08. Bubur dari salsa

1.6K 178 7
                                    

Jaehyun pagi ini berkali kali berjalan keluar masuk kamar Jisung dan juga kamarnya.

Jisung sakit.

Demam anak laki laki itu tinggi semenjak malam kemarin dan tidak ada tanda akan turun. Dengan rasa tidak bersalah bunda pergi ke kantor dan hanya meninggalkan sarapan hanya untuk jaehyun.
"Dek ada yang sakit?" Tanya jaehyun, dengan napas tersengal-sengal Jisung menggeleng.

Byebye fever sudah terpasang di dahi Jisung bahkan, sinar matahari juga ikut menghangatkan badan Jisung yang kata Jisung berasa sangat dingin.
"Kamu makan ya, kakak buatin bubur," ucap jaehyun namun Jisung tidak mendengarnya, kepalanya terlalu sakit untuk mendengarkan kakaknya sekarang.

Pemuda itu bangkit lalu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi taeyong, dia meminta taeyong mengatakan pada pak soman bahwa dia izin untuk hari ini dan janji akan masuk sekolah besok namun taeyong tidak menjawab chatt darinya sedari pagi tadi.
____________________________________
Jaehyun: Tae
Jaehyun: gue izin gak masuk, adek gue sakit tolong izinin ke pak soman.

Taeyong: mbb gue baru boker Ama Johnny, oh oke
____________________________________

Jaehyun menutup ponselnya lalu mengintip sejenak ke kamar Jisung dan melanjutkan langkahnya menuju dapur, dia hanya mengambil nasi lalu dia terdiam sejenak.
Bagaiman cara membuat bubur?

Jam sudah menunjukkan pukul 9 dan kelas juga sudah mulai pelajaran, dia menatap ponselnya berkali kali. Jika bertanya pada google dia takut rasanya akan aneh dan lebih ke hambar.
"Telpon doyoung aja ya," gumamnya lalu mengambil ponselnya.

Dia menunggu sejenak lalu telpon terangkat, bukan suara doyoung yang dia dengar namun suara wanita di ujung sana.
Tampak dari suaranya pasti ini salsa yang mengangkat. Dia belum mengeluarkan sepatah kata tapi salsa terus berhalo halo dari sana.

"Halo? Jae"
"Jae?"
"Oh kepencet ya? Oke"

"Eh sal jangan ditutup!"

Dia mulai bersuara, degup jantung salsa berdegup sangat kencang. Pipinya kini memerah setelah mendengar suara jaehyun yang begitu berat.

"Gimana cara buat bubur?"

"Buat siapa?"

"Adek gue, gimana caranya?"

Salsa masih terdiam, dia mencoba mencerna permintaan jaehyun lalu dia melihat ke arah speaker.
Plis pulang pagi plis pulang pagi- doanya saat itu.

Sedari tadi doyoung di panggil oleh guru untuk berkumpul namun dia tidak kunjung kembali, ketua kelas kini tengah ia tunggu tunggu sekarang.
"Em ada nasi?"

"Ada gue-"

Ucapan jaehyun terpotong setelah dia mendengar suara teriakan doyoung dari ujung sana mengucapkan pengumuman, dia tidak berucap sama sekali menunggu doyoung menyelesaikan ucapannya.

"Teman teman kita pulang pagi!! YEY! Ciee langsung mikir ya kenapa?  Jadi bakal ada rapat yang memakan waktu Ampe 4 jam gitu dan guru guru bingung kalian harus diapain jadi dia ngusir  kalian tapi jangan seneng dulu! Masih ada tugas."

Salsa tersenyum sejenak lalu kembali menelpon jaehyun, "Jae gue kesana."

"Tapi sal-"

Sambungan telpon terputus, dia menaruh ponselnya ke meja makan dan kembali berjalan ke arah kamar Jisung. Terlihat adiknya masih tertidur disana.
Terasa sepi saat Jisung sakit.

Dia duduk di lantai dan menatap adiknya lamat-lamat, rambut Jisung yang menutupi wajahnya juga ia singkirkan. Ternyata dampak dari pukulan bundanya kemarin adalah demam untuk Jisung.

Untuk Bunda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang