Cinta

3 0 0
                                    

Setelah meninggalkan restoran tempat dimana kesialan Raka terjadi, saat ini keduanya sedang berada di taman yang berjarak cukup dekat dengan rumah Raka.

Niat awal Raka yang akan mengantar gadis itu pulang tapi karena dia yang dengan teledor tidak membawa kendaraan sendiri alhasil malah dia yang kini di antar pulang.

Raka menghembuskan nafas dengan berat,berada dekat dengan gadis itu membuat jantungannya berdetak tidak normal,belum lagi karena saat ini gadis itu masih dalam mode ngambek dan tidak ingin di ajak bercerita.

"Masih marah?"Raka bertanya dengan hati-hati.

"Gue nggak marah"Jawabnya.

"Kesel?"

"Mungkin"

"Sarenghae"

Rahma menoleh dengan cepat saat cowok itu melontarkan kata cinta dengan tiba-tiba.

"Apaan sih lo?"Dia membalas dengan nada tidak suka.

Raka tersenyum melihat gadis itu yang terlihat sulit mengendalikan dirinya,jika Raka menebak sebenarnya dia tidak ingin marah,tapi karena terlalu gengsi jadi marah adalah salah satu pilihan yang tepat.

"Aku cinta kamu"

"Diem lo"

"Kenapa? Malu?"Raka terkekeh entahlah dia hanya ingin sedikit mengerjai gadis itu.

"Enggak"Balasnya cepat.

"Ya terus kenapa marah?"

"Gue nggak marah"

"I love you"

Rahma yang melihat cowok itu semakin menjadi memilih membiarkan,dia diam memandangi sekitar yang tampak mulai sepi.

"Ana uhibbuka filla"Raka lagi-lagi menyahut.

Rahma memutar posisi duduk menghadap ke arah Raka "Te amo"Katanya dengan tatapan lurus ke arah cowok itu.

"Saranghae"

"Aku cinta kamu"

"I love you"

"Ana uhibbuka fillah"

"AKU SAYANG KAMU"

Raka tersenyum mendengar gadis itu yang menghujani dirinya dengan kata cinta, malam ini Raka benar-benar dibuat menggila.

"Lagi"Suruh cowok itu seolah belum puas.

Rahma tersenyum,entah malam ini apa yang merasuki dirinya.

"Aku sayang kamu"

"Aku butuh kamu"

"Aku mau kamu"

"Stay with me"

"Jangan pergi"

"Jangan kenalan sama tante-tante aku nggak suka"Penutup yang mengesankan.

Raka menarik gadis itu kedalam pelukannya dia menepuk pelan pungguk gadis itu.

"Aku nggak bakal peduli kalau sekarang kamu bohong atau enggak"Kata cowok itu lalu melepas pelukannya.

"Aku serius"Balas gadis itu.

Raka lagi-lagi tersenyum "Terlalu tiba-tiba,ini sampe bikin aku mikir kalau sekarang aku lagi mimpi"

Rahma mendegus lalu dengan santai mencubit perut cowok itu,Raka seketika menatap datar ke arahnya lalu meringis.

"Aku butuin kamu,biar sadar kalau sekarang kamu nggak lagi mimpi"Kata gadis itu mencoba membenarkan tindakannya.

Matahari untuk RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang