05. Bento

1.9K 193 10
                                    

Matahari baru saja terbit dan wanita itu baru saja tiba di rumah jaehyun.
Siapa lagi jika bukan salsa, dia pagi ini baru saja membuatkan adiknya, jaehyun dan adik jaehyun bento.

Dia berulang-ulang kali melihat jam tangannya dan juga rumah jaehyun, berharap sambil menunggu laki laki tersebut untuk muncul namun sia-sia, dia tidak segera keluar.
"Lama banget keluarnya," gumam salsa sambil melihat jam tangannya.

Krietttt

Dia berdiri lalu melihat jaehyun yang mengeluarkan motornya bersama dengan adiknya, salsa merapihkan rambutnya dan menghampiri jaehyun.
Apa jaehyun mengetahui keberadaan salsa? Jelas dia mengetahui keberadaanya.

"Ngapain?" Tanya jaehyun saat salsa menghampirinya.
"Halo dek! Inget aku nggak?" Tanya salsa, Jisung mengangguk.
"Kakak kemarinkan?"

Salsa mengangguk lalu tersenyum, dia menyodorkan sebuah tas pada jisung.
"Lo ngasih apa? Jangan aneh aneh," ujar jaehyun, dia menyingkirkan tangan salsa pada adiknya.

"Bento."

Jaehyun mengangkat alisnya lalu melihat ke arah Jisung, dia tidak mengira jika dia kemari hanya ingin memberi bento padanya.
Dia tadi pagi pagi sekali tidak sempat membuatkan roti bakar untuk Jisung, maka dari itu dia memutuskan untuk memberi uang jajan. Dia masih terdiam belum menerima bento dari Salsa.

"Ini buat lo terus ini buat kamu sayang."

Jisung menatap bento tersebut lalu berganti menatap ke arah sang kakak, ada rasa tidak yakin mengganjal di hatinya, "Ini halal no racun racun club! Ya masa kakak mau ngeracun calon adik ipar kakak."
Oke percaya dirinya kini meningkat saat melihat Jisung menerimanya.

"Makasih," ucap jaehyun,  salsa menegakkan tubuhnya lalu mengulum bibirnya, salah tingkah karena jaehyun mengucapkan terima kasih.

"Oh ya jae-"

"Udah siang, gue belum jemput taeyong. Sorry gabisa ngajak bareng," jaehyun memakai helmnya lalu membantu adiknya untuk menaiki sepeda motornya.
"Oh gapapa, banyak tukang becak disini, gue-"

Dia meninggalkannya, jaehyun menjalankan motornya saat sebelum salsa menyelesaikan ucapannya, tega? Bukan! Karena ini memang sudah kesiangan!

"Liat aja gue pasti naik motornya, Jisung maaf ya sayang," gumamnya lalu menghampiri salah satu tukang becak di sana.

***

"Capek banget gue," keluh yuta saat baru masuk ke dalam kelas, pagi ini disambut oleh keluhan dari seorang Yuta.

Laki laki tersebut duduk di bangkunya dan melihat doyoung dan juga Johnny yang tengah bermain game di ponsel masing masing.

"Kenapa? Kenapa tidak ada yang mengerti keluh kesah ku?"

Johnny dan doyoung melirik padanya, "Mulai."

"Aku tengah capek dan temanku," Yuta menunjuk ke arah kedua temannya yang bermain game.
"Bermain game! Aku harus bercerita pada siapa?!"

Yuta berteriak sehingga membuat doyoung melemparinya sebuah pensil, "Mau curhat tinggal curhat!"

"Lo tau adek gue?!Lo tau?!"

"Kagak," balas Johnny.

"Dia tadi ngajak gue berantem cuman gara gara susu dia gue minum! Itu hanyalah susu botol sisa kemarin malam!" Yuta menutup seluruh wajahnya, dia lelah bertengkar dengan adiknya yang terus mengajaknya bertengkar setiap hari.

Untuk Bunda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang