Sasuke sudah beberapa lama dengan keadaan dia masih berdiri di tengah trotoar yang tentu saja membuat semua orang menatap aneh kearahnya, dan tak lama kemudian datanglah Itachi yang tak sengaja melihat Sasuke yang tengah mematung ditengah trotoar.
Segeralah Itachi menghampiri Sasuke, “ASTAGA SASUKE APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?!!!” tanya Itachi setelah sampai didepan Sasuke, Itachi pun memegangi pundak Sasuke yang terlihat rapuh itu.
Dan dapat Itachi lihat bahwa Sasuke baru saja menangis, itu terbukti dengan jejak airmata yang belum kering membasahi kedua pipi Sasuke.
“Hn, ikutlah denganku Sasuke..” gumam Itachi dan kemudian Itachi pun membawa Sasuke pergi dari sana menuju kerumahnya yang tak jauh dari tempat sekarang ia berdiri, sementara Sasuke sendiri hanya bisa pasrah dan menuruti kemana Itachi akan membawanya.
Setelah beberapa menit berjalan, mereka berdua pun telah sampai dirumah kecil Itachi yang dulu adalah tempat tinggal dari Izumi kekasih Itachi yang telah meninggal. Dengan segera Itachi membawa masuk Sasuke dan mendudukan Sasuke di sofa ruang tamunya.
“Sasuke, ada apa ini? Kenapa kau keluar dari apartementmu? Ada apa? Kenapa kau menangis?” tanya Itachi bertubi-tubi karena dia sangat mengkhwatirkan Sasuke, Sementara Sasuke yang ditanya pun hanya terdiam saja tidak menjawab pertanyaan dari kakaknya itu.
“Sasuke, apa ini semua gara-gara Madara lagi? Apa yang dilakukan dia kepadamu Sasuke? Coba katakan kepadaku?” tanya Itachi sekali lagi, namun Kali ini Sasuke pun menoleh kearah Itachi.
“Itachi, apa kau akan melepaskan wanitamu begitu saja?” dan malah kini Sasuke yang bertanya kepada Itachi, sementara Itachi yang mendengar itu pun akhirnya tahu kenapa Sasuke menangis.
Yah~ itu semua pasti gara-gara wanita yang sangat Sasuke cintai, siapalagi kalau bukan Sakura.
“Hn, aku tidak tahu Sasuke. Jika sikap egosiku yang menang dalam diriku, aku akan mendapatkannya kembali dan tidak akan pernah melepaskannya.namun, ketika situasi tidak memungkinkan aku bisa rela melepaskannya..” jawab Itachi yang seketika itu membuat Sasuke terdiam, yah~ Itachi sedang menceritakan dirinya sendiri ketika Ia kehilangan Izumi yang sangat ia cintai, jika saja Izumi masih ada didunia ini maka Itachi tidak akan pernah melepaskan Izumi meskipun Izumi sendiri yang ingin Itachi lepaskan. Namun , karena keadaannya berbeda Itachi mau tak mau harus melepaskan Izumi untuk selama-lamanya walaupun dalam hatinya Itachi tidak akan pernah melepaskan nama Izumi.
“Jika kau sepertiku , apa yang kau lakukan? Wanita yang sangat kau cintai kini menjalin hubungan dengan pria lain bahkan mereka akan menikah dan meninggalkanmu..” sambung Sasuke lagi, dan kali ini Itachi pun mengetahui kebenaran yang selama ini Sasuke simpan dari hubungan Sakura dengannya.
‘jadi, gadis itu benar-benar ingin melupakan Sasuke yah~’ batin Itachi.
“Padahal, ada anak yang mengikatku dengan dirinya... darah dagingku kini akan diambil oleh orang lain,” sambung Sasuke yang kali ini membuat Itachi membulatkan matanya.
“APA?! JADI SAKURA HAMIL ANAKMU?! KENAPA KAU TIDAK CERITA SASUKE!!” ucap Itachi kaget, sementara Sasuke sendiri langsung menitihkan airmatanya.
“aku tidak tahu lagi harus berbuat apa Itachi, sudah berbagai cara aku lakukan untuk mendapatkan Sakura kembali tapi dia tetap tidak mau denganku.. “ ujar Sasuke yang kini mulai menangis, Itachi yang melihat itu pun segera merangkul Sasuke dan menenangkan Sasuke.
“Hn, Sasuke. Didunia ini tidak ada yang berjalan dengan mulus, semua butuh proses dan aku, ayah dan ibu juga sedang berusaha membatalkan acara pernikahanmu nanti... jadi tugas kau adalah bagaiamana caranya kau mendapatkan Sakura kembali dan merebut Sakura dari pria itu, kau seorang Uchiha kau tidak pantas seperti ini terus menerus, kau harus bangkit dan berpikir bagaimana caranya untuk mendapatkan hati Sakura kembali..” ucap Itachi meyakinkan Sasuke agar tidak patah semangat, Sasuke yang mendengar itu pun menganggukan kepalanya.
“Hn, kau benar. Tidak sepantasnya aku begini, tapi hatiku sangat sakit ketika aku melihat Sakura berjalan dengan pria lain Itachi.... aku tidak sanggup melihat itu semua,” jawab Sasuke, Itachi kemudian menghela nafasnya.
“Hah~ bersabarlah Sasuke, jika kau bersabar mungkin tak lama lagi Sakura akan menjadi milikmu..” ujar Itachi, dan kemudian Sasuke pun menatap kearah Itachi karena dirinya mengingat sesuatu yang tentu saja penting untuknya
“Itachi, aku punya berita bagus untuk menggagalkan rencana Pernikahan yang diingkan tua bangka itu,” ucap Sasuke yang kali ini tidak bersedih lagi, Itachi yang mendengar itu pun menyeritkan dahinya bingung.
“Apa itu?”
“kau awasi Hyuga dan Uzumaki dan nanti kau akan tahu jawabannya..” ujar Sasuke yang membuat Itachi sedikit bingung.
“Maksudmu apa?”tanya itachi, Sasuke pun kali ini menyeringai licik.
“Hn, kau awasi saja. Karena jika aku yang membongkarnya tua bangka itu tidak akan percaya kepadaku, tapi jika dirimu yang yang membongkarnya mungkin tua bangka itu akan percaya dan membatalkan rencana pernikahaan itu..” ujar Sasuke seraya menyeringai, Itachi yang mendengar itu pun menghela nafasnya dan kemudian mengangguk.
“Hn, baiklah jika itu permintaanmu. Aku akan mengawasi Hyuga dan Uzumaki teman SMA mu itu, tapi ingat Sasuke jangan bersedih lagi. Aku tidak ingin melihat air mata mu keluar lagi hanya karena seorang gadis,” ucap Itachi seraya memeluk Sasuke, Sasuke pun mengangguk dan kemudian membalas pelukan Itachi.
“Terimakasih Aniki~” gumam Sasuke, sementara Itachi yang mendengar itu pun tersenyum senang.
“Hn,sama-sama. Kau adalah adikku yang paling aku sayangi Sasuke,” gumam Itachi, dan kemudian kedua kakak beradik itu pun saling menghibur dirinya masing-masing dirumah kecil nan nyaman milik Itachi.
Yah~ meskipun Itachi selalu menasehati Sasuke, tapi dirinya sendiri selalu melanggar nasehatnya sendiri. dia selalu menangisi Izumi setiap malam tanpa ada orang yang tahu, dan Itachi sediri tidak akan pernah merelakan Izumi untuk pergi dari dunia ini meskipun Izumi sudah tidak lagi bersamanya. Yah~ dipojok ruangan Izumi melihat kedekatan Itachi dengan Sasuke dengan senyuman tipis namun sayat akan kesakitan.
‘kau sendiri tidak membiarkan aku pergi Itachi, kau sendiri selalu menangisi aku setiap malam. Tapi kenapa kau menasehati Sasuke dengan kata-kata yang selalu kau langgar..’
XxXxXxXx
Waktu pun terus berlalu, dan kini Sakura dan Kabuto sedang bersiap untuk pergi kejepang menemui kedua orang tua Sakura.
“Hn, hati-hati..” ujar Orochimaru yang belum pergi bekerja, sementara Sakura dan Kabuto yang mendengar itu pun tersenyum senang.
“Hm, iya. Oh, iya kau mau aku bawakan apa dijepang?” tawar Kabuto, Orochimaru yang mendengar itu pun berpikir sejenak dan kemudian tersenyum senang.
“Danggo!! Kau tahu kan kedai danggo yang sangat aku sukai dijepang kan Kabuto,nah kau ingin sekali memakan itu, hehehe..” ujar Orochimaru seraya terkekeh, Kabuto yang mendengar itu pun mengacungkan jempolnya.
“Baiklah, pesanan akan segera datang. Jadi tunggu yah hahahaha!!” balas Kabuto, dan setelah perbincangan itu selesai, Kabuto dan Sakura pun berjalan pergi menuju kebandara.
“HATI-HATI!!” Teriak Orochimaru, Sakura dan Kabuto pun melambaikan tangannya kearah Orochimaru.
“Hm, sampai jumpa~” ujar Sakura, dan kemudian Sakura dan Kabuto pun benar-benar pergi dari tempat itu menuju kebandara.
....
5 jam telah berlalu, akhirnya Sakura dan Kabuto telah sampai di jepang kampung halaman mereka. Mereka berdua pun menghirup udara segar khas jepang.
“Hah~ aku sangat merindukan udara ini,” gumam Sakura, Kabuto yang mendengar itu pun kemudian menatap Sakura.
“Hahaha, kau ini ada-ada saja Sakura. Memangnya udara Jepang dan Amerika itu berbeda heh?” tanya Kabuto seraya tertawa lepas, Sakura yang mendengar itu pun memajukan bibirnya.
“Tentu saja berbeda, Jepang itu udaranya seperti bau ramen. Sementara Amerika udaranya seperti bau burger hehehe..” jawab Sakura asal yang tentu saja membuat Kabuto tertawa lepas.
“HAHAHAHA, kau ini ada-ada saja Sakura,” ujar Kabuto seraya merangkul Sakura. Dan kemudian mereka berdua pun berjalan meninggalkan bandara internasional Tokyo.
Sebelum mereka kerumah Sakura, mereka berdua menginap terlebih dahulu dihotel dekat bandara. Dan mereka memesan hanya satu kamar karena tidak ada kamar kosong lagi dihotel tempat itu, yah~ itu adalah strategi marketing hotel Jepang sedari dulu.
Sakura masuk kekamar hotel itu dengan perasaan yang campur aduk, meskipun Kabuto sekarang adalah kekasihnya tapi Sakura sendiri masih canggung ketika bermesraan dengan Kabuto yang dulu menjadi sahabatnya itu dan hal itu juga dirasakan oleh Kabuto yang sama canggungnya dengan Sakura.
“A-Sakura lebih baik aku tidur disofa saja,” ucap Kabuto dengan semburat merah dikedua pipinya, sakura yang mendengar itu pun sontak menggelengkan kepalanya.
“A-tidak, tidak. Aku saja yang tidur di sofa Kabuto..” ujar Sakura, Kabuto pun menggeleng.
“Hm, tidak Sakura. Kau sedang hamil jadi kau yang harus tidur dikasur..”
“A-“
“jangan membantah Sakura, ikuti perkataanku.” Potong Kabuto, Sakura pun mau tak mau menyetujui perkataan Kabuto.
“Hm, baiklah... kalau begitu aku mandi dulu,” ujar Sakura gugup dan kemudian Sakura pun berlari menuju kearah kamar mandi meninggalkan Kabuto yang tengah memerah wajahnya.
‘Ah~ rasanya ini seperti mimpi ketika diriku sekarang satu kamar dengan Sakura..’ batin Kabuto yang tentu saja sangat senang ketika satu kamar dengan Sakura.
Dan tak lama kemudian Sakura pun keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk saja, Kabuto yang melihat itu pun langsung menengguk ludahnya sendiri melihat pembandangan yang mampu membangkitkan birahinya.
Gleeekkk~
Dengan susah payah Kabuto menahan hawa nafsunya untuk tidak menyerang Sakura, sementara Sakura sendiri tanpa berdosa menghampiri Kabuto.
“Hm,aku sudah selesai mandi. Kau mau mandi Kabuto?” tanya Sakura tanpa dosa, sementara Kabuto pun langsung memengangi pundak Sakura karena dirinya benar-benar tidak tahan dengan godaan Sakura berikan.
“ehh??” sementara Sakura yang dipegangi Kabuto pun menatap bingung kearah Kabuto.
“Sakura, kau sangat cantik..” gumam Kabuto dengan suara paraunya, dan dapat Sakura tebak bahwa kini Kabuto sedang bernafsu kepada dirinya. Ia pun sedikit berpikir sejenak, dan kemudian...
Cup~~
Sakura mencium lembut bibir Kabuto yang sontak saja langsung dibalas oleh Kabuto dengan penuh nafsu, Kabuto pun langsung memeluk Sakura dengan erat dan terus menciumi Sakura. Sementara Sakura sendiri terus mengimbangi kegiatan Kabuto dibibirnya.
“Hmmph~ kabutohhh~ “ desah Sakura tak kala Kabuto kini meremas kedua payudaranya menggunakan tangannya, Sakura pun dengan cepat melingkari tangannya dileher Sakura.
Sementara Kabuto terus mencium bibir Sakura dan meremas kedua payudara Sakura.
“Hmmmphh~ ahhh... ka....” ucap Sakura terbata-bata karena Kabuto benar-benar memanjakan tubuhnya yang entah kenapa semakin sensitif, sementara Kabuto pun langsung menggendong Sakura ala bridal style menuju kekasur hotel tanpa melepaskan ciumannya dari Sakura.
Dan ketika dirinya telah berhasil berada di kasur, dengan perlahan-lahan Kabuto pun meletakan Sakura diatas kasur.
“Sakura, aku tidak akan memasukannya. Karena aku takut anak kita tersakiti, tapi bolehkah aku—“ ucap Kabuto kepada Sakura yang kini sedang menatapnya dengan kabut nafsu.
“Hm, tentu. “ jawab Sakura yang tentu saja membuat Kabuto semakin dibutakan oleh hawa nafsu, Kabuto pun segera membuka handuk yang melilit Sakura dan setelah berhasil tampaklah kedua gunung kembar Sakura yang sudah menegang.
Kabuto yang melihat itu pun tak kuasa untuk tidak meneguk ludahnya sendiri, dan kemudian dengan tekadnya Kabuto meremas kedua gunung kembar itu.
...... Lemon 18+......
“Ahh~ Kabuto~” desah Sakura panjang ketika Kabuto mengulum putingnya secara bergiliran, Kabuto yang mendengar desahan Sakura pun tak kuasa menahan hasratnya.
Sementara Sakura yang sudah diambang batasnya pun kemudian bangkit dari tidurnya dan langsung mendorong Kabuto agar Kabuto tertidur, dan itu pun berhasil. Kini posisi Sakuralah yang berada diatas tubuh Kabuto.
“Sakura~” gumam Kabuto dengan suara paraunya, sementara Sakura langsung membuka baju yang dikenakan Kabuto dan setelah baju itu dilepaskan Sakura pun langsung mengulum puting Kabuto yang menegang.
“hm...” erang Kabuto pun tertahan karena dirinya kini dicium oleh Sakura dengan penuh nafsu.
10 menit mereka berciuman, Sakura pun akhirnya melepaskan ciumannya karena dirinya kehabisan nafas. Sementara Kabuto sendiri menatap Sakura yang masih berada diatasnya dengan senyuman bahagianya.
‘akhirnya aku bisa melihat mu seperti ini Sakura,’ batin Kabuto senang, namun tiba-tiba senyuman Kabuto pun luntur ketika Sakura bergumam.
“Sasuke~” yah, tanpa Sakura sadar Sakura menyebutkan nama Sasuke didepan Kabuto yang tentu saja membuat Kabuto sangat kecewa, sementara Sakura yang tak sadar pun kemudian menanggalkan celana Kabuto yang langsung membuat Kabuto sedikit panik.
“sakura, apa yang— akh!!” desah Kabuto tak tertahankan ketika Sakura memegangi juniornya dan kemudian Sakura pun meremas-remasnya dengan lembut dan hal itu membuat Kabuto langsung memejamkan matanya menikmati sentuhan Sakura, sementara Sakura yang telah puas mengocok junior Kabuto pun kali ini memasukannya kedalam mulutnya sendiri dan desahan hebat pun kini menghingapi Kabuto.
“Arggghh~ Sakura~” Kabuto pun mendesah dengan hebat ketika Sakura menservise junior miliknya.
yah~ meskipun Kabuto tahu Sakura melakukan ini karena sakura mengira dia sasuke, tapi Kabuto sangat senang ketika Sakura menyentuh dirinya. Kabuto tidak peduli bahwa Sakura menganggapnya sebagai Sasuke yang Kabuto pedulikan adalah ia harus bersama dengan Sakura untuk selama-lamanya.
Sementara itu, Sakura yang kini mengulum dan memaju mudurkan mulutnya untuk menghisap junior Kabuto pun menatap Kabuto dengan bayangan Sasuke.
‘Sasuke~ Daisuki~’ batin Sakura menatap Kabuto dengan bayangan Sasuke, yah~ Sakura tidak bisa melupakan Sasuke begitu saja ia bahkan kini membayangkan bahwa Kabuto adalah Sasuke. Karena hati Sakura masih mencintai Sasuke, meskipun mulut dari Sakura menentangnya.
Sekain lama Sakura blowjob kabuto, akhirnya Kabuto pun mencapai batasnya dengan cepat Kabuto menyingkirkan Sakura dari juniornya dan..
“Ahh~ “ desah Kabuto panjang setelah dirinya berhasil klimaks, cairan sperma Kabuto pun berceceran di tubuh Sakura.
Sementara Sakura sendiri kini mulai memposisikan lubang veginanya untuk dimasuki oleh Kabuto. Namun dengan akal sehat Kabuto, dengan segera Kabuto menghentikan Sakura.
“Sakura, hentikan. Aku tidak ingin menyakiti anak yang ada didalam kandunganmu..” gumam Kabuto dengan berat hati, sejujurnya Kabuto sangat ingin memasukan juniornya kedalam lubang milik Sakura. Namun tentu saja Kabuto masih memikirkan anak yang ada didalam kandungan Sakura yang mungkin saja tersakiti oleh kegiatannya.
Sementara Sakura yang mendengar itu pun kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan langsung berjalan kearah kamar mandi, yah~ kini sakura sadar bahwa yang sedari tadi berada disisinya adalah Kabuto bukan Sasuke dan karena itulah Sakura sangatlah malu dan menyesal karena telah menyebut nama Sasuke dalam hatinya.
‘astaga kenapa aku menjadi seperti ini?’ batin Sakura yang kini telah berada di kamar mandi, Sakura pun menyadarkan tubuhnya dinding kamar mandi.
‘kami-sama, kenapa bayangan Sasuke selalu ada dipikiranku! Aku ingin melupakannya..’ sambung Sakura yang kini benar-benar prustasi karena ia tidak bisa melupakan Sasuke.
Sementara itu Kabuto pun memakai bajunya dan celananya kembali dan setelah selesai Kabuto pun keluar kamar hotel untuk mencari udara segar.
Kebetulan hotel itu pun memiliki club dilantai dasar dan itu langsung membuat Kabuto datang ke club itu untuk menenangkan dirinya.
“hah~ “ helaan nafas berat Kabuto terdengar oleh seseorang yang kini tengah duduk disampingnya, Kabuto pun meminum vodka yang tadi ia pesan dengan satu kali tenggukan. Sementara orang yang sedari tadi memperhatikan Kabuto pun menyeritkan dahinya.
“Kau peminum yang handal..” ucap seseorang itu kepada Kabuto, Kabuto pun langsung menoleh kearah seseorang yang bicara kepadanya dan ternyata seseorang itu adalah wanita berambut merah yang tak lain adalah teman satu kelas Sasuke dulu.
Yah~ Uzumaki Karin sepupu Naruto yang dulu satu kelas dengan Sasuke.
“A-kau, Hn aku tidak jago minum kok..” ujar Kabuto seraya menuangkan vodkanya kembali ke gelas kosong miliknya.
“Hn, tapi aku lihat kau jago sekali minum. Siapa dirimu? Aku belum pernah melihatmu disini?’ tanya Karin, Kabuto pun tersenyum miring.
“Hn, aku Yakushi Kabuto. Aku memang tidak tinggal disini, aku berkuliah di Amerika dan menetap disana bersama kakakku..” jawab Kabuto sembari memutar-mutar gelasnya yang berisi vodka, Karin pun lebih mendekatkan dirinya ke arah Kabuto.
“Kau pria yang menarik, “ ucap Karin seraya menatap Kabuto dengan senyuman menggodanya, sementara Kabuto sendiri hanya menatap datar Karin.
“Hn, seharusnya wanita jam segini tidak boleh berkeliaran diluar rumah bukan? Kecuali wanita itu wanita nakal..” ujar kabuto dengan dingin karena ia sadar bahwa dirinya kini sedang digoda oleh Karin.
Sementara Karin yang mendengar itu pun terkekeh geli,
“hahaha, kau benar. Aku adalah wanita nakal, aku kesini untuk mencari kesenangkanku dan—“ ucap Karin terpotong karena dirinya kini memegangi dagu Kabuto dengan seksual.
“aku mendapatkan mangsaku,” sambung Karin sembari mengecup pipi Kabuto, sementara Kabuto yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun langsung menyingkirkan tangan Karin dari dahunya dan menjauhkan Karin dari tubuhnya.
“Hm, jika kau berpikir aku mangsamu. Kau salah, aku tidak akan tergoda olehmu a- nona?”
“Hm, panggil saja aku Karin..” sambung Karin kemudian Karin pun terkekeh karena mangsanya bukanlah pria berengsek yang menginginkan tubuhnya, Karin kini bersikap biasa dan tidak menggoda Kabuto lagi.
“Hahaha, baiklah.. kali ini aku tidak mendapatkan mangsaku yang sesuai dengan tipeku, tapi kau sangat menarik dimataku Kabuto-san..” ujar Karin, Kabuto pun tersenyum miring.
“Hn, aku tidak peduli dengan ucapanmu. Aku sudah mencintai satu wanita yang paling sempura didalam hidupku jadi aku tidak tertarik dengan wanita sepertimu..” ujar Kabuto sembari meminum kembali vodka yang ada digelasnya. Sementara Karin yang mendengar itu pun tertegun sejenak.
‘dia benar-benar pria baik,’
“Tapi sayangnya dia mencintai pria lain, ah~ nasib malang selalu menimpaku..” sambung Kabuto yang kali ini langsung membuat Karin menatapnya tidak percaya.
“Apa? Jadi ada wanita yang menyianyiakan dirimu? Astaga, aku tidak percaya itu!!” ujar Karin, Kabuto yang mendengar itu pun tersenyum miring.
“Hn, meskipun begitu aku akan tetap mencintainya.. lalu bagaimana denganmu? Kenapa kau seperti ini? Apa kau tidak memiliki kekasih ?”tanya Kabuto yang juga penasaran dengan Karin yang menurut Kabuto cantik dan juga sexy dan itu adalah tipe semua pria didunia ini bukan?
Sementara Karin yang mendengar itu pun langsung tersenyum kecut.
“Aku tidak memiliki orang yang paling berharga bagi hidupku, semua yang aku temui hanya menginginkan tubuhku tidak lebih.. mereka hanya memanfaatkan diriku untuk kepuasan mereka, dan kemudian mereka pun membuangku seperti sampah. Setiap kali aku jatuh cinta kepada seseorang dengan tulus, aku akan ditolak mentah-mentah olehnya dan jadilah aku yang sekarang yang tidak memiliki hati untuk siapapun dan aku pun hanya bersenang-senang semalam lalu kemudian setelah mata hari terbit aku tidak mengenal pria yang meniduriku ,” ucap Karin sembari merenggangkan tubuhnya.
“Hah~ sepertinya malam ini aku tidak akan bercinta dengan siapapun karena dirimu. Aku iri kepada wanita yang kau cintai dengan tulus itu, ah~ andai saja itu aku, aku tidak akan menyianyiakan dirimu..” sambung Karin dan kemudian Karin pun bangkit dari duduknya dan kemudian mengalungkan tangannya dileher Kabuto. Kabuto pun hanya terdiam dan menatap Karin dengan datar.
Sementara karin pun tersenyum tulus kepada Kabuto, lalu...
Cup~
Dengan singkat Karin mencium bibir Kabuto yang tentu saja membuat Kabuto kaget, sementara Karin setelah mencium Kabuto pun ia langsung pergi meninggalkan kabuto yang terdiam tak percaya.
‘apa yang dia lakukan?’ batin Kabuto kaget, Kabuto pun memegangi bibirnya yang kini basah karena perbuatan Karin.
Sementara Karin sendiri pun langsung pergi dari Bar itu dengan menggunakan mobil sport miliknya, Karin tidak menyangka akan bertemu dengan pria yang sama sekali tidak tergoda olehnya itu. Dan karin pun mulai penasaran dengan pria bernama Yakushi Kabuto.
‘Kau membuatku penasaran Kabuto-san...’ batin Karin dengan seringai liciknya.
“Bagaimana pun juga aku harus bisa mendapatkanmu meskipun ada wanita yang kini berada disampingmu..” sambung Karin dengan seringai liciknya, Karin pun benar-benar pergi meninggalkan Bar sekaligus hotel yang selalu ia kunjungi itu.
XxXxXxXx
Waktu pun terus berlalu, dan pagi telah datang menghampiri Sakura. Sakura terbangun dengan menatap kearah kiri dan kanan kamar hotelnya yang ia temani berharap Kabuto ada disisinya namun sayang Kabuto sama sekali tidak ada ditempat itu.
‘kemana dia?’ batin Sakura, Sakura pun bangkit dan akan membuka pintu kamar hotel, namun niatnya terhenti ketika Kabuto membuka pintu itu.
“Ka-kabuto , darimana kamu?” tanya Sakura dengan wajahnya yang memerah, sementara kabuto pun langsung memeluk Sakura dengan erat.
“Hn. Maaf aku meningalkanmu sendirian, aku tidak ingin menyakitimu. aku takut aku kehilangan kendaliku dan menyerangmu Sakura, maaf maafkan aku...”jawab Kabuto yang kini Sakura tahu alasan Kabuto tidak ada didalam kamarnya.
Yah~ Kabuto tidak ingin menyentuh Sakura karena kandungan yang ada didalam perut Sakura tidak stabil, dan karena itulah Kabuto tidur ditempat lain agar dirinya tidak menyerang Sakura sewaktu-waktu.
Sakura pun tersenyum dan membalas pelukan Kabuto.
“Hm, maafkan aku juga kabuto..” gumam Sakura, sementara Kabuto yang mendengar itu pun mengigit bibirnya karena bukan hanya alasan itu saja yang membuat Kabuto tidur di tempat lain, melainkan Kabuto masih kesal dengan Sakura yang menyebut nama Sasuke ditengah kegiatannya semalam walaupun Kabuto tahu bahwa Sakura mengucapkannya tanpa sadar.
‘Sakura sampai kapan kau masih memikirkan pria yang jelas-jelas menyakitimu itu, aku selalu berada disampingmu Sakura...’ batin Kabuto miris karena Sakura belum juga moveon dari Sasuke.
....
Setelah lama mereka berpelukan, mereka berdua pun melepaskan pelukan mereka karena harus bersiap-siap pergi dari hotel untuk pergi kerumah Sakura. Kabuto pun membantu Sakura untuk beres-beres sementara Sakura sangat senang ketika dirinya mengetahui bahwa Kabuto tidak marah ketika ia memikirkan Sasuke tadi malam. Yah~ karena Sakura tidak mengetahui isi hati Kabuto, maka Sakura berpikiran seperti itu.
.....
Sementara itu di tempat lain tepatnya ditempat Sasuke, kini Sasuke sedang berada dikantornya. Yah~ Sasuke kembali bekerja meskipun dirinya masih didampingi Itachi yang selalu berada disisinya.
“Hn, Sasuke yang kau katakan itu benar adanya? Aku sudah menyuruh anak buahku untuk mengikuti Hinata-san dan Naruto dan hasilnya dia benar-benar menjalin hubungan dibelakangmu heh~” ucap Itachi yang kini berada diruang kerja Sasuke, sementara Sasuke yang mendengar itu pun kemudian menyeringai senang.
“Hn, aku bahkan memergoki mereka berciuman didepan ayahnya yang tengah sekarat..” ujar Sasuke, Itachi pun mengangkat bahunya.
“Hah~ apa segitunya dia menginginkan harta dari Uchiha hingga mengorbankan perasaannya sendiri,” gumam Itachi, Sasuke pun menatap Itachi.
“Hn, semua itu salah satu orang dan yang harus disalahkan adalah tua bangka itu. Aku ingin sekali membunuhnya Itachi..” ujar Sasuke menggenggam tanganya dengan erat,Itachi pun terkekeh.
“Kau ingin membunuhnya? Dengan cara apa? Apa kau lupa bahwa setiap hari dia terus dikawal oleh orang kepercayaannya dan jangan bertindak gegabah Sasuke, walaupun dia seperti itu dia tetap kakek kita dan mungkin ayah akan marah jika kau melakukan itu semua..” timpal Itachi yang tidak menyetuji rencana Sasuke, sementara Sasuke yang mendengar itu pun mendecih.
“Tch! Tidak ada rencana lain selain itu Itachi,”
“Kau tenang saja, aku lebih cerdas darimu Sasuke. Aku tidak akan pernah menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.. kau tunggu saja tanggal mainnya, yang terpenting sekarang adalah kau harus sabar dan memikirkan bagaimana caranya mendapatkan Sakura-chan kembali..” ucap Itachi seraya menyeringai, Sasuke yang mendengar itu pun menganggukan kepalanya.
“Hn,baiklah... aku akan mengandalkanmu Aniki~” ujar Sasuke seraya menyeringai, Itachi punlangsung mengacak-acak rambut Sasuke.
“Nah, gitu dong!! Kau adalah seorang Uchiha yang mempunyai otak yang encer, jangan memakai kekerasan terus menerus!” ucap Itachi sembari terus mengacak-acak rambut Sasuke.
Sasuke pun langsung memegangi tangan Itachi,
“Berhentilah Itachi!” dan kedua saudara itu pun saling bercanda diruang kerja miliki Sasuke dengan beban mereka masing-masing.Yah~ beban cinta mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL MY EGO
Fanfictionfanfic Sasusaku indonesia Summary : Dia membunuh Egoku!! Aku tahu dia membunuh egoku Kau berbeda dengan gadis lain, Karena kau tidak mendekat.. Aku telah jatuh cinta pa...