🌻 15 🌻

460 55 3
                                    

Warning : Typo bertebaran
.
.
.

-Di Kediaman Namikaze-
(maaf klo salah y 🙏🙏😊😊)

Pagi yang indah di Konoha Gakure tapi tidak dengan suasana hati kediaman Namikaze, mereka saat ini sedang melakukan kegiatan makan bersama (sarapan) dengan suasana yang tidak bersemangat seperti biasanya karena mereka sangat merindukan sosok matahari yang selama ini mereka abaikan dan benci, Khusina hanya memandangi makanan yang dibuatnya tanpa berniat mencicipi atau menyentuhnya begitupun dengan yang lain.

"Minato kira-kira Makanan apa yang disukai Naruto-chan?" tanya Kushina sambil menatap makanan di depannya dengan pandangan kosong, Naruko dan Menma hanya menunduk kepala mereka menahan tangis.

"Entahlah Khusina aku juga kurang tahu?" Kata Minato yang juga terbawa suasana.

"Naruko suka ramen begitu pun juga Menma, tapi soal Naruto! Aku tidak tahu sama sekali ibu macam apa aku ini hiks hiks" Kata Kushina yang mulai terisak.

"Ibu..." panggil Naruko sendu.

"Bahkan makanan anaknya sendiri aku tidak tahu, dan aku tidak pernah membuatkan makanan untuknya tapi dia tidak pernah meluapkan amarahnya" sambung khusina.

"Ibu sudahlah..." ucap Menma pelan dengan mata mulai berkaca-kaca.

"Bahkan ia yang membersihkan piring bekas makanan kita tanpa kita suruh" katanya lagi dengan suara serak menahan tangis.

"Sudahlah koi pasti kita akan menemukan Naru-chan dan meminta maaf kepadanya" Kata Minato mencoba menenangkan Khusina yang dilanda perasaan bersalah.

"TAPI MINATO SUDAH BERMINGGU-MINGGU BAHKAN BERBULAN-BULAN DAN SEKARANG SUDAH TIGA TAHUN BERLALU, KITA MENCARINYA TAPI TIDAK MEMBUAHKAN HASIL SAMA SEKALI, seolah-olah Naruto menghilang seperti ditelan bumi harapanku pun untuk dimaafkan pupus bersamaan dengan tidak ditemukannya dia, Aku sangat menyesal Minato hiks hiks" kata Kushina meninggikan suaranya dan perlahan-lahan suaranya semakin rendah yang terbawa emosi karena menyesal.

"Begitupun denganku Kushina, aku sangat menyesal karena tidak bisa menjadi ayah yang bisa diandalkan ketika ia sedih bahkan mukin terluka, aku hanya memperhatikan Menma dan Naruko, bahkan aku mengabaikannya seolah-olah Naruto bukan anakku sendiri, kita mengabaikan dia hanya karena alasan konyol sebab ia tak memiliki chakra" kata minato ikut sedih.

"Berkali-kali dia berusaha menarik perhatian tetapi tetap saja aku mengabaikannya, aku sangat menyesal" Sambung Minato sambil mengingat Naruto yang berulang kali berusaha mendapatkan perhatian darinya.

'Aku juga kakak yang buruk, aku hanya bisa menghina dan mencela adikku itu' pikir Menma dalam hati sambil menundukkan kepala.

'Begitupun diriku padahal kami kembar, seharusnya aku yang paling mengerti dirinya hiks hiks hiks' ucap Naruko juga dalam hati sambil menangis.

"Tapi kita tidak boleh begini terus kita harus percaya Naruto pasti ditemukan atau kembali kepada kita dan memaafkan kita, ya kita harus percaya dan terus berusaha mencarinya" Kata Minato bersikap optimis untuk menemukan Naruto dan meminta maaf kepadanya.

"Aku tau, aku selalu percaya kita akan bertemu kembali dengan Naruto. Tapi kapan?" tanya Khusina dengan nada bergetar.

"Ne papa, bukan maksudku kalau aku menyerah, tapi setelah sekian lama berlalu masih belum ada tanda-tanda kebersdaan Naru" ucap Naruko pelan.

"Apakah benar kita bisa bertemu lagi dengannya" ucap Menma. "Dari awal pencarian dengan papa memerintah anbu sampai disetiapa kali ada misi sinobi jika ada informasi mengenai Naru harus melapor, tapi apa samapai sekarang yang kita dapatkan berupa tangan kosong" lanjutnya sedih dengan menundukan kepala.

My Sun AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang