Pendatang

2 0 0
                                    

"Lebih baik menjadi aku yang bukan siapa-siapa,daripada menjadi dia yang berstatus pengganggu"

---
Aruna
---

Hari senin adalah hari keramat,semua yang pernah bersekolah pasti jengah dengan hari itu, tak terkecuali anak kelas Famsour hari ini setelah upacara bendera selesai mereka harus rela dijemur di lapangan dengan matahari yang terik.

Mereka harus rela berada di tempat ini hingga jam pelajaran pertama habis,dan hari ini mencatat sekelas anak Famsour mendapat alfa di absen seorang guru bernama Rasnawiah.

Biar dibahas sedikit,Bu Rasnawiah adalah salah satu guru kesiswaan dan mengajar pada mata pelajaran Sosiologi dia salah satu guru dengan peraturan ketat,dari beberapa angkatan guru itu cukup terkenal tidak ada yang berani melawan,dia juga sedikit tahu tentang dunia psikologi hal ini yang banyak dikeluhkan para peserta didik karena guru itu akan sangat mudah tahu apakah mereka paham dengan pelajaran ataukah tidak.

Lapangan basket hari ini benar-benar penuh sang ketua kelas berdiri dibarisan paling depan disusul sang wakil, sedangkan yang seharusnya bertugas dibiarkan membuat barisan tersendiri.

Harusnya hari senin yang cerah ini petugas upacara harus didominasi oleh anak kelas XII IPS 4 tapi karena tidak ada yang datang tepat waktu membuat tugas mereka digantikan oleh anak OSIS.

Hal ini melanggar peraturan sekolah dan berdampak pada acara berjemur massal.

Setelah berdebat cukup sengit du grub kelas akhirnya delapan orang dari mereka bersedia,tapi karena datang terlambat anak OSIS lebih memilih mengambil alih.

Dibarisan kedua dari belakang seorang gadis tengah asik merunduk mencoba menyembunyikan wajahnya yang begitu terserang oleh matahari, untungnya karena yang ada didepan gadis itu adalah seorang Feni yang tinggi badannya lebih dari gadis itu, ini sangat mempermudah dirinya untuk berlindung..

"Enak yaa Ra jadi lo"Feni menyindir.

"Bantuin temen,dapat pahala loh,lo nggak mau masuk surga?"Gadis itu membalas cepat.

"Orang sehat mana yang nggak mau masuk surga?"Feni tidak habis fikir.

Keduanya terdiam,suara motor yang mendekat membuat mereka refleks menoleh,Rahma gadis itu dengan cepat membuang pandangannya ada sedikit bagian di dalam hatinya yang tidak rela.

Disana sosok seorang Raka Angkara baru saja datang dengan seorang gadis yang duduk dibelakang cowok itu.

"Itu Raka kan?"Haeria bertanya.

"Emang dimata lo itu kambing?"Jawaban asal itu berasal dari Cintia.

"Yang bareng dia siapa njirr?"

"Mana gue tahu"

"Lo kenal Ra?"Feni bertanya.

"Enggak"Cuek tapi aslinya dia sedikit terganggu.

"Mungkin pacarnya"Cintia dengan enteng menjawab,Haeria yang mendengar itu melotot ke arahnya, gadis itu sungguh tidak paham situasi.

"Iya deh kayaknya"Rahma yang menjawab, semua orang tahu perihal kedekatan keduannya.

Raka yang merasa diperhatikan segera menatap ke arah lapangan setelah melepas helm miliknya,ketiga gadis yang tadinya kepo seketika membuang pandangan mereka,merasa sudah kepergok.

Matahari untuk RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang