Awal

4 0 0
                                    

13 april 2020

Gadis itu menatap dengan sorot awas saat melihat laki-laki yang saat ini tengah duduk di antara Saga dan Vano,apa yang dia lakukan di sekolah gadis itu sepagi ini.

"Jadi kenapa lo pindah?"Saga bertanya sambil menepuk bahu cowok itu,sok akrab.

Dia pindah sekolah, awal yang buruk bagi Rahma tapi satu langkah pasti bagi Raka.

Rahma memilih acuh melangkahkan kakinya menjauh berharap agar ketiganya tidak sadar dengan keberadaan gadis itu,saat berbelok menuju tangga Raka melihatnya tapi hanya sebentar karena gadis itu menaiki tangga setengah berlari.

Raka mengernyitkan dahi,apa gadis itu menghindar,harusnya itu tidak perlu dipertanyakan.

.....

Raka dan dua teman barunya Vano dan Saga,saat ini ketiganya sedang melangkah membela koridor bawah bersiap naik ke atas dimana kelas mereka~kelas baru Raka berada.

Saat menaiki tangga Vano memimpin jalan kali ini cowok itu sudah seperti bos besar diantara ketiganya,Raka menolah ke arah Saga saat Vano malah menghentikan langkahnya.

Diujung tangga seseorang sedang duduk dengan kaki berselonjor memanjang menghalangi siapa saja yang akan lewat,Raka tidak tahu siapa dia yang dia tahu gadis yang saat ini duduk dilantai sambil bersandar pada kursi yang kosong,itu Rahma.

Raka dibuat heran kenapa tidak duduk dikursi pikirnya.

Vano mendekat sedangkan Raka tetap pada tempatnya, Saga melakukan hal yang sama seperti Vano bedanya cowok itu malah dengan santai memasuki kelas.

"Kaki"Vano menengur.

"Balikin dulu hp aku"Gadis itu enggan menurut.

Dua hari yang lalu gadis itu harus rela hidup tanpa ponsel miliknya karena Vano dengan baik hati menyitanya,salahkan gadis itu yang terlalu serius menonton Drakor saat Vano sedang asik bercerita.

Bukan hanya ponsel yang berakhir ditangan Vano dompet gadis itu juga berakhir ditangannya, Vano hanya berjaga-jaga kalau saja gadis itu nekat pergi ke warnet dan tidak ingat pulang.

"Enggak"Tolak Vano mentah-mentah.

Malas berdebat Vano lebih memilih melangkahi kaki gadis itu lalu duduk di kursi yang menghadap langsung ke arah bawah tangga.

"Sini Ka"Vano memanggil,baru sadar jika ada Raka disana.

Raka mendekat Haeria yang tadinya enggan memindahkan kakinya kini tanpa disuruh dia langsung duduk dengan baik.

Rahma tersenyum sinis,tidak beda jauh dengan Vano cowok itu bahkan melempar Haeria dengan ponsel miliknya.

"Apaan sih No?"Haeria tidak terima.

"Ganjen"Vano memcibir.

Haeria diam lalu bangkit mengulurkan tangannya kedepan "Haeria" katanya memperkenalkan diri.

"Raka"Cowok itu membalas ramah.

"Anak baru?"

"Iya,baru masuk hari ini"

"Welcome,semoga lo betah, kalau ada apa-apa lo jangan sungkan nanya ke gue, atau dia"Kata Haeria terlalu berlebihan dia bahkan menunjuk ke arah Rahma.

"Namanya Rahma, kenalan dulu dong"Katanya dengan senyum cengengesan.

Rahma tidak bodoh untuk sekedar menerjemahkan tujuan sahabatnya itu.

Raka mengelurkan tangannya,Rahma menatapnya datar,kerutan didahi gadis itu terlihat jelas apa Raka mau jika mereka bertingkah seperti dua orang asing yang baru saja akan berkenalan?.

Matahari untuk RakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang