24. Secuil kisah Samanuel

63 15 6
                                    

sorry for typo(s)

24. Secuil kisah Samanuel

"what the hell, jadi Yola di culik tante Ajeng? Wah gila sih emak lo--"

"bukan emak gue," Hale memotong ucapan Violent saat gadis itu terkejut mendengar info tentang Yola tersebut.

"maksud gue emaknya abang lo--" Violent berbicara lagi namun di potong.

"bukan abang gue," perjelas Hale.

Gadis itu menyondorkan jari tengahnya kepada Hale lalu mengelus dadanya sabar jika yang ada dihadapannya ini Haleden yang sedang menahan amarahnya.

"emaknya fajar sadboy kek emaknya anak tetangga latto-latto kek bodo amat, teu paduli anying," gumam Violent kesal.

Vincent yang mendengar gumaman adik kembarnya itu tidak peduli lalu menatap Hale yang sedang merapikan bajunya ke dalam tas, berniat pergi dari rumah dan ke rumah sakit yang dijaga lima puluh orang suruhan Ajeng.

"lo tau dari mana Yola di culik?" tanya Vincent.

Haleden menghentikan kegiatannya sejenak, "gue di telpon orang yang nuduh-nuduh gue pertama kali. Ternyata dia adalah Rian, temen dari Samanuel. Saudara kembar gue yang lain."

Kedua kembar tidak identik itu melebarkan matanya, bahkan Violent sampai mengaga saking terkejutnya.

"wow! Haleden!" Vio berteriak ngeri, "gue bisa kena mental duluan temenan sama tiga Haleden sekaligus, anjir banget Vin."

Vincent mendesah, sedikit setuju dengan ucapan adiknya, "temenan sama satu aja udah ngeselin, apalagi tiga."

Haleden mendengar keluhan kedua sahabatnya berdecak, "lo berdua belum pernah nyobain betapa manisnya aroma bulu ketek gue kan?"

"shit, gak dulu." Vio menolak.

"gue juga baru tau ada saudara kembar gue yang lain di luar sana," cicit Hale masih sedikit tidak percaya pada fakta tersebut.

"terus apa kata si Rian itu?" lanjut Vincet kembali ke topik awal.

Sreettt!

Setelah mensleting tasnya, lelaki berkulit tan itu menuju meja belajarnya untuk mengambil ponsel. "dia bilang Samanuel di kepung beberapa mantan anggota geng Al yang dulu, sekarang mereka komplotan nya Ajeng. El ngasih info ke Rian kalo dia di suruh berpura-pura jadi orang yang nyulik Yola. Padahal wanita tua itu sendiri yang udah nyulik Yola."

"sialan, neng Tayo gue gak salah apa-apa. Kenapa dia dapet banyak siksaan kaya gini?" lanjutnya sembari mengeraskan rahangnya.

"termasuk salah lo juga Hal, dengan begonya masuk lagi ke kehidupan Yola," sindir Violent dengan nada sinis.

"gue.. Itu karena gue cinta sama neng Tayo, gue harus pake kesempatan ini buat deketin Yola," jawab Hale pelan.

"katakan gue jahat udah rebut Yola dari Al, tapi gue gak bisa boong soal perasaan gue sendiri. Bertahun-tahun gue ikhlas dan sabar Al dapetin cintanya Yola, sekarang gue gak bisa nyia-nyiain gitu aja kesempatan ini."

Vincent dan Violent menatap Hale dingin tidak habis pikir. tidak salah pula bang Lian menyebut lelaki itu haus akan cinta dan kasih sayang, baik itu orang tua atau perempuan.

Dia kurang mendapatkan kasih sayang, dan berusaha keras mendapat perhatian lebih. Namun caranya adalah salah besar. Tidak beda jauh dari kata obsesi.

"sekarang lo cepat selamatin Yola. Atau lo, kedua saudara kembar lo dan ibu Natta habis di tangan tante Ajeng." Mendengar perintah Vincent, lelaki berambut kecoklatan itu mengangguk lalu keluar kamar diikuti oleh si kembar Vi.

Irreplaceable Haleden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang