Second Wave

13 0 0
                                    

Legions Unite.

Ratusan pasang mata nampak menatap ke arah sebuah layar lcd berukuran raksasa yang terpasang di sisi kanan dan kiri Bank of Dutch, diantara kepulan asap dan puing puing sisa bangunan megah yang berada di central metro, penduduk kota nampak berkumpul, menunggu sebuah keputusan yang diambil para petinggi kota.

Beberapa kendaraan lapis baja milik petugas keamanan nampak berjaha di sepanjang jalan tersebut, beberapa pria berpakaian hazmat nampak berjalan lalu lalang di antara puing puing bangunan dan beberapa kendaraan yang terbalik.

Petugas dari Badan Radiasi Nasional nampak mengumpulkan beberapa sisa pecahan dari pesawat Alien, beberapa selongsong peluru yang berasal dari senjata makhluk asing mulai dikumpulkan dan di simpan ke dalam sebuah box.

Siaran live dari Kanal delapan nampak di layar lcd berukuran raksasa, penduduk Kota metro nampak berkumpul di metro park.

Tak lama setelah first wave atau serangan pertama dari pihak alien, para penduduk kota metro terlihat berbondong bondong meninggalkan kota dan mencari perlindungan ke tempat lain.

Namun beberapa jembatan penghubung kota metro dan daerah luar nampak roboh terkena hantaman beberapa misil dari pesawat Alien yang melakukan serangan beberapa jam yang lalu.

"Thunderlair ke Sayap malam, Over!!" Seru Anto dari balik saluran komunikasi, beberapa titik mulai nampak di layar monitor utama Thunderlair.

Sekelompok benda berbentuk segi tiga berwarna kehijauan nampak terbang rendah dengan kecepatan tinggi dari angkasa ke arah metro city.

"Pak Will, Lima boogey bergerak ke arah jembatan Utama!!" Seru Anto panik, disekitar pintu masuk jembatan antar pulau yang menghubungkan kota Metro dan sebuah daratan nampak sebuah kemacetan panjang dari para penduduk kota tersebut.

"Gundala dalam Mode Pengejaran!! Menuju sasaran dalam sepuluh menit!" Seru Gundala sembari mengembangkan kedua sayap pulsar milik nya dan mengangkasa, Kenshiro hanya menatap ke arah sosok bersayap tersebut ketika sosok tersebut terbang meninggalkan tempat pertempuran.

beberapa pria nampak roboh terkena hantaman aliran reiki dari Ksatria serigala, beberapa pria dalam pakaian tahanan metro nampak bergelimpangan di sekitar jalan raya distrik selatan.

"To, Aktifkan Roklos!, dia tidak akan sampai ke target dalam sepuluh menit!" Ujar pak wahyu, sebuah indikator tenaga cadangan ballistic armor yang tersisa tiga puluh persen terlihat di layar monitor utama.

Pak wahyu hanya menggelengkan kepala nya dan menekan sebuah tombol di hadapan layar monitor pusat komando, beberapa panel nampak terbuka ketika pria tersebut menekan sebuah tombol berwarna kehijauan.

"Roklos Cage terbuka, Roklos fighter bersiap mengudara dalam sepuluh hitungan...," Suara intelejensi buatan kembali terdengar saat pak wahyu menekan sebuah tombol di hadapan nya.

Beberapa panel dinding tebal di sisi kanan Thunderlair nampak terbuka dan bergerak ke arah sisi, sebuah pelataran berbentuk oval yang menjadi tempat penyimpanan sebuah kendaraan tempur udara nampak berputar.

Jalur baja yang mengarah menuju bagian atas Thunderlair nampak terlihat setelah dua panel penutup jalur bergerak ke arah sisi, sesaat kemudian sebuah putaran turbin magnetic terdengar dari balik mesin tempur.

"Roklos meluncur...," Dorongan dari mesin Enigma Engine Plasma Drive mulai terdengar ketika benda berwarna kehitaman di seberang pusat komando menyalakan mesin nya.

Sebuah bayangan benda bersayap nampak terbang dengan kecepatan tinggi melewati saluran pembuangan air bawah tanah kota Metro dan meluncur ke angkasa.

"Will, bersiap!! E.T.A dengan Roklos dalam tiga menit!" Ujar pak wahyu, bayangan burung halilintar nampak melesat di kegelapan malam, suara teriakan dari mesin enigma drive kembali terdengar di angkasa metro.

Sesaat benda tersebut berada di bawah cahaya bulan yang menerangi lamgit metro malam itu, beberapa pasang mata nampak menatap ke arah benda tersebut.

"Sayap malam...," gumam Sarah dari balik kendaraan taktis kepolisian Metro ketika melihat sebuah bayangan berbentuk burung melesat di atas jalur lima highway delapan.

Logo sepasang sayap nampak terlihat di balik cahaya rembulan, sesaat kemudian setelah roklos mengudara dan melesat mengejar sosok bersayap yang sedang melesat menuju ke arah metro bridge.

"Pak Will, Ini saatnya anda berkenalan dengan Tapper Shark!" Ujar Anto, pak wahyu hanya menatap ke arah pemuda yang berada di samping kiri nya.

"Apalagi itu, To?" Tanya Pak wahyu, beberapa benda berbentuk segitiga nampak mendekat ke arah kemacetan di sekitar metro bridge dengan kecepatan tinggi.

Beberapa tembakan dari pihak militer mulai terdengar ketika para anggota keamanan mulai memuntahkan peluru tajam ke arah pesawat alien.

"Battle Drone, masih tahap percobaan pak, hasil karya anak anak Riset dan development." Sebuah desain dalam format tiga dimensi nampak di hadapan mereka, Battle drone berbentuk segi empat dengan empat sayap nampak di layar utama Thunderlair.

"Sekarang tahap uji coba nya, To." Ujar Gundala, bayangan Roklos mulai nampak melesat dari arah belakang sosok bersayap, sebuah indikator dibalik heag gear menampak kan sebuah marka dari benda terbang  yang melesat mendekati nya.

Atap Kabin kendali roklos nampak terbuka ketika benda terbang tersebut melayang pelan di sisi Gundala, dengan sebuah hentakan sayap pulsar milik sosok bersayap nampak terlipat dan menghilang di balik punggungnya.

"Sinkronisasi dengan objek, William Raditya Sancaka, status selesai." Alur kehijauan di atas permukaan neural gear mulai menyatu dengan servo drive roklos ketika Gundala memasuki kokpit dan menggenggam tuas kendali benda terbang tersebut.

Monitor dalam kokpit roklos nampak menyala ketika penyeimbangan data dilakukan oleh IRMA, atap kabin pesawat tempur tersebut mulai menutup ketika sinkronisasi antara Roklos dan Gundala selesai.

"Gundala memasuki mode Over Drive, mencapai sasaran dalam tiga puluh detik." Teriakan dari mesin enigma drive plasma kembali terdengar sesaat setelah Gundala mendorong tuas di sisi kanan dan menambah kecepatan Roklos jet.

"Pak Will memasuki kecepatan mach enam...," dua buah plasma trail berwarna kemerahan nampak di angkasa metro ketika Roklos melesat dengan kecepatan tinggi menuju ke arah main bridge.

"Saatnya para legion kembali berkumpul...," ujar signal dari balik saluran komunikasi, Signal dan Tim BIMA Force nampak masih melakukan pengejaran.

Beberapa innmates masih nampak tersebar di beberapa bagian Kota Metro, berusaha untuk melarikan diri dari usaha penangkapan yang dilakukan oleh BIMA Force.

"Kita benar benar membutuhkan bantuan dari mereka...," ujar Anto, sebuah tombol kembali ditekan dan sebuah panel monitor di samping layar kendali utama Thunderlair mulai menyala.

"Mereka semua sudah berkumpul disini, kita tinggal menyatukan mereka...," pak wahyu nampak menggerak kan sebuah mouse di hadapan nya, kamera Ultra vision yang terpasang di Sancaka geo sattelite nampak berputar dan mulai memindai seluruh area Metro dari angkasa.

"Semoga saja, Legion tidak terlambat...," seru pak wahyu, beberap titik berwarna kemerahan nampak di layar pemindaian Sancaka Sattelite.

Beberapa ksatria bertopeng nampak terlihat bergerak menuju ke arah kota Metro.

"Kali ini, kita benar benar membutuhkan bantuan mereka semua...."

Legion - Bloodlines legacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang