Sorry for typo(s)
22. Sang peneror
Mata Violent melebar terlonjak kaget hingga mundur dua langkah melihat seseorang remaja baru saja ingin masuk ke kamar mandi sekolah mewah laki-laki yang berada di kiri, bersebelahan dengan pintu masuk ke kanan tempat kamar mandi perempuan.
Ah ternyata Haleden, tetapi.. gadis itu melihat pakaian yang dikenakan lelaki itu menggunakan hoodie abu-abu, celana jeans hitam dan topi putih.
Violent tersenyum lebar, "Joo? Oh lo gak sekolah?"
Lelaki itu membelalak menatap wajah gadis itu lumayan lama, Violent melunturkan senyum sinisnya karena lelaki itu diam saja.
Haleden memalingkan wajahnya kikuk. "Sorry lo salah orang."
"Et tunggu dong," Violent menarik tangan pria yang diyakininya adalah Hale itu ketika lelaki itu ingin pergi dari sana dengan cepat.
Lelaki itu melirik lengannya yang digenggam jari-jari kurus dan putih milik Violent, dengan segera ia menarik tangannya refleks dengan kasar hingga terlepas membuat Violent menyerngit.
"Mh, g-gue tadi bolos pelajaran pertama," kata lelaki itu gugup.
Violent berdecih senyumnya kembali mengembang melihat Hale yang nampak canggung dari biasanya. "Apa-apaan.. Joo si anak berbakat, pinter dan rajin ini udah berani bolos sekolah."
"Ada urusan penting," ucap Lelaki itu lagi.
"Oh iya? Apa tuh, tentang wanita yang dikurung tante Ajeng?"
Remaja itu terdiam setengah terkejut membuat gadis di hadapannya lagi-lagi melunturkan senyumnya. Selanjutnya pria berambut kecoklatan itu beranjak dari sana meninggalkan Violent yang merasa heran dengan tingkah Haleden.
"Gak jelas," gumamnya.
Duk!
Lagi-lagi gadis itu termundur dua langkah, kali ini hampir terjatuh yang dengan sigap seorang yang menabrak menarik tangannya.
"Shit." Violent mengumpati orang di hadapannya sembari mengusap kepalanya yang terhantuk dada bidang lelaki itu.
Adam melepaskan genggaman tangannya, matanya mengode gadis itu untuk minggir. "Maaf dan awas gue mau lewat."
Violent mencebikkan bibirnya melihat lantai kesal, "karena dari awal lo menarik di mata gue, kali ini lo gue maafin."
"Lo suka sama gue?" Tanya Adam to the point sembari menggoda gadis dihadapannya.
Gadis itu mengangkat bahunya singkat, tersenyum menepuk dada kanan Adam dua kali, "belom gue pastiin."
"Oh bener.. gak mungkin juga gue—"
Violent berbisik di telinga Adam, "—suka sama calon papa muda."
Gadis itu pergi, masih tersenyum lebar di wajah cantiknya. Lelaki itu menoleh ke belakang tatapan Adam menajam yang bisa saja membelah tubuh kecil perempuan bermulut pedas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable Haleden
Teen Fiction[vote dan komen jusseyo~ supaya aku rajin update!] "Explain! Lo itu Al kan?" Tanya nya menatap kesal lelaki itu. Hale diam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya, "iya, gue Haleden." "jawab kalo lo itu Al!" "Tayola, gue Hal-" Takk! -- "Gimana gue...