BIMA Ground

15 0 0
                                    

Magnum on my Hand
Black bullets Lieutenant

"Hey!! Hati hati!!" Jiraiya menatap ke arah pintu tol Metro bridge, Kinaira kembali mengisi peluru magnum milik nya dan kembali mengarahkan senjata tersebut menuju ke arah pesawat pemburu yang tengah melintas di atas kepala mereka.

Beberapa kali tembakan dilepaskan oleh wanita tersebut ke arah pesawat alien yang melintas di hadapan nya.

"Benda ini harus sampai ke tangan Sayap Malam, hanya dia yang dapat menghentikan semua ini....," ujar Kinaira sembari terus menembak ke arah iring iringan pesawat pemburu yang mendekati Metro bridge dari arah selatan.

Dua Ksatria tombak masih melakukan perlawanan terhadap beberapa pesawat pemburu, Skyder kembali menumbangkan satu skuadron pesawat asing yang mengejar mereka ke arah perbukitan, sementara Roklos mulai berhadapan dengan sebuah kapal induk milik Armada Artheniya yang tengah meluncur ke arah Metro central.

Dari atas sebuah bangunan tinggi dekat Metro gate, Pintu masuk menuju metro central satu sosok makhluk berwarna perak nampak berdiri menghadang serbuan pesawat alien yang memasuki kawasan tersebut.

Dari balik kendaraan polisi yang terbalik di ujung jembatan Metro, Kinaira bersama dengan Tim Buru metro police department kembali bergabung dengan Bima Ground Force.

"Gimana, Kep?" Tanya Kinaira, Anggota kepolisian Metro nampak melepaskan beberapa kali tembakan ke arah sekumpulan Innmates yang melarikan diri dari tahanan maksimal BIMA Containment.

"Berapa banyak anggota mu?" Tanya Kapten Adrian, desingan peluru kembali terdengar di sebuah distrik bagian barat Metro city, Pasukan BIMA Force team Elang striker nampak terjebak di antara dua kelompok Manusia meta.

"Cukup, bagaimana dengan pasukan tambahan?" Tanya Kinaira kembali, sang penyidik kembali mengisi senjata api dalam genggaman nya, wanita berpangkat Letnan di samping Kapten Adrian kembali menembak kan Magnum milik nya ke arah beberapa pesawat alien yang berputar diatas mereka.

"Tidak ada pasukan tambahan, hanya ada kita disini." Kapten Adrian nampak siap untuk bergerak ke arah bangunan di sisi kiri, sebaris sinar kemerahan meluncur dari balik tumpukan puing yang berada di samping nya.

Posisi mereka nampak terjebak diantara pesawat Alien yang kembali melakukan penyerangan dan sekelompok innmates yang bergerak mendekat, Kapten Adrian kembali mengambil Bimalyzer milik nya, sebuah indikator daya di balik senapan nampak memberikan peringatan ketika daya ledak benda dalam genggaman nya nampak menipis.

"Bimalyzer hanya bisa menembak dua sampai tiga kali, dan setelah nya...," Gumam sang Kapten, sisa dari pasukan nya masih terlihat menembaki innmates yang bergerak mendekat sementara dari angkasa beberapa pesawat pemburu masih berputar putar di atas mereka, menunggu saat yang tepat untuk menukik tajam dan kembali menggempur seluruh bagian utara dari Metro Bridge.

"INCOMINGG!!" Sersan Jeremy berteriak ketika melihat sekawanan pesawat pemburu menuju ke arah mereka dari balik sebuah bangunan tinggi sembari memuntahkan seluruh amunisi milik mereka.

Beberapa pesawat pemburu armada arthemiya yang melintas di atas mereka kembali menghujani pasukan BIMA Force dengan tembakan dari udara, beberapa anggota kepolisian Metro melakukan perlawanan dengan menembaki pesawat tersebut dengan seluruh senjata milik mereka.

"Kita kehabisan amunisi, Kapten!" Seru salah satu anggota BIMA Force, beberapa prajurit nampak berlindung dari serangan pesawat pemburu yang melintas di atas mereka, dua buah jet tempur milik angkatan udara terlihat terbakar di udara dan jatuh tepat di atas pantai Metro ketika sepasukan pesawat pemburu menghujani kendaraan tempur milik angkatan udara dengan misil plasma.

"Sial...," Kapten Adrian kembali mengumpat ketika melihat empat unit Tank Abrams terbalik terkena misil plasma yang meluncur dari empat pesawat pemburu, beberapa anggota militer nampak berlarian ketika sekumpulan pesawat armada arthemiya menghujani mereka dengan sinar berwarna hijau.

"Kita benar benar terjebak...," ujar Sersan Dillon, pasukan darat BIMA Force masih menembak kan BimalYzer mereka kr arah benda segitiga yang melayang rendah, beberapa hantaman bimalyzer dapat di netralkan oleh perisai tembus pandang yang mengelilingi pesawat pemburu.

"Kita tidak bisa terus berdiam diri disini!!, Kita harus bergabung dengan pasukan UN di bagian barat Metro!" Kinaira kembali berkata, Kapten Adrian nampak meng iyakan dan memberi komando pada seluruh pasukan BIMA Force yang tersisa untuk bergerak ke arah Barat.

"Kept!, Bagaimana kita bisa ke Barat?" Raka dan tiga prajurit BIMA Force masih bertahan di balik sebuah tembok tebal sebuah bangunan tua untuk menghindari serbuan sinar kehijauan yang berasal dari pesawat pemburu.

"Seluruh kendaraan sudah hancur, Satu satu nya cara agar kita bisa mencapai bagian barat hanya dengan melewati...," Kapten Adrian kembali memutar otak nya mencari jalan keliar dari posisi nya sekarang, seluruh pertahanan Kota Metro nampak lumpuh, sementara untuk meminta pasukan tambahan dirasanya tidak mungkin, serangan Alien, kriminal dengan kekuatan super, pusat penahanan manusia meta, narapidana yang melarikan diri ketika penjara tempat menahan mereka di hancurkan oleh pasukan alien, benar benar strategi yang sangat brilian.

"Mereka berniat membuat kita sibuk, membuat kita kewalahan dengan semua ini." Kapten Adrian kembali berkata, naluri militernya yang sudah sangat terlatih segera berusaha mencari jalan keluar secepat nya dari tempat ini.

Sebuah bulatan yang terbuat dari bahan baja padat mengingatkan nya pada sebuah jalur panjang di bawah tanah kota Metro untuk melakukan misi evakuasi.

"Raka!, Dimas! Kumpulkan semua penduduk yang selamat! Kita bergerak menuju point delapan belas melalui saluran pembuangan!" Sang Kapten kembali berseru sembari berlari ke arah ujung jembatan metro, disana nampak beberapa senjata milik beberapa anggota militer.

"Laksanakan!" Beberapa anggota BIMA Force nampak membuka paksa penutup jalur pembuangan saluran bawah tanah metro, beberapa anggota kepolisian metro nampak mengumpulkan penduduk yang masih selamat dari serangan alien.

Kapten Adrian nampak berlari ke arah Metro bridge dan melemparkan tiga butir granat tangan ke udara, beberapa granat tangan nampak melayang dan mengenai pesawat pemburu yang bergerak pelan melewati bagian bawah jembatan kota.

Beberapa kali ledakan kembali terlihat, ketika lima unit pesawat pemburu nampak terpental ke sisi jembatan dan mengenai baja padat penopang metro bridge.

"Ku alihkan perhatian mereka!!, kalian bawa penduduk yang selamat pergi dari sini!!" Seru Kapten Adrian sembari berlari ke arah pintu Tol Jembatan Metro, dari ketinggian beberapa pesawat pemburu nampak menukik tajam ke arah metro bridge dan mengejar nya.

Legion - Bloodlines legacyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang