Manja

2 0 0
                                    

!!!!!!!!!

"Raka"Rahma memanggil cowok itu dengan suara yang sedikit berbeda dari biasanya.

Raka berbalik dengan alis bertaut,terlewat bingung "Kenapa?"Dia bertanya paska kekagetannya.

"Belum selesai"Katanya sedikit merengek sambil memperlihatkan kukunya yang masih belum selesai dipotong.

"Apa-apaan sih lo? Dasar cabe"Sindi berucap merasa terganggu dengan kehadiran gadis itu.

"Gue nggak ngomong sama lo"

"Raka ayo"Gadis itu mengajak,Raka perlahan mendekat ke arahnya.

"Kamu milih dia Ka? Aku ini pacar kamu"Sindi dibuat heran.

"Kita udah putus kalau lo lupa"Balas Raka santai.

Dia menggapai tangan Rahma lalu membawanya pergi dari sana. Sesampai di depan kelas gadis itu langsung duduk Raka hanya diam.

"Gue minta maaf,gue nggak tahu kalau lo keganggu sama yang tadi pagi"Kata gadis itu, dia tidak menatap ke arah Raka saat mengatakan itu.

Raka baru saja akan membalas tapi seseorang sudah lebih dulu bersuara.

"Anjirr Ra Galen nyari elo"Cintia refleks menutup mulutnya saat sadar jika Raka ada disana.

"Dimana?"Gadis itu malah ikut tidak sadar malah balas bertanya.

"Di kantin"

Rahma refleks bangkit dan sedikit berlari menuruni tangga,saat kakinya mengijak anak tangga ke tiga dia berbalik dengan cepat lalu kembali naik ke atas,memandangi Raka dengan senyum kecil,dia belum mendapat maaf tapi sudah membuat kesalahan lagi.

"Kenapa balik?"Raka bertanya datar,dia merasa dipermainkan sekarang.

"Lupa"Katanya.

"Nih suruh Galen aja"Raka memberikan potong kuku itu pada Rahma lalu berbalik.

Rahma memandangi Haeria seolah meminta saran,gadis itu menyuruhnya mengejar dan meminta maaf.

Rahma menurut dia kembali mengejar Raka,dia menarik seragam cowok itu dari belakang,Raka menghentikan langkahnya tapi tidak berbalik.

"Maaf"Cicit gadis itu.

"Iya nggak papa"Katanya lalu perlahan melepas genggaman gadis itu pada seragam miliknya,lalu pergi tanpa berbalik.

Rahma berbalik dengan santai "Katanya iya nggak papa,tapi nggak nengok bego emang"gadis itu menggerutu sepanjang jalan.

Dia tidak singgah malah melanjutkan langkahnya menuruni tangga.

"Mau kemana lo?"Feni bertanya pusing.

"Ketemu Galen lah"Balasnya santai.

"Rahma kayaknya belum benar-benar sembuh deh"Haeria berucap yang lainnya mengangguki.

Malas hanya melihat dari jauh,ke lima gadis itu memilih menyusul Rahma dan benar saat memasuki kantin gadis itu sudah disana duduk berhadapan dengan Galen Permana.

Belum sepenuhnya tersadar dengan apa yang mereka liat,ke limanya kembali tersentak kaget saat melihat Raka yang tiba-tiba datang lalu menyeret gadis it keluar dari kantin.

Raka melewati kelimanya tanpa berbalik sedangkan Rahma berusaha menggapai tangan kanan Feni,Rahma membulatkan matanya saat Feni malah semakin menjauh dan dengan santainya menjulurkan lidahnya mengejek.

"Eh lo apa-apaan sih?"Rahma bertanya heran,saat ini dia masih di seret di koridor.

"Lo yang apa-apaan hah?"Raka sedikit membentak kini keduanya ada di perpustakaan sekolah.

Matahari untuk RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang