Hai hai hai~
Lee akhirnya datang untuk menghibur kalian lagi
Ada yang kangen gak? 😙🤟
Maaf ya Lee suka ngilang akhir2 ini tapi makasih untuk kalian yang masih setia di sini
Banyak yang mau Lee curhatkan
Tapi ya sudah lah, langsung baca aja aja
Semoga suka kesayangan Lee 🤗🤗.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hentikan mobilnya."
"Ada apa Tuan muda? Apakah ada yang ingin anda beli?"
"Tidak, aku hanya ingin berjalan sampai ke rumah."
"Tapi Tuan-"
"Ini perintah!" tekannya yang membuat sang supir langsung menepikan mobil tersebut. "Hati-hati Tuan muda," pesan sang supir yang juga merangkap sebagai pengawalnya.
"Ya aku tahu," sahutnya yang langsung menggunakan kaca mata hitam sebelum keluar dari mobil mewah tersebut.
"Heh, mari bersenang-senang sedikit." Senyumnya sekilas terlihat menyeramkan sebelum kaki-kaki pendeknya berjalan diantara kerumunan manusia.
Jalan trotoar di siang hari selalu ramai dipenuhi pejalan kaki yang ingin mencari makan atau hendak pergi ke suatu tempat. Begitu juga dengannya, Ferrin Va Tanapon. Dia juga sedang menikmati makanannya. Hanya dengan menyentuh sedikit saja permukaan kulit manusia, dia bisa menikmati darah mereka tanpa harus menggigitnya, melukainya apalagi memaksa mereka. Itulah salah satu kelebihan yang dia miliki kata Daddy-nya.
"Ahh kenapa kepala ku tiba-tiba sangat pusing?"
"Sial, penyakit darah rendah ku pasti kambuh lagi. Aku lebih baik pulang saja."
"Wajah mu sangat pucat, Nong."
Va tersenyum senang mendengar beberapa keluhan dari manusia-manusia yang dia konsumsi darahnya secara diam-diam. Tapi tenang saja, Daddy-nya sudah mengajarinya agar tidak berlebihan dalam melakukannya karena tanpa menggigit, dia tetap saja bisa membunuh manusia karena tidak sadar telah menyerap semua darah mereka.
Setelah merasa cukup kenyang, Va segera berjalan cepat untuk pulang. Apalagi setelah melihat dua pengawal yang diam-diam mengikuti langkahnya dari belakang. Dia yakin, kalau tetap berburu di sini, kedua pengawal itu akan langsung mengadu kepada Papa-nya. Hal tersebut tidak boleh terjadi atau Papa-nya akan mendiaminya seperti minggu lalu.
"Selamat datang Tuan muda Va."
"Terimakasih Bibi Yan," balas Va saat salah satu pelayan mansion mereka membukakan pintu untuknya.
"Apa Tuan muda ingin makan lebih dulu?"
"Tidak Bibi, di mana Papa?"
"Tuan Saint sedang di kampus, sebentar lagi baru akan pulang."
"Emm, baiklah." Va mengangguk sambil berjalan ke ruang keluarga dan mendudukkan tubuh kecilnya di sana dengan nyaman. "Lalu di mana Daddy?" tanya Va sekali lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIR & SIREN, THE IMPOSSIBLE DESTINY (PINSON) TERBIT
FantasyHidup berdampingan dengan manusia tidak lah mudah untuk dilakukan. Namun Saint mengambil resiko besar itu untuk membantu seorang Vampir bernama Perth agar bisa hidup bahagia bersama dengan manusia. Apakah hal itu mungkin untuk sebangsa vampir murni...