04.

119 17 2
                                    

              "Sadarkah kau telah menyerang batinku?."

                           *  *  *

Junkyu sedang bersenang-senang dengan teman-temannya di Villa.

*Oneuldo~ Orenji~*

Nada dering ponsel Junkyu.

"Papa?"

(Junkyu mengangkat telpon nya)

"Halo?"

                  "HEY ANAK NAKAL!"
           
                  "KEMANA SAJA KAU? KENAPA BELUM KEMBALI KE RUMAH??!!!"

"Junkyu lagi di Villa pa, Junkyu juga bakal nginep disini deh."

                    "PULANG!! ADA BERKAS YANG HARUS KAU TANDA TANGANI!! CEPAT PULANG!! INI MENYANGKUT BISNIS PAPA KAU TAU?!! BAGAIMANA JIKA PAPA BANGKRUT KARENA KAU TIDAK MENANDATANGANI BERKAS INI?? PULANG!!"

"Junkyu gabisa, dah ya pa."

*Tuuttt...*

"DASAR!"
Gerutu papa nya.

***

"Hahh... papa menelpon hanya untuk membicarakan bisnis -bisnis....abzbjbzjagdyen apalah itu."

"Papa kenapa ga berubah-berubah juga? Junkyu kurang sabar apa ngadepin papa?."
Keluh nya dengan raut wajah sedih.

"Oit, kenapa Jun?."
Tegur Jihoon sembari menepuk bahu Junkyu.

"Oh? gak, gak ada apa-apa, gue cuman pegel-pegel aja nih."
Kata Junkyu sembari menggerak-gerakkan bahu nya.

"Oohhh yaudah istirahat dulu lah, daritadi lo kan kek cacing kesetrum, hm."
Ucap Jihoon sembari tersenyum kecil.

"Hm, iyaaa."
Simpul Junkyu.

***

Keesokan harinya, di sekolah.

Junkyu sedang berjalan di koridor bersama Doyoung.
Tiba-tiba seseorang menariknya secara paksa.

"Pulang!."
Ucap seseorang itu sembari menggandeng tangan Junkyu.

"Eeh?? Pa... papa??."
Ucap Junkyu sembari melepas cengkraman tangan papa nya.

"Pa? Junkyu masih sekolah, ini belum waktunya pulang."
Lanjutnya.

"Papa bilang pulang ya pulang!! gitu aja ga ngerti!!."
Bentak papa nya.

"Om? ini masih jam sekolah, belum pulang, jangan kasar dong sama Junkyu, anak sendiri juga."
Ujar Doyoung yang berada disamping Junkyu.

"Heh, kamu siapa? berani merintah-merintah saya?! justru dia anak saya! ya bebas dong saya mau ngapain juga?!."
Bentak papa nya, Kim Jun Myeon.

"T -tapi pa, kalau Junkyu ketinggalan pelajaran gimana? Junkyu udah kelas 2."
Ucap Junkyu sembari menunduk sedih.

"Halahh, apa sih pentingnya?? apa untungnya buat kamu?? gak ada. Mending nurut sama papa, nanti tinggal terusin bisnis  papa dan kamu bakal sukses karena papa."
Ucap papa nya bak meremehkan Junkyu.

"Pa, Junkyu mau sukses dengan upaya Junkyu sendiri, bukan karena papa atau orang lain. Lagipula Junkyu gak akan pernah mau nerusin bisnis papa yang gak jelas itu."
Ucap Junkyu.

"Udahlah om, biarin Junkyu sekolah, om ini seorang ayah atau bukan? masa gak ngerti sama keinginan anaknya?."

"Apa om tau? cita-cita anak om? atau keinginan terbesar nya? tau gak? nggak kan. Om bukan sosok ayah yang di impikan Junkyu, asal om tau aja itu."
Ketus Doyoung yang mulai kesal terhadap perlakuan Junmyeon pada Junkyu.

DEAR JUNKYU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang