Hidup berdampingan dengan manusia tidak lah mudah untuk dilakukan. Namun Saint mengambil resiko besar itu untuk membantu seorang Vampir bernama Perth agar bisa hidup bahagia bersama dengan manusia.
Apakah hal itu mungkin untuk sebangsa vampir murni...
Saint tiba-tiba saja membuka kedua matanya saat Up sedang membagi sedikit demi sedikit energi yang dia miliki. Wajah itu masih terlihat pucat, namun berubah panik saat menoleh dan menemukan sebuah tubuh kurus kering dengan wajah yang jauh lebih pucat darinya. "Phi Up! Apa yang terjadi padamu?"
"Hehehe~ Nong Saint akhirnya siuman juga. Mari kita istirahat seben-" Belum selesai dia berucap, penyihir itu langsung menjatuhkan setengah tubuhnya ke kasur yang Saint tempati dan mendengkur dengan kencang.
"Phi Up!!" Saint yang panik langsung menggerakkan tubuhnya untuk bangun. "Apa yang terjadi disini? Di mana Perth?" tanyanya sambil berjalan mengelilingi rumah Up walau dengan langkah yang tertatih sambil memegangi perutnya yang masih terasa nyeri. Langkah Saint baru terhenti saat matanya menemukan bola kristal Up yang masih menyala di atas meja.
"Apa ini?" tanyanya sambil melangkah mendekat. Lama Saint berdiri disana menatap bola kristal tersebut dengan perasaan campur aduk. Sampai dia dikejutkan dengan penampakan sebuah kepala tanpa badan yang terbang menutupi bola kristal tadi dari pandangannya.
"P-phi Up? Ke-kenapa kepalamu melayang? Dimana tubuh mu?" gagap Saint berjalan mundur beberapa langkah lantaran ketakutan.
Terlihat Up menghela nafas panjang sebelum menyahut, "tubuh ku sedang istirahat akibat kehabisan energi. Tapi mari lupakan tentang itu, sekarang aku ingin kau membuang jauh pikiran untuk menyusul mereka. Karena aku diberi mandat oleh Perth untuk menjagamu di sini hingga pulih-"
"Memangnya bagaimana caranya pergi ke sana, Phi?" potong Saint dengan wajah bodoh.
"Ha? Ohhh, itu mudah. Kau hanya perlu menyentuh permukaan bola kristal itu tepat di tempat yang ingin kau datangi-Huaaa lepaskan aku Saint!!" Up tidak bisa mengelak saat Saint tiba-tiba menangkap kepalanya. Memeluknya erat di dada sebelum menyentuh asal permukaan bola tadi. Membuat mereka tersedot masuk ke dalam detik itu juga.
Kini Siren dan kepala penyihir tersebut berada di sebuah ruangan yang lembab dengan pencahayaan yang minim. Bukannya hutan tempat Perth dan Va berlari dari kejaran Vampir dan Serigala yang ingin memangsa keduanya. "Sepertinya aku menekan titik yang salah tadi," sesalnya sambil berputar menatap sekitar.
"Hei, apa kau sudah gila, Saint? Kau tak seharusnya gegabah seperti ini!" omel Up sambil melepas diri dari Saint. Namun dia kembali dibekap saat pendengaran mereka menemukan seseorang tengah merintih sakit di pojok ruangan yang tidak dipapari cahaya lampu.
"Tidak salah lagi, kita ada didalam ruangan bawah tanah tempat Lisa disekap," pekik Up dengan suara yang lebih lirih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau yakin, Phi?" tanya Saint memastikan sebelum meraih sebuah obor yang tergantung di dinding ruangan lalu berjalan mendekati sosok yang meringkuk di lantai batu yang dingin juga kotor.
"Benar, itu Phi Lisa!" Saint cepat-cepat meraih tubuh Lisa yang penuh luka. Tanpa pikir panjang, dia langsung membagi sedikit energi yang dia miliki untuk menyelamatkan wanita yang tengah sekarat tersebut.