Sorry for typo(s)
18. Ketakutan terbesar
Bobby dan Galih yang ingin memasuki area parkiran sempat melihat seseorang pria berumur melewati mereka. Pria itu pergi masuk ke dalam mobil beserta sopirnya. Bobby seperti pernah melihat pria itu namun entah dimana ia lupa, setelah pria itu pergi Bobby dan Galih beralih ke arah parkiran terdapat banyak sekali anak Cungerlos yang sedang berhadapan dengan seseorang yang mirip dengan Al teman mereka dan dua orang yang nampak sama namun berjenis kelamin berbeda di sampingnya.
Hale di dorong oleh Aga membuat Bobby terkejut refleks badannya kedepan, maju satu langkah. Benar-benar seperti melihat Al dulu yang selalu ia beri pelajaran jika ada satu orang macam-macam kepada teman-temannya. Bisa dibilang pertemanan X'virzow yang diketuai oleh Al dua tahun lalu sangat solid, sama seperti para anak-anak Cungerlos.
Jadi jangan heran jika Bobby yang sudah terbiasa melindungi temannya itu refleks merasa emosi sementara.
"Bob, lu penasaran gak sama dua orang disamping Hale?" Tanya Galih setelah para anak-anak Cungerlos pergi dari hadapan Hale dan si kembar.
"Ngapain penasaran? Kali aja mereka juga setan."
Galih berdecak, "dedemit lagi, ucapan Enza gak lo dengerin Bob?"
Bobby mengacak rambutnya, "au ah mumet, mau dia Al atau Hale gue gak peduli."
Melihat Bobby yang menghampiri motornya sendiri membuat Galih sedikit kesal, "Al temen kita, lo gak mau cari tau?"
Mereka berdua diam beberapa detik setelah itu Galih menertawakan Bobby yang kini mengubah wajahnya menjadi masam dan merasa bersalah, ia yakin temannya itu masih punya rasa persaudaraan yang tinggi kepada sahabat karibnya dulu.
Al dan Bobby sudah seperti kakak dan adik.
"Kalo misalkan gue pergi duluan, tolong jagain Tayo ya bob."
Bobby yang sedang makan nasi padang di restoran milik Bunda dari Tayola berhenti mengunyah, "ngaco lo, pergi ke mana? Ke Ragunan? Ketemu sodara lo kan nyed?"
Al mengetuk keras kepala Bobby dengan sendok yang masih bersih, "misalkan goblok, ya lagian gue masih mau nikah berdua sama Tayo hehe."
"Iyadah nikah sono sama bis."
Al tertawa kecil, "bis bukan sembarang bis, dia cantik si tukang marah, baik luar maupun dalam tetap manis dan lembut. Dia punya tempat tersendiri di hati gue, Tayola gak boleh sakit Man apalagi dibuat nangis."
Bobby tersenyum pahit mengingat ucapan Al yang sangat menyayangi gadis itu. Ia harus menjaga Tayola, seperti apa yang sahabatnya katakan itu.
"Katanya mau nikah duluan tapi malah mati," ucap Bobby pelan dan parau tetapi masih di dengar oleh Galih.
Galih menepuk bahu Bobby, "Bob."
Lelaki itu menunjuk ke depan gerbang sekolah dengan dagunya membuat Bobby ikut melihat ke arah yang di maksud.
Terdapat Enza bersama laki-laki berperawakan preman dengan rambut hijau, di sampingnya ada lelaki bertopi dan masker di wajahnya menatap Bobby dan Galih tajam. Dengan segera Bobby melihat ke arah Hale yang berbicara kepada dua anak kembar, lalu menaiki motor dan mobil masing-masing.
Ketika Hale menjalankan motornya ke luar gerbang sekolah, ia tidak sengaja melirik lama lelaki yang sangat misterius bertopi dan masker di sebelah orang berambut hijau yang sempat menjelekkan dirinya beberapa hari yang lalu.
Hale dan lelaki itu saling bertatapan beberapa detik hingga siapapun yang liat akan merasa takut dengan keduanya. Tidak lama setelah saling tatap, Hale menjalankan motor ninja sportnya yang berisik menjauh diikuti oleh mobil milik Vincent dan Violent.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable Haleden
Teen Fiction[vote dan komen jusseyo~ supaya aku rajin update!] "Explain! Lo itu Al kan?" Tanya nya menatap kesal lelaki itu. Hale diam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya, "iya, gue Haleden." "jawab kalo lo itu Al!" "Tayola, gue Hal-" Takk! -- "Gimana gue...