Battle over the capital.
Beberapa pesawat alien nampak menukik tajam menuju ke arah kerumunan masa yang sedang berkumpul di tengah lapangan kota Metro.
Beberapa bilah sinar berwarna hijau nampak dilepaskan dari ujung senjata yang berada di depan pesawat tersebut, beberapa ledakan mulai terlihat ketika cahaya berwarna kehijauan menyentuh tanah, Seketika sekumpulan masa yang berkumpul di lapangan tampak berlarian ke segala arah.
Beberapa petugas keamanan mulai menembak kan sejata mereka ke arah pesawat alien yang terbang mendekati mereka, beberapa ledakan kembali terjadi ketika dua pesawat asing kembali melontarkan beberapa bilah sinar ke arah beberapa kendaraan yang terparkir di sekitar lapangan.
Dua buah ledakan kembali terjadi ketika sebilah cahaya kehijauan menembus tangki bensin kendaraan komersil, kobaran api membumbung tinggi ke angkasa ketika beberapa mobil di sekitar lapangan tersebut kembali meledak.
"Pergi dari sini!!" Teriak seorang petugas keamanan sembari menembak kan senjata nya ke arah pesawat alien yang terbang rendah di atas lapangan kapital, beberapa peluru nampak mengenai pesawat tersebut namun tertahan oleh sebuah barikade kasat mata.
Dua buah pesawat alien nampak melayang rendah di atas lapangan tersebut sembari melontarkan beberapa sinar kehijauan ke arah penduduk kota metro,beberapa anak muda nampak memberi perlawanan dengan melemparkan beberapa benda ke arah pesawat tersebut.
Namun sebelum benda tersebut mengenai badan pesawat sebilah sinar berwarna hijau membelah benda benda yang tengah melayang, seketika sebuah moncong meriam dari salah satu pesawat alien bergerak dan mengunci sasaran.
Beberapa anak muda dan beberapa anggota keamanan nampak berada dalam jalur sebuah tembakan, masa kembali berteriak teriak ketika secercah cahaya kehijauan nampak berkumpul di moncong senjata pesawat alien, menandakan sebuah tembakan akan kembali dilepaskan.
Dari sebuah kelokan di antara dua buah bangunan tinggi Katedral Saint Joseph dan Bank of Dutch, suara menggema kembali terdengar, sebuah suara yang berasal dari beberapa mesin helikopter bel air hasil modifikasi, dan suara turbin Hyper jet Enigma storm Engine mulai terdengar di sekitar lapangan metro.
Satu sosok hitam bersayap nampak bergerak lurus menuju ke arah lapangan kapital, di antara sepasang sayap nya nampak beberapa benda kecil terbang berputar mengitari sosok makhluk hitam bersayap yang tengah melaju dengan kendaraan nya.
"Gundala memasuki mode tempur," sosok hitam di atas motornya mulai menekan sebuah tombol di ujung pedal gas, dua buah misil Tomahawk nampak meluncur deras menuju ke arah pesawat alien yang melayang rendah di atas lapangan kapital.
Dua kali ledakan mulai terjadi ketika misil Tomahawk mengenai badan dari pesawat asing tersebut, kepulan asap nampak memenuhi bagian tengah lapangan kapitol, namun sesaat kemudiak dua bilah sinar berwarna kehijauan nampak meluncur deras dari balik kepulan asap akibat ledakan, dua buah cahaya kehijauan yang mengarah tepat ke arah makhluk bersayap yang tengah memacu kendaraan nya menuju ke tengah lapangan.
"Gundala melanjutkan penyerangan, Drone lima dan satu, mengunci target." William kembali memasukkan sebuah perintah suara melalui ballistic headgear yang dikenakan oleh nya, dua buah drone Hawkeye dan drone segitiga Blackmanta nampak meluncur deras menuju ke arah pesawat alien dan mulai melepaskan beberapa kali tembakan.
"Target menggunakan perisai barikade transparan, melanjutkan analisa objek." IRMA kembali berkata ketika beberapa misil yang berasal dari dua buah drone tempur menemui kegagalan. Sebuah barikade kasat mata di sekitar pesawat kembali menghalangi serangan tersebut.
Gundala kembali memutar balik lightning sector, dan mulai melaju ke arah jalur berkelok di seputar lapangan Kapital untuk menghindari pemindai an dari pesawat asing, beberapa pasang cahaya yang berasal dari pesawat alien nampak melakukan pemindaian pada makhluk bersayap yang tengah memacu kendaraan milik nya.
"Luncurkan dua pasang Tomahawk, Target arah jam sembilan dan arah jam dua belas." Empat misil tomahawk kembali terlontar dari bagian belakang lightning sector ketika sebuah perintah suara kembali di masuka ketika dua buah pesawat alien nampak terbang dengan kecepatan tinggi ke arah Gundala.
"Double Tomahawk attack, deploy." IRMA kembali berkata ketika dua pasang misil meluncur deras ke arah dua pesawat tersebut, namun serangan dari misil Tomahawk kembali menemui ke gagalan, sebuah barikade kasat mata kembali menahan laju dari dua pasang misil Tomahawak.
"Pak Will, Kita butuh senjata yang lebih besar!" Seru Anto dari balik Thunderlair, William hanya menganggukan kepala nya dan berputar di tengah lapangan, lightning sector nampak mengibaskan ekor nya beberapa kali, kepulan debu nampak beterbangan menutupi sosok makhluk bersayap di atas tunggangan nya.
"IRMA,bersiap berpindah mode, aktifkan Ballistic Sector!" Seru William sembari melompat ke arah pesawat alien yang tengah melayang rendah di atas lapangan. Sepasang sayap pulsar Gundala mulai terkembang ketika sebuah booster pendorong yang berada di balik punggung nya mulai menyala.
"Ballistic Sector Siaga." Sosok makhluk bersayap nampak melayang dari balik kepulan debu di tengah lapangan kapital, kendaraan yang ditumpangi oleh makhluk tersebut nampak melepaskan seluruh bagian badan nya, beberapa bagian dari lightning sector nampak terlepas dan mengejar makhluk bersayap yang tengah memburu ke arah sebuah pesawat Alien.
"Peringatan, Serangan dari arah jam lima." Dua bilah sinar kehijauan nampak meluncur deras ke arah Gundala yang tengah melayang di atas lapangan Kapital, dua bilah sinar yang berasal dari salah satu senjata milik pesawat alien nampak terlepas dan mengarah tepat ke arah se sosok makhluk bersayap yang tengah meluncur deras ke sebuah pesawat asing di hadapan nya.
Sebuah ledakan besar kembali terjadi di atas lapangan kapital, kepulan asap berwarna kehijauan nampak melayang di atas lapangan tersebut ketika dua bilah sinar yang berasal dari sebuah pesawat asing mengenai sasaran.
"Ballistic Sector complete." IRMA kembali memberikan sebuah notifikasi ketika seluruh bagian dari lightning sector telah menyatu sepenuhnya dengan Ballistic armor.
Dari balik kepulan asap berwarna kehijauan tampak se sosok makhluk bersayap melesat melewati gumpalan asap yang mengelilingi nya dengan sebuah bentuk baru, Gundala di balik sebuah baju tempur gabungan dari Ballistic armor dan lightning sector kembali meluncur ke arah salah satu pesawat alien.
Tanda peringatan mulai terdengar dari balik kabin pesawat tersebut ketika Gundala mendarat di atas kokpit pesawat milik Alien, sebuah tinju dari Power Gloves milik Gundala nampak menembus atap kokpit tersebut, dan dengan sebuah cengkeraman ke arah kepala pilot asing tersebut, seorang pilot pesawat alien nampak terlempar keluar dari kendaraan nya.
"iRMA, Analisa flight system." Seru Gundala yang mulai duduk di kursi sebuah pesawat alien, Dengan segera IRMA meng analisa seluruh sistem yang di gunakan oleh pesawat tersebut.
"Analisa Selesai, meng konversi ke dalam mode konvensional." Setelah IRMA berhasil mem bypass sistem pesawat tersebut, kecerdasan buatan yang berada di dalam sebuah servo thunderlair mulai mengubah cara terbang pesawat alien tersebut.
Gundala mulai menarik sebuah tuas dihadapan nya sembari mulai menembaki beberapa pesawat alien yang berada di sekitar lapangan.
Sementara beberapa anak muda yang melempari pesawat alien dengan benda benda yang mereka temukan di sekitar lapangan mulai mengelilingi pilot asing yang terjatuh dari pesawat nya.
Gundala hanya tersenyum ketika melihat seorang pilot alien menjadi bulan bulanan dihantam oleh beberapa pemuda yang berada di tempat tersebut,beberapa pukulan dan tendangan serta hantaman dari sebuah balok kayu nampak mendarat di kepala pilot Alien tersebut.
"Bantai!!, Bantai!!." Seru beberapa anak muda ketika melihat seorang pilot pesawat alien yang tengah di keroyok oleh beberapa anggota geng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legion - Bloodlines legacy
Fiksi Penggemar"Saat seluruh percikan petir berkumpul di suatu tempat untuk membela Hak pemegang Bloodlines" ujar Hideki dari balik istana Sakura. "Gundala Revolutions, Gundala Infantry, Gundala Emperor, bahkan percikan petir dari masa depan memilih untuk bertarun...