14.

77 10 6
                                    

Tin tinn..

Suara klakson mobil, tiba di depan gerbang rumah Hana.
Hana yang sudah menunggu di luar pagar sejak 2 menit yang lalu, bergegas menghampiri mobil itu.

"Naik."
Ucap Junkyu.

Hana langsung membuka pintu mobil dan menaiki nya.

NGENGG.

Baru saja Hana memakai sabuk.
Junkyu langsung menancap gas mobilnya, membuat Hana kaget hingga terbentur kaca jendela.

"Ahk! Aaahk...."
Keluh nya sambil mengusap-ngusap kepalanya.

"Ish! Apaan coba ngegas tiba-tiba kayak tadi?! Sakit nih pala gue!."
Bentaknya.

"Ya maaf... hehe.."
Ucap Junkyu santai.

Lelaki itu nampak tidak merasa bersalah sedikitpun.

***

"Kamu suka Hana?.."
Tanya wanita itu.

"IYA, AKU MENYUKAINYA! AKU MENYUKAI HANA... ma..."
Tegas Haruto.

"Tapi dia it----"

"Apa ma? tidak bisakah biarkan dia tau kebenarannya? Aku tidak tega melihatnya sedih dan terpuruk jika kita semakin  menunda nya!. Lebih baik sekarang? sebelum terlambat.."

"Dia... harus tau kebenaran tentang dirinya... setelah itu aku akan mengakui perasaan ku ini."
Lanjut Haruto, sukses membuat wanita itu menahan tangis.

"Kau tidak dengar? dia sudah memiliki pasangan, dia memiliki seorang kekasih sekarang, itu artinya yang ia sukai bukan kamu.."
Ucap wanita itu yang kini mengeluarkan air mata.

"Aku tidak peduli, yang jelas bagaimanapun juga, Hana harus tau kebenarannya."
Ucap Haruto dingin kemudian beranjak pergi.

"Haruto! Haruto!.... dengarkan mama sebentar!.."
Panggil wanita itu dengan tegas.
Namun Haruto tidak menghiraukan panggilan itu.

***

Sementara itu, Junkyu dan Hana asik berjalan-jalan, ah tidak, lebih tepatnya mereka berkencan.

Menolak lupa keadaan papa Junkyu sekarang.
Bagaimana? apa ia masih mengharapkan Junkyu kembali?.

BRAKK.

"Kalau begini terus aku bisa bangkrut!"
Tegas Junmyeon, usai menggebrak meja dengan kencang.

Lelaki dengan perilaku kejam terhadap anak laki-laki nya itu nampak gelisah.
Entah apa yang ia pikirkan?
Oh tentu, pastinya urusan bisnis nya itu.

"KIM JUNKYU!.."

"Bocah itu!!! HAAARG! Kenapa dia tidak kembali!!.... tidak mungkin aku mengemis padanya untuk kembali, dimana harga diriku? sebagai seorang direktur perusahaan dengan cabang terbanyak saat ini?."
Ucapnya menyombongkan diri.

"Aissh! Bocah itu benar-benar membuatku hampir tidak waras sekarang! karena nya bisnisku ini dalam keadaan sekarat, dan bagaimana jika tender selanjutnya aku gagal lagi? HAARGH! "
Lanjutnya, menggeram kesal.

***

"Jun..... "
Panggil Hana pelan.

"Hm?."
Gumam Junkyu, menoleh ke arah Hana di sampingnya, mereka tengah duduk di kursi, di tengah keramaian suasana di taman kota saat itu.

"Serius, tadi gue udah bilang ke mama kalo lo pacar gue tau! resmi gak?!."
Tanya Hana secara terang-terangan, tentunya tanpa pikir panjang.

Gadis ini terlihat tidak ada tanda pengibaran bendera putih dalam upaya memperjuangkan cintanya untuk si doi, Kim Junkyu.

"Resmi? maksudnya resmi p---"

"GUE SAMA LO.. RESMI? MENJADI PA-SA-NGAN."
Tegas Hana, sampai memotong ucapan Junkyu.

Junkyu hanya diam sejenak, memperhatikan gadis itu bingung.
Kemudian, Junkyu meraih kedua tangan gadis itu.
Menatapnya dalam dan hangat, kemudian berkata.

"Oke, hari ini, detik ini,menit ini, siang ini, sekarang ini..."

"Kim Junkyu.."

"Dan Hana..."

"Resmi menjadi pasangan."

Junkyu menunjukkan senyum manis nya di akhir kalimat.
Gadis itu merespom bahagia dengan membulatkan kedua matanya, serta pipi nya yang merona.
Membalas pula dengan senyuman yang puas.

"Bilang pada ibumu, aku akan melamarmu."
Lanjutnya.

"HAH?.. NGELAMAR? KAPAN? SEKARANG?."
Ucap Hana, kaget.

"Lulus kuliah lah! ogah banget sekarang."
Ucap Junkyu, menyangkal respon Hana.

"Kirainn...."

"Hm, APPA! EOMMA! AKU BERHASILLL!!!!!."
Sorak Hana gembira sembari mendongak ke arah langit, memejamkan matanya.

"Berhasil apa?."
Tanya Junkyu.

"Menurutku, melihatmu pertama kali saat itu, aku sudah kagum, dan kupikir kamu adalah pemberian tuhan untukku."
Ucap gadis itu, tiba-tiba bahasa nya berubah formal.

"Dan akhirnya aku sadar, bahwa aku menyukaimu sejak saat itu juga. Sekali melihat, langsung menetap dihati. Itulah awalnya, dan sekarang hasil dari perjuanganku seorang Hana yang mengejar hati seorang Kim Junkyu."
Lanjutnya dengan bahasa yang formal dan sangat menghayati.

"Oh ya? Terus waktu teriak kesetanan di rooftop itu? jangan-jangan kesenengan karena g---"

"Hah?! JADI.... LO DENGER TERIAKAN ITU?!! SERIUS??? MAMAMAAAAAAA😭😭😭😭"
Teriak Hana, sedikit merengek malu.

"Bukan denger doang, gue liat kali, dari balik pintu rooftop, gue kira lo di gigit semut, makanya sampe teriak cempreng begitu.."
Ucap Junkyu santai dengan wajahnya yang polos itu.

Gadis itu tidak berani menoleh setelahnya, ia hanya menunduk menahan malu, mengingat momen itu.
Siapa sangka kalau saat itu ternyata Junkyu masih di area rooftop?.

Disisi lain, resminya mereka menjadi pasangan.
Sementara Haruto, berdecak kesal dan gelisah.
Sepanjang hari, di benaknya hanya terpikirkan soal Hana, sebuah rahasia penting tentang nya.

***

Rahasia apa sebenarnya?.

DEAR JUNKYU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang