Raungan menggema di seluruh kota metro, diantara ratusan hujaman peluru phaser dan artileri senjata berat dari pihak penyerang, sekali lagi, kota metro di guncang oleh langkah kaki seekor makhluk berukuran raksasa.
Sesaat setelah Cahaya biru yang memancar dari salah satu pesawat induk milik alien meredup, satu sosok makhluk bertanduk dengan empat lengan mulai bergerak ke arah Metro Bridge.
"Peringatan, objek berukuran masiv terlihat, status : tidak diketahui." Peringatan dari IRMA kembali terdengar dari Ballistic headgear, Gundala segera menarik tuas kemudi benda terbang yang di kemudikan olehnya dan bergerak menuju sosok makhluk berukuran raksasa yang tengah berjalan menuju ke Jembatan utama kota Metro.
Legion - Bloodlines Legacy
Giant Over Metro."Pergi!!! Tinggalkan tempat ini!" Kapten Adrian berseru kepada seluruh penduduk yang masih berkumpul di sisi Metro Bridge, beberapa anggota BIMA Force yang masih berada di sekitar main bridge hanya terdiam, mereka tidak mempercayai pandangan yang berada di hadapan nya.
"Mereka pasti sedang bercanda...," Ujar Jeremy pelan, Haddock berlari dari balik bangunan tinggi dan bergegas menghampiri Kapten Adrian yang berada bersama para penduduk.
"Kapten, BIMA Fighter sedang menuju ke sini, sebaiknya kita segera pergi dari tempat ini." Ujar Haddock, Adrian yang masih menggenggam Bimalyzer milik nya kembali menarik penutup saluran air yang berada di bawah nya.
"Mereka akan menghujani seluruh area dengan Magic." Perintah untuk menghancurkan makhluk berukuran raksasa tersebut telah di laksanakan, dari balik kegelapan malam kota metro, lima unit jet fighter nampak melaju dengan kecepatan tinggi ke arah metro bridge, bersiap untuk melakukan pertempuran melawan seekor makhluk berukuran raksasa tersebut.
"Kalian pergilah, aku akan menahan pesawat itu...," Kinaira menarik kembali senjata api milik nya dan mengarahkan nya menuju pesawat pemburu yang menuju ke arah Metro Bridge, percikan api nampak dari salah satu pesawat berukuran raksasa yang tengah melaju pelan ke arah mereka, beberapa kali letusan senjata api yang berasal dari Magnum sang letnan nampak nya tidak dapat menghentikan benda raksasa tersebut.
"JEREMY!! BAWA ORANG ORANG INI PERGI DARI SINI!!" Sesaat kemudian, setelah dua anggota BIMA Force dan para penduduk memasuki saluran air yang menuju ke arah Sancaka Space Center, Kapten Adrian kembali berlari ke arah jembatan kota Metro untuk membantu beberapa warga yang masih terjebak di area pertempuran.
"Sial!!" Kapter Adrian melirik ke arah ujung jembatan, beberapa penduduk berhasil di amankan oleh pasukan darat BIMA Ground force, sang Kapten kembali mengokang Bimalyzer miliknya dan menembaki pesawat alien yang melintas di atas kepala nya.
"Aku harus memberikan mereka sedikit waktu agar evakuasi selesai di laksanakan...," Kapten Adrian kembali berlari ke arah salah satu tiang penyangga jembatan dan kembali melepaskan tembakan ke arah salah satu pesawat pemburu Armada Arthemiya, salah satu peluru yang berasal dari Bimalyzer milik nya nampak berhasil menembus badan pesawat dan meledak kan nya di angkasa.
Tiga pesawat pemburu nampak menukik tajam dari angkasa dan mulai melepaskan tembakan ke arah Metro Bridge, Kapten Adrian melompat ke salah satu kendaraan yang terbalik dan kembali mengokang Bimalyzer nya, kilatan cahaya kehijauan kembali memenuhi jalan raya di atas jembatan utama kota metro dan membuat ledakan dahsyat di sekeliling nya.
Sesaat setelah pesawat pemburu milik armada arthemiya melewati nya, Kapten Adrian kembali berlari ke arah salah satu kendaraan roda empat yang berada tidak jauh dari tempat nya, mobil polisi berwarna kebiruan yang telah hangus akibat terkena tembakan dari salah satu pesawat pemburu menjadi tujuan nya.
"WARNING, WARNING, OBJEK MENDEKAT DARI ANGKASA." Satu tanda peringatan kembali terdengar dari Hand Band yang di kenakan oleh sang Kapten, Adrian kembali melirik ke arah Ujung Jembatan kota metro, dari balik bangunan tinggi kembali terlihat lima pesawat berbentuk segitiga melesat dengan kecepatan tinggi ke arah nya.
"SHIT!!" Adrian menendang pintu kendaraan yang berada di hadapan nya, dengan sekali hantaman pada sisi kendaraan roda empat milik kepolisian kota metro, Adrian berhasil membuka paksa kunci pintu kendaraan tersebut dan mengambil Bazoka yang tergeletak di lantai.
Belum sempat sang Kapten meraih senjata, sebaris cahaya hijau yang berasal dari salah satu pesawat pemburu melesat dengan kecepatan tinggi ke arah nya.
Sang Kapten hanya dapat memejamkan kedua mata nya ketika cahaya hijau tersebut bergerak mendekati nya dari angkasa, Adrian hanya dapat menahan nafas dan merunduk kan kepala, tetapi sesaat kemudian, satu ledakan kembali terjadi di angkasa.
Sebelum cahaya hijau yang berasal dari pesawat pemburu armada arthemiya menyentuh nya, dua benda berbentuk segitiga menghentikan laju cahaya kehijauan tersebut dan membuat nya meledak di angkasa.
"Kau...," Sang Kapten kembali membuka kedua mata nya, dari balik sisi utara metro bridge terlihat satu benda terbang berbentuk sepasang sayap tengah melayang rendah di atas jalur bebas hambatan yang berada di atas Main btidge, Sang Kapten dengan segera dapat mengenali pengendara jet tempur tersebut.
Mesin Enigma Storm kembali terdengar meraung di sekitar sang Kapten saat Gundala sayap malam bergerak pelan mendekati nya.
"Pergilah, biar aku yang mengurus mereka." Ujar Gundala sembari menekan tuas pengendali Roklos jet, Adrian mulai berlari ke sisi kiri jembatan dan melompat dari ketinggian, dalam benak nya hanya satu keinginan, diri nya harus dapat mencapai saluran bawah tanah kota metro dan bergabung dengan para penduduk yang selamat.
Dari arah selatan satu pesawat induk berukuran raksasa bergerak pelan mendekati Metro bridge, Gundala segera menekan tombol merah yang berada di depan nya, sayap roklos nampak tertarik ke belakang dan mulai melesat ke arah pesawat induk tersebut.
Sebelum Roklos jet mencapai pesawat induk, bagian belakang benda raksasa yang tengah mendekati metro bridge nampak terbuka dan memancarkan cahaya biru tepat ke arah Metro Harbour, Gundala dengan segera melepaskan misil yang berada di bagian depan Roklos jet.
Satu ledakan kembali terlihat saat misil Tomahawk mengenai palka bagian belakang pesawat induk armada arthemiya, Gundala segera memutar Roklos jet ke arah lain untuk menghindari ledakan yang berasal dari bagian belakang pesawat induk tersebut.
"Pak Will, Mereka melepaskan seekor monster berukuran raksasa di tengah kota!" Sesaat setelah sinar kebiruan yang memancar dari salah satu pesawat induk milik alien meredup satu sosok monster berukuran raksasa nampak melangkah dari arah Metro Harbour.
"IRMA, kekuatan penuh arah depan." Roklos kembali menggempur makhluk berukuran masiv tersebut dengan seluruh kekuatan yang dimiliki nya, beberapa misil dan ratusan peluru nampak meluncur dari balik pesawat jet tersebut.
"Full Power arah depan, bersiap melakukan pengisian ulang dalam tiga hitungan." Round senapan mesin di kedua sayap Roklos nampak berputar sesaat setelah sebuah peringatan terdengar, IRMA mengisi seluruh persenjataan benda terbang tersebut dan kembali mengalirkan sisa tenaga dari Vibranium plasma ke seluruh armament tempur milik nya.
"Bersiap meluncurkan Breaker Armor dalam lima hitungan!"
"Kita butuh Armor sebesar Gundam atau Ultraman untuk menghadapi makhluk raksasa itu, Pak Will."
"Memasuki mode pelontar dalam tiga hitungan."
"Mengunci objek, memulai pelepasan Breaker Armor, target : Ballistic , Host : William Raditya Sancaka."
"Gundala Sayap Malam : Breaker Armor, memulai tahap penggabungan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Legion - Bloodlines legacy
Fanfiction"Saat seluruh percikan petir berkumpul di suatu tempat untuk membela Hak pemegang Bloodlines" ujar Hideki dari balik istana Sakura. "Gundala Revolutions, Gundala Infantry, Gundala Emperor, bahkan percikan petir dari masa depan memilih untuk bertarun...