24. Adek..

2.5K 183 10
                                    

Flashback

"Halo won ini bener tempatnya?" tanya Yunho sambil menatap sebuah desa kecil yang mungkin penduduknya hanya 10%.

"Iya ho, sekarang lo temuin penduduk sekitar deh tanya rumah pak Taeyang."

"Duh kalo gak ngerepotin bukan Siwon nih, yaudah gue Ama Hyoyeon langsung cari."

Hyoyeon yang memotret keadaan desa berbalik dan tersenyum pada Yunho.
"Gimana? Ayo ah capek gue."

"Sabar."

Yunho dan Hyoyeon berjalan mengitari desa, rumah antar warga sangat jauh bahkan saat pencarian kepala desa mereka mengalami kesulitan karena jalan becek dan cukup rusak.

Pembangunan pabrik di area pedesaan seperti ini menurut Siwon sangat membantu seluruh warga desa jadi dia memerintahkan Yunho untuk menyusuri desa tersebut.
"Yunho ada air nggak?"

"Ada ada," dia mengeluarkan sebotol air lalu menyodorkannya pada Hyoyeon.

"Udah ayo."
Hyoyeon kembali bangkit dan berjalan mendahului Yunho yang tersengal sengal, dia menggeleng karena wanita yang sedang bersamanya sekarang tidak mengenal lelah, dia menegakkan tubuhnya dan berlari mendekati Hyoyeon.

***

Setelah mereka berdua menemukan rumah Taeyang mereka memutuskan untuk tinggal selama satu hari karena Taeyang yang meminta mereka.
Taeyang memberikan mereka berdua kamar yang berbeda dirumahnya.

"Yunho mau pergi liat liat nggak?"

"Sekarang? Tapi Siwon minta kita datang ke lapangan."

"Yaudah sekalian," Hyoyeon berlari ke kamarnya dan mengambil kamera lagi.
Dia kembali menghampiri Yunho yang masih bersantai di sana.

"Yunho gue gebukin ye lo, AYO!"

Yunho tertawa terbahak-bahak lalu mengangguk dan mengikuti Hyoyeon dari belakang.
Hyoyeon memotret seluruh warga desa bahkan dia memanggil segerombol anak anak desa dan memberikan mereka roti dan susu yang dia bawa tadi.

Yunho hanya menikmati suasana sambil memotretnya dan mengirimkannya pada Yoona.
Setelah mengajak anak anak berbincang Hyoyeon memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tempat yang Siwon maksud

"Yunho," panggil Hyoyeon, dia terhenti di depan rumah kosong yang bahkan rumah tersebut ditumbuhi oleh rumput rumput panjang disana.

"Denger nggak?" Hyoyeon mendengarkan suara tangisan bayi dari arah rumah kosong tersebut.
Yunho juga ikut mengangguk setuju.
"Hyoyeon jangan kesana."

Namun Hyoyeon melewati rumput tersebut dengan hati hati, bahkan dia menyingkirkan rumput yang menghalangi matanya.

Saat dia menemukan asal suara tersebut dia terpaku.
Terlihat bayi yang hanya dilindungi oleh sebuah kain dan hanya ditempatkan di kardus bekas.

"Hyoyeon!"

Hyoyeon berjongkok dan menggendongnya.
"Sstt sst udah udah, kamu sama aku sekarang sayang."

Yunho mengerutkan dahinya dan menghampiri Hyoyeon di sana.
"Bayi?"

Hyoyeon mengangguk dan memeluknya menjauh dari sana, dia memeluk bayi tersebut dengar erat dan memberikan kehangatan dalam pelukannya.
"Bayi siapa?"

Untuk Bunda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang