23. Who are you?

54 16 4
                                    

Sorry for typo(s)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry for typo(s)

23. Who are you?

Udara dingin yang menusuk permukaan kulitnya membangunkan gadis pucat yang sedang lemas dikarenakan demam yang kian tak menurun dan malah semakin meningkat panas di badannya.

"ugh, gue... Bener-bener gak kuat buat bangun," gumamnya pelan dengan setengah kesadarannya.

Gadis itu berusaha membuka mata, gelap. Hanya cahaya bulan yang masuk kedalam ruangan ini lewat jendela. Ngomong-ngomong dimana ia sekarang? Sebuah kamar? Tayola kini masih tertidur di kasur empuk tidak kuat untuk membangunkan badannya.

Apakah itu semua hanya mimpi dan ia hanya tertidur di kamarnya saja? Namun, orang misterius itu yang datang ke kamarnya bagaimana?

Ceklek!

Terdengar suara pintu terbuka membuat Yola membangunkan badannya terpaksa dengan takut-takut, matanya menatap orang yang melangkah dua kali mendekat itu dari atas sampai bawah di kegelapan.

"udah bangun? Demamnya masih tinggi?" tanya orang itu yang masih berdiri menatap Yola yang meringkuk memeluk kakinya bergetar.

Suara itu. Yola bersuara sangat pelan nyaris tak terdengar, "apa yang udah lo lakuin ke gue?"

"mau makan apa?" tanya orang itu berjalan mendekat.

Gadis itu menyipitkan matanya berusaha melihat orang itu, namun nihil. Ruangan kamar ini minim penerangan.

Merasa pertanyaannya di abaikan, orang itu berucap kembali, "lo harus minum obat."

"selama ini apa yang lo mau? Kenapa lo mendesak gue dengan teror-teror itu?" Yola berbicara lagi dengan hati yang sakit. "dan apaan kertas-kertas itu? Isinya huruf-huruf nama Haleden Deiyan Sagarka!!"

Orang itu terlihat memalingkan wajahnya, lalu berdecih dan bergumam membuat Yola merasakan kesal, "wanita jalang sialan."

"siapa yang lo bilang wanita jalang, hah? Gue gak akan pernah mau ngangkang buat om-om idung belang mesum di luaran sana apalagi di depan lo! Keluarin gue dari sini!!" teriak Yola melempar guling beserta bantal ke arah orang itu.

"gak akan bisa," ucap orang itu santai.

Yola tertawa, "gak bisa? Gue bisa bunuh lo detik ini juga brengsek."

Gadis itu bangun melempar apapun yang ada di kasur dan nakas, membuat barang berbahan kaca ikut percah berkeping-keping ke arah orang di depannya yang sedang melindungi badannya dari lemparan itu.

"stop!" peringat orang itu meraih tangan Yola.

Gadis itu menepis genggaman tangan orang itu lalu memukulnya berkali-kali, "lo pikir gue gak bisa lawan?! Gue bukan cewek lemah yang bakal diem mojok ketakukan ketika di culik sama orang bajingan kek lo!!"

Irreplaceable Haleden Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang