15. Hari pertama jaga jarak

1.4K 156 6
                                    

Jaehyun begitu serius dengan perkataannya. Dia benar benar menghindar dari Yoona bahkan saat Yoona sedang makan di meja makan sendiripun dia enggan menemuinya.
"Kakak gak makan sama bunda?" tanya Jisung saat jaehyun menyuapinya nasi goreng.

Jaehyun menggeleng lalu memakan satu sendok lagi.
"Adek ga suka kalo-"

"Dek, jangan larang kakak dulu," jaehyun memotong ucapan Jisung, anak tersebut menghela napasnya lalu membuka mulutnya.
"Kakak ga lamakan marahannya?" tanya Jisung lagi, jaehyun mengendikkan bahunya. Dia tidak mengerti harus berapa lama lagi menghindar dari bunda.
Sampai libur tahun baru selesai mungkin jaehyun akan meminta maaf dan mulai berbicara dengan bundanya.

"Kakak ga paham sama kamu dek," ucap jaehyun lalu memakan telur yang sudah dia potong tadi.
Jisung mengangkat alisnya.
"Kamu udah dipukul bunda kayak gitu, kenapa kamu gak marah."

"Kak, Jisung ga bisa marah sama bunda. Jisung sayang sama bunda," ucap jisung. Jaehyun masih menatapnya nanar.
Bocah laki laki tersebut mengambil tisu yang berada diatas nakas.

"Bayangin ini perasaan adek, terus bunda ngerusaknya," Jisung meremat tisu tersebut.
"Terus ini kakak," dia melebarkan tisu itu lagi.
"Meski ini kembali tapi bentuknya udah kayak gini, setidaknya tisu ini kembali ke bentuk yang semula karena bantuan kakak. Adek ga pernah ngerasa kesel sama bunda soalnya kakak benerin perasaan adek kayak ini."

Jaehyun terkejut melihat Jisung,meskipun dia masih kecil tapi pemikirannya seperti orang dewasa. Jaehyun tersenyum lalu mengelus rambut Jisung.
"Kamu pinter banget sih, adek siapa coba?"

"Adek kak jaehyun yang paling ganteng, anak bunda Yoona yang paling cantik!" balas Jisung.

"Kakak bangga lihat kamu dek."

***

"Jaehyun kamu kesini," panggil yoona namun jaehyun mengacuhkannya.
"Jaehyun.." panggilnya lagi namun nadanya penuh dengan penekanan.

Jaehyun masih mencuci piring bekas dirinya dan Jisung makan, lalu setelahnya dia berjalan ke arah kulkas tanpa memandang bundanya sama sekali.
Benar benar mengacuhkan Yoona bahkan menganggap jika Yoona tidak ada di sana.

"JAEHYUN!"

Dia berbalik dan melihat keadaan Yoona yang jauh dari kata baik baik saja.
"Bunda kangen kamu," ucapnya dengan napas tersengal sengal bahkan wajahnya memerah sekarang.

"Oh kangen? Kangen jaehyun doang atau sama Jisung?"

Yoona masih menatapnya. "Kalo kangen tuh ya bunda, sama kedua anaknya bukan salah satu anak."
Remaja tersebut kini melanjutkan langkahnya menuju kamar Jisung tanpa memperdulikan bagaimana marahnya Yoona pada jaehyun karena bener benar menjauhinya.
Ini masih hari pertama.
Yoona tidak akan mengerti bagaimana hari selanjutnya.

Wanita itu berdiri lalu berjalan ke arah kamar Jisung, dia bersembunyi dibalik dinding kamar Jisung. Berniat untuk menguping tapi atensinya menuju gambaran Jisung berupa dirinya yang sedang membawa bunga matahari.

"Bunda cantik!!"pekik Jisung kegirangan sambil menunjukkan gambarannya pada jaehyun, jaehyun bertepuk tangan lalu mengangguk.
"Bunda itu cantik banget dek, bunda sering loh ke salon terus wajahnya diginiin," jaehyun memijat wajah Jisung lalu tertawa.
"Gak enak ih! Aneh!"

Jaehyun terkikik, "Enak tau, nih kakak pijatin kamu pakek bedak."

Yoona masih mendengarkan percakapan antara jaehyun dan Jisung, dadanya merasakan sesak.
Dia tidak mengerti kenapa dadanya begitu sesak bahkan setelah mendengarkan ucapan Jisung dadanya begitu sesak.

Untuk Bunda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang