Hai hai hai~
Lee comeback nih 🤭
Semoga PerthSaint bisa nyusul juga ya 😁🙏
Bagaimana kabar kalian semua?
Kangen Lee gak?
Kalau Lee ditanya pasti kangen selalu dong 😘
Berhubung hari ini ultahnya Lee, sesuai janji Lee akan kasih yang spesial
Semoga suka, siapkan hati kalian na 🤗
Happy reading all~
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Perth melesat sangat cepat memasuki salah satu kamar yang ada di lantai dua kastil besar miliknya. Kamar yang ada di ujung lorong ini adalah kamar milik Lisa. Tanpa mengetuk apalagi menyapa pemiliknya, Perth masuk dan menemukan Lisa sedang duduk membaca buku di atas kasurnya. Tak menunggu lama, Perth melompat, membawa tubuhnya untuk berada di atas tubuh wanita tersebut dan mengukungnya.
"Singkirkan dia," ucapnya dingin sambil melempar jauh buku dalam pelukan Lisa. Lalu tangan lainnya bergerak merobek gaun depan yang Lisa gunakan. Memperlihatkan bongkahan dada padat yang dibalut bra ketat berwarna merah yang membuatnya langsung membenamkan wajahnya di sana.
"Pe-perth~" desah Lisa saat lidah panjang Perth mulai bermain disekitar dadanya sebelum naik ke lehernya yang putih bersih. Benar-benar menggoda birahi Perth yang sudah bernafsu pada Saint tadinya.
"Ughhh, Perthh~" Permainan tangan dan bibir Perth sangat hebat sehingga membuat Lisa mendesah kuat dibawahnya. Dia yang juga sudah dibakar oleh nafsu, tak peduli dengan luka gores yang ada di lengannya. Dibawanya sebelah kakinya berada di selangkangan Perth untuk menggesek milik Perth yang sudah menegang di dalam balutan celana. Memberinya rangsangan yang lebih besar di sana.
"Sat! Aku menginginkan mu, Lisa." Ucap Perth sambil mengeram. Dia sudah tidak bisa menahan miliknya yang meminta untuk dipuaskan.
"Dan kau mendapatkannya, Perth." Kedua tangan Lisa langsung dibawa untuk menarik leher Perth mendekat padanya. Niatnya untuk mempertemukan bibir mereka. Hanya saja saat Perth baru akan menempelkan bibir mereka, tubuhnya terasa disentak kuat entah oleh apa. Seakan tersadar, Perth menggelengkan kepalanya kuat. Tatapan matanya yang tadinya merah penuh gairah kini mulai meredup.
"Perth? Ada apa?" tanya Lisa heran. Namun kedua tangannya tak tinggal diam untuk membuka satu persatu kancing kemeja hitam yang Perth gunakan.
"Kita lanjutkan lagi?" tanya Lisa sekali lagi sambil mengusap lembut dada kanan Perth setelah berhasil melepas semua kancingnya. Sedangkan pria yang diberi rangsangan langsung melepas diri. Dia terduduk dengan wajah khawatir saat samar-samar terdengar suara teriakan Earth juga Fluke dari luar ruangan ini.
"Maafkan aku, Lisa," ucap Perth terburu-buru. Namun dia masih sempat menarik selimut untuk membungkus seluruh tubuh Lisa yang sudah tidak dibalut pakaian karena ulahnya.
"Maaf, aku harus pergi." Dia pun bergerak cepat dari sana.
Saat pintu kamarnya ditutup kasar oleh Perth, Lisa mulai membatin dengan rasa asing pada sosok yang berubah lebih lembut dari yang dia kenal. Padahal seingat Lisa, Perth dulu tak pernah memperlakukannya seperti barusan setelah menelanjanginya atau meminta kepuasan padanya. Membuatnya menjadi merasa tak nyaman. Hanya saja untuk sekarang Lisa tidak ingin memperjelas apa pun. Tubuhnya tiba-tiba saja terasa lemas dan memutuskan untuk beristirahat.

KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIR & SIREN, THE IMPOSSIBLE DESTINY (PINSON) TERBIT
FantasyHidup berdampingan dengan manusia tidak lah mudah untuk dilakukan. Namun Saint mengambil resiko besar itu untuk membantu seorang Vampir bernama Perth agar bisa hidup bahagia bersama dengan manusia. Apakah hal itu mungkin untuk sebangsa vampir murni...