tremor Yola tetap menarik nafas panjangnya perlahan agar bayangan lamanya segera menghilang.
Ayolah, gadis ini sudah berdandan cantik untuk pesta ulang tahun crush temannya.
Tadi ketika Yola sedang merias wajahnya dan memakai lipstik di depan kaca, gadis itu malah salah fokus menatap pantulan cermin terdapat topi kuning yang ia cari-cari sama persis seperti milik Haleden yang lelaki itu pakai kemarin berada dikolong kursi, tepat terletak diatas kotak bekas sepatu membuat Yola mengingat masa lalu kembali dan berakhir sesak ditambah kepalanya yang berdenyut lalu terjatuh lemas mengeluarkan air mata.
Gadis itu belum bisa mengontrol dirinya sendiri, apakah tidak bisa disembuhkan? Yola sudah berusaha sebaik mungkin agar tidak memikirkan masa lalu yang menghantuinya.
"Yola, temen kamu udah dateng nih!"
Yola terkejut ketika gadis itu sedang melamun dengan tisu yang ia sumbat di lubang hidungnya karena hingus yang terus mengalir. Dengan cepat Yola membereskan tisu bekas nya yang berserakan, merapihkan sedikit rambut dan poni sedagu nya, mengambil tas selempang lalu menggunakan high heels yang diberikan Vira.
Gadis itu berlari kecil menuruni tangga membuatnya menjadi pusat perhatian di lantai bawah. Leo yang sedang menuangkan air putih di meja makan pun refleks menengok ke arah tangga.
"Lala jangan lari-lari di tangga kalo pake high heels!" pekik Bunda ngeri melihat anak perempuan nya yang terlalu terburu-buru. Ah ngomong-ngomong Lala adalah nama panggilan dari keluarganya.
"Widih! Yola kenapa lo lebih cantik dari gue!" Vira berteriak pelan dengan mata berbinar menatap Yola yang menggunakan dress dan high heels yang ia berikan, ditambah rambut gadis itu yang dijepit hingga menyisakan poni yang menyamping ke kiri.
Yola meringis mendengar teriakan Vira, "itu pujian atau keirian ya say?"
"Ck pujian lah sista!" Tutur Vira menanggapi candaan alay Yola yang seperti ibu-ibu arisan.
"Yaudah Bunda, Lala sama Vira berangkat ya." ucap Yola menghampiri Bundanya untuk salim dan mencium kedua pipi sang ibu, disusul dengan Vira yang menyondorkan tangannya juga untuk salim.
"Hati-hati disana dan jangan minum yang aneh-aneh," tekan Bunda menunjuk anak perempuan nya dan Vira secara bersamaan.
"Ayay ibu negara!" jawab Yola bersemangat.
"Gue kenapa gak diajak dah," pundung Leo.
"Leo gak boleh, ini buat orang gede." Ledek Vira dari jauh mendekati mobilnya.
"Enak ae! Aing juga gede ye Lamvir!" Leo berteriak kesal memanggil teman kakaknya itu LamVir.
"Apanya yang gede? Muka masih kaya bocah sd gitu sok-sok an ngatain gue, emang lo kira gue nenek lampir?!" jawab Vira dengan wajah nya memerah dari jauh.
"Iyakan LamVir, Lambeh Vira! Hahahahah!" Leo tertawa ngakak mengingat julukan teman-teman sekelasnya untuk kakak kelas cantiknya itu di sekolah.
"Sstt udah. Malem-malem gini teriak-teriak, gak enak sama tetangga," peringat Bunda menepuk pipi Leo pelan, yang ditepuk hanya tersenyum lalu berpeluk manja pada Bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable Haleden
Teen Fiction[vote dan komen jusseyo~ supaya aku rajin update!] "Explain! Lo itu Al kan?" Tanya nya menatap kesal lelaki itu. Hale diam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya, "iya, gue Haleden." "jawab kalo lo itu Al!" "Tayola, gue Hal-" Takk! -- "Gimana gue...