12. Mate 🔞❗

381 39 133
                                    

Karena banyak yg minta lanjut, jadi Lee lanjut nih ceritanya tapi maaf na Lee baru bisa update hari ini padahal rencananya semalam 😩
Lee sibuk banget beberapa hari ini
Tapi semoga suka sama ceritanya, dan jangan lupa tinggalkan jejak na kesayangan Lee 🤗

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Selamat pagi, Tuan Mew. Hamba datang membawa berita untuk anda." Salah satu kaki tangan kepercayaan Mew, menemuinya di istana kerajaan pagi-pagi sekali.

"Ku harap ini berita bagus, Mild." Tegas Mew. Dia benci menunggu sehari lagi untuk tahu di mana keberadaan Saint saat ini. Sayangnya saat ekor hijau Mild yang bergerak aneh membuat wajah Mew langsung mengeras.

 Sayangnya saat ekor hijau Mild yang bergerak aneh membuat wajah Mew langsung mengeras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan bilang kau belum menemukan keberadaannya?!" tudingnya dengan tangan terkepal.

"Maafkan saya-Akh!" Mild merasakan punggungnya mati rasa saat tubuhnya terpental ke dinding akibat hempasan kuat ekor Mew. Lalu matanya membola kaget saat Mew berenang cepat kearahnya. Menarik kedua bahunya dengan tatapan membunuh di sana. Dengan keadaan dimana hanya ada mereka berdua di dalam ruangan ini, Mild yakin dia akan segera mati di tangan sang raja Siren sebelum ada yang sempat datang menolongnya.

"Apa kau sudah bosan hidup sehingga hanya mencari satu Siren saja kau tidak bisa ha, Mild?!" bentak Mew.

"Ku-kumohon jangan bunuh hamba, Raja." Mild memohon dengan suaranya yang bergetar. Tapi Mew sepertinya sudah tidak peduli lagi. Dipukulnya kuat wajah Mild hingga menjauh darinya sebelum memunculkan tongkat panjang dengan ujungnya yang runcing di tangannya.

"Pergilah ke neraka karena aku tidak membutuhkan mu lagi," ucapnya sambil mengangkat tinggi-tinggi tongkatnya kearah Mild yang masih sibuk mengaduh.

"Jangan Rajaaaa-"

"Phi Mew hentikan!" Cepat-cepat Mew menoleh kearah sosok yang berani menggagalkan niatnya barusan.

"Mean!" panggilnya dengan nada tak suka.

"Apa yang kau lakukan di sini? Keluar sekarang juga!" usirnya tapi Mean malah berenang mendekati mereka bertiga. Dia bahkan tanpa rasa takut menolong Mild dengan menjauhkannya dari Phinya.

"Mean!" panggil Mew sekali lagi untuk memperingatinya. "Berikan dia pada ku!" printah Mew namun Mean tetap pada pendiriannya.

"Kau tidak bisa mengadili bawahan mu seperti ini, Phi. Kau harusnya mendengar penjelasannya-"

VAMPIR & SIREN, THE IMPOSSIBLE DESTINY (PINSON) TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang