#NongPerthSaintSaid
Perth masih menatap khawatir pada Earth yang sedang terbaring lemah di atas tempat tidurnya. Sedangkan Meen di sana tengah membantunya meminum darah yang dia dapat dari pendaki yang sedang berkemah di hutan sekitar sini. Earth butuh darah manusia segar untuk memulihkan lukanya bukan darah donor yang mereka stok di sini, kata Boom tadi.
"Bagaimana keadaannya, Boom?" Tanya Perth.
Boom yang bekerja sebagai dokter, pun datang memeriksa setelah Meen selesai dengan tugasnya. Dibukanya perban yang dia pasang pada lengan Earth sebelumnya. Hal itu dia lakukan karena setelah menjahit lukanya tadi, lengan Earth tetap mengeluarkan darah akibat air suci yang membakar kulitnya.
"Lukanya pulih dengan cepat tapi akan meninggalkan bekas luka."
"Apa?!" Earth melebarkan matanya. Menatap pada lengannya.
"Aku tidak ingin ada luka pada kulit ku, Boom. Aku ada kontes busana minggu ini. Aku tak ingin terlihat cacat, cepat lakukan sesuatu!" Perintah itu terdengar sangat memaksa tapi Boom paham dengan pekerjaan yang Phi-nya ini ambil.
"Kalau begitu kita butuh darah segar satu manusia lagi. Kali ini harus pria muda dan sangat sehat." Semua langsung terdiam mendengar ucapan Boom. Mereka tersadar tidak memiliki tipe darah seperti yang Boom katakan. Semua darah yang mereka miliki berasal dari manusia-manusia gemuk yang mereka simpan di ruang bawah tanah.
Apakah mereka harus berburu di luar lagi?
Jelas itu tidak mudah untuk sekarang. Mereka yakin para serigala tadi sedang berkeliling disekitar hutan untuk melindungi daerah mereka.
Apa harus mencarinya ke kota?
Cukup beresiko. Mereka yakin berita penyerangan Vampir malam ini sudah sampai ke semua telinga para pemburu Vampir di kota ini. Semua pasti juga ikut berkeliling disekitar tempat tinggal mereka untuk berjaga-jaga. Tapi sepertinya mereka harus memilih satu yang memungkinkan. Lalu tiba-tiba saja semua mata memandang pada Perth. Terlihat jelas dari tatapan mereka mengatakan bahwa Perth bisa memenuhi permintaan tersebut.
"Kenapa kalian menatap ku-" protesan Perth terhenti di tenggorokannya. Sesuatu tak kasat mata baru saja memukul punggungnya. Dia pun langsung berbalik dan tiba-tiba saja bayangan Saint samar-samar melintas dalam pandangannya. Seseorang yang tak bisa dia kenali terlihat seperti memeluk Saint-nya di suatu tempat. Tidak mungkin ini hanya perasaan Perth saja. Firasat ini pasti nyata.
"Sial! Seseorang menyentuh Saint ku!!"
"Maaf. Aku harus pergi sekarang!" Suara Perth terdengar sangat berat. Seakan dia tengah menahan emosinya entah karena apa.
"Kau mau kemana, Nong? Phi Earth membutuhkan mu," hadang Fluke sambil merebut tangan Perth.
"Lepas!!" bentaknya sambil menarik kasar tangannya dari genggaman Fluke. Semua serentak menatapnya terkejut. Perth di sana tak tahu kenapa tapi malah membuat wajah marah dengan mata merahnya yang menyala.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIR & SIREN, THE IMPOSSIBLE DESTINY (PINSON) TERBIT
FantasíaHidup berdampingan dengan manusia tidak lah mudah untuk dilakukan. Namun Saint mengambil resiko besar itu untuk membantu seorang Vampir bernama Perth agar bisa hidup bahagia bersama dengan manusia. Apakah hal itu mungkin untuk sebangsa vampir murni...