6. Blue Moon (H-2)

324 47 66
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saint merasa wajahnya begitu panas saat mengingat permintaan Tuan Vampirnya di toilet sekolah siang tadi. Ada sebuah rasa yang membuatnya ingin menarik sang Vampir ke pantai terdekat saat itu juga. Mengajaknya untuk berenang bersama sambil menunjukkan wujud Siren-nya. Sebelumnya tak ada siapa pun yang benar-benar tertarik dengan wujud aslinya kecuali dia yang dengan sengaja menghipnotis orang-orang itu dengan lagunya. Sebelumnya pun tidak ada yang menunjukkan ketertarikan pada ekornya karena dia juga jauh lebih menyukai kedua kaki manusianya.

Lagi pula apa yang bisa dipuji dari ekor bersisik dengan sirip tajam di beberapa sisinya? Tidak ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi pula apa yang bisa dipuji dari ekor bersisik dengan sirip tajam di beberapa sisinya? Tidak ada. Bahkan ekornya ini berlendir dan berbau amis. Manusia saja mengatakan ekor seperti itu adalah sebuah keanehan yang benar-benar mengerikan. Hahh, dia malah dikatai aneh. Tapi Saint sudah biasa mendengarnya. Mereka bukan duyung walau masih termasuk dalam bangsa yang sama. Mereka juga bukan mangsa tapi seorang predator bagi kaum manusia. Wajar mereka ditakuti.

Lalu kenapa sosok Vampir seperti Perth sangat menyukai ekornya?

Deg! Deg! Deg!

Kembali jantung Saint berdetak begitu kuat hanya karena membayangkan bagaimana tatapan sang Vampir saat menatap wujud aslinya. Bagaimana sosok dingin itu akan tersenyum hangat padanya dengan bola mata merahnya yang menawan. Bagaimana saat sosok itu kembali mengatakan "Aku suka kaki mu...tapi aku juga sangat suka ekor mu". Sangat tulus hingga dia tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.

"Aku harus menunjukkan wujud Siren ku sebelum gerhana bulan 4 hari lagi.  Saint membatin sambil duduk termenung di dalam kelasnya. Hanya dia seorang diri yang duduk di sana karena sang Vampir katanya ada urusan sedikit sehingga harus meninggalkan kelas lebih dulu.

"Kali ini yang muncul adalah gerhana Blue Moon. Aku sebenarnya sangat suka berenang di laut saat gerhana nanti datang. Tapi sudah tidak bisa lagi. Hahhh aku harus menahannya~" Saint tiba-tiba saja merasa begitu sedih. Namun kesedihannya merubah menjadi sedikit rasa bosan. Apa karena tidak ada yang duduk mengganggu nya seperti kemarin?

"Tuan Perth..." Merasa tahu siapa yang membuatnya seperti ini, Saint mencoba berkomunikasi dengan sang Vampir. Hanya untuk menanyakan satu hal saja. Dia rasa sang Vampir masih ada disekitar sekolah ini. Tapi dia tak tahu jelasnya ada di mana. Ingat, Saint tidak sehebat Perth jika dalam wujud manusianya.

VAMPIR & SIREN, THE IMPOSSIBLE DESTINY (PINSON) TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang