H-1 JAKARTA

2 0 0
                                    


Lembar pertama untuk Raka!

Setelah kembali dari sekolah Raka memutuskan membuka buku yang beberapa bulan yang lalu di berikan kepadanya. Buku dengan sampul Matahari untuk Raka.

Dengan tangan bergetar dia berusaha meraih buku itu ingatannya kembali membawa dirinya meningkat kepergian gadis itu dan bagaimana dia menghabiskan satu bulan terakhir dengan dosa,bagaimana dia bermain dengan banyak wanita bersahabat dengan minuman keras sampai harus di rawat dan direhabilitasi karena ganja.

Dia membuka halaman pertama disana ada sebuah foto dirinya yang diambil tanpa sepengetahuan dirinya dua,foto saat mereka di perpustakaan.

Dear Matahari ku.

Aku tidak pernah benar-benar menolak kehadiranmu,bagaimana mungkin aku menolak matahari saat aku membutuhkannya untuk menerangi? Raka Angkara seseorang yang berhasil membuatku tahu jika cinta itu nyata, seseorang pernah mengatakan jika dia mencintaiku tapi berakhir meninggalkan,itu kenapa aku tidak ingin kamu mengungkapkan begitu banyak cinta untukku!

Raka melempar buku itu dengan keras,dia dilarang mengungkapkan cinta sedangkan gadis itu memberinya begitu banyak ungkapan cinta beberapa bulan yang lalu sekarang Raka sudah tidak heran kenapa dia berakhir di tinggalkan.

Dia pergi meninggalkan kamar miliknya dengan buku yang masih berada di lantai,dia pergi saat ini tujuannya hanya satu, Rumah sakit.

Setidaknya dia akan mencari tahu kemana gadisnya pergi,dan bagaimana keadaan dia saat ini.

Mobil miliknya terparkir dengan rapih dia bergegas menuju lift dan naik ke lantai empat tempat dimana gadisnya dulu di rawat.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang perawat saat Raka sampai di hadapan meja resepsionis.

"Pasien atas nama Aruna Rahma dirawat sekitar satu bulan yang lalu,dia di rujuk kemana?"Kata Raka.

Sang perawat terlihat gugup seperti menyembunyikan sesuatu.

"Data pasien tidak ada mungkin anda salah mengunjungi rumah sakit" balas perawat itu.

Raka jelas dibuat bingung serigaian sinis muncul di wajahnya,semua orang dengan kompak menyembunyikan gadisnya,tidakkah mereka tahu jika seseorang yang mereka sembunyikan adalah poros kehidupan baginya.

Dia melangkah keluar meninggalkan lobi rumah sakit,sedikit mengedarkan pandangannya berharap akan ada sedikit saja harapan baginya.

Suara azan magrib terdengar dan Raka masih di sana duduk dengan kepala yang mengadah ke atas langit.

"Setidaknya biarin gue tahu kalau dia baik-baik aja sekarang" Kata Raka entah pada siapa.

Merasa sudah cukup dia memilih pergi melangkah ke arah parkiran rumah sakit dan pergi dari sana,hari ini dia tidak menemukan apa-apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Matahari untuk RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang