Rahma yang mendengar kata lumayan yang keluar dari mulut Raka,terkekeh sinis berapa detik yang lalu cowok itu juga mengatakan jika permainannya sangat amburadul,jadi mana yang benar permainan gadis itu yang lumayan atau amburadul,ah mungkin maksud Raka gadis itu sangat buruk dalam permainan bola volli.
Sejak di dunia ini ada permainan yang bernama Bola Volli,Rahma memang sudah digariskan untuk tidak menguasai bidang itu,dari SD,SMP hingga SMA dia selalu buruk jika sudah menyangkut permainan Bola Volli.
Sepertinya gadis itu memang harus belajar dari tadi jauh sebelum Raka muncul satupun servis gadis itu tidak ada yang melewati net malah keluar dan terpental jauh dari lapangan,sebenarnya bukan hanya dia hampir sebagian anak cewek dikelas Famsour tidak bisa melakukan servis dengan baik, untungnya karena guru olahraga mereka baik.
Gadis itu bergabung dengan teman-temannya matanya berbinar saat melihat anak cowok dikelasnya dengan gampang melakukan servis,apa karena mereka laki-laki dan tenaga mereka kuat.
"Kok anak cowok gampang banget sih? Bolanya ampe tinggi gitu lagi"Feni takjub ditempatnya.
"Pak boleh nggak kalau nilai servisnya Arya di bawa jadi nilai saya aja?"Rahma,gadis itu dengan frustasi mulai mengeluarkan ide konyol.
"Emang bisa? Gue juga mau deh, Veri servis yang banyak setengah nilai lo buat gue"Haeria malah ikut ikutan.
Raka terkekeh dari pinggir lapangan,pandangannya tidak pernah lepas dari gadis yang saat ini duduk lesahan di lapangan sambil menggambar entah apa yang diagambar,dilapangan ini memang ada pasir.
"Boleh nggak Pak?"Dia kembali bertanya sambil menatap Pak Jufri penuh harap.
"Enggak bisa"Finalnya.
"Yaahhhhh"Semua orang berseruh,seruan itu tentu hanya di dominasi oleh kaum hawa.
Jika anak cewek lain hanya sekedar berseruh kecewe,Rahma malah menjatuhkan dirinya tertidur dilapangan sangkin kecewannya,dengan ini dia berharap agar Pak Jufri sedikit tersentuh dan mengiyakan keinginan gadis itu,tapi bukannya mengiyakan guru itu malah tertawa saat matanya melihat kondisi salah satu muridnya.
Raka menggeleng tidak habis fikir.
Dia mendekat,hari ini pertama kalinya dia bolos semenjak menyandang status siswa baru,pandangan keduanya bertumbrukan Rahma yang melihat ke atas dan Raka yang merunduk ke bawah.
"Lo ngapain sih? Bangun! Kotor"Raka menengur.
Bukan Rahma namanya jika langsung menurut.
"Lo nggak bisa liat gue lagi rebahan"Katanya,dia malah semakin menjadi dengan santai memejamkan matanya.
Raka lagi-lagi dibuat takjub selain tidak berperasaan,kaku,dingin,human of terserah ternyata gadis itu juga kaum rebahan.
"Ya nggak disini juga tidurnya"Raka duduk tepat disebelah kanan gadis itu, dia mengangkat tangannya membawanya ke arah wajah gadis itu bermaksud menghalau sinar matahari yang begitu leluasa menyerang wajah gadisnya.
Haeria yang menyaksikan itu juga berlagak serupa,gadis itu menjatuhkan dirinya kelapangan lalu mencolek Feni yang ada disebelahnya,Feni yang langsung peka melakukan hal yang sama seperti Raka,perbuatan keduanya sukses membuat banyak orang menggelengkan kepala sambil terkekeh. Raka yang juga melihat itu malah tartawa seolah tidak terganggu dengan parodi yang dilakukan kedua gadis itu.
Gadis itu bangun sebuah kertas terjatuh dari kantor celana olahraga gadis itu,Raka menyadari tapi gadis itu tidak.
Raka mengambilnya,tebakannya tidak mungkin salah, ketas itu pasti berisi puisi yang akan gadis itu berikan pada si penganggu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari untuk Raka
Random{ON GOING} Masa lalu yang membuat rasanya menguat! Hadir kembali menjelma menjadi sosok yang tidak pernah terduga! "Kamu adalah dia yang aku cari"Aruna Rahma. "SATU TERLUKA BASMI RAME-RAME"FAMSOURCLASS