05.

122 12 0
                                    

"Hari yang menjengkelkan."

* * *

06.25 kst.

Junkyu sudah mandi dan memakai seragam SMA nya.
Ia menghendap-hendap keluar kamar nya agar tidak ketahuan Junmyeon.

Sampai ia keluar dari rumah nya.

"Haaaahhhh...."

Junkyu menghela nafas lega setelah menutup gerbang rumahnya.

"Keluar rumah sendiri aja harus menghendap-hendap segala, abisnya kalau gak gitu nanti papa liat Junkyu trus Junkyu gak di izinin ke sekolah."
Keluhnya.

Junkyu berjalan menuju halte bus sembari menikmati cuaca pagi yang cerah itu.
Sesampainya di halte, Junkyu bertemu Hana.

"Hana-yaaa!"
Panggil Junkyu sembari berlari ke arah Hana.

"Junkyu-sshi?"
Saut Hana sembari menoleh ke arah Junkyu.

"Ini masih pagi? udah berangkat aja?"
Tanya Hana.

"Panggil Junkyu aja si, gausah sok formal segala."
Gerutu Junkyu, memanyunkan gemas bibir nya.

TAKK

"Akh!"

Hana menendang kaki Junkyu tiba-tiba.

"Bukan sok formal ih!"
Bentaknya.

"Gak enak aja kalau manggil lo seakan seumuran sama gue, lo kan kakak kelas, gue juga punya sopan santun kali."
Lanjutnya, kesal.

"Hahahahahah, kenapa gak panggil oppa??"
Ucap Junkyu sembari tertawa kecil.

"Lebay ah, apaansi oppa-oppa segala? dah awas gue mau naik bus tuh, dah dateng."
Ucap Hana sembari melangkah untuk menaiki bus.

"Eitssss, tunggu."
Ucap Junkyu sembari menarik tangan Hana.

"Apalagi si?!"
Geram Hana.

"Bareng gue ya?"
Tawar Junkyu.

"Ogah!"
Simpul Hana.

"Lah kenapa?"
Tanya Junkyu heran.

"Ya gak mau!"
Jawab Hana.

"Lah kan tujuan nya sama? kenapa gak mau?"
Tanya Junkyu.

"Duh, gak mungkin kalo gue ngaku jantung gue dag dig dug kalo deket dia, duhh kenapa harus ketemu Junkyu disini sih? di tempat lain kek gitu, manahan ini jantung gue gak bisa diajak komfromi lagi."
Batin Hana.

"Annyeong? Han? kenapa diem? pipi lo merona tuh."
Ucap Junkyu sembari melambaikan tangannya di hadapan wajah Hana.

"Hah? M - merona??!!"
Kagetnya sembari memegang pipi nya.

Junkyu mendekatkan wajahnya dengan wajah Hana.
Karena tubuhnya lebih tinggi dari Hana, ia terpaksa membungkuk.

"Iya, tapi gemes juga."
Ucap Junkyu, sukses membuat jantung Hana mau copot.

"G -GEMES????? GUE? DIBILANG GEMES SAMA JUNKYU??? AAAAAAAA..... WADUH JANTUNG GUE.."
Batin Hana, tatapan nya tidak berpaling dari wajah tampan Junkyu.

"Kenapa natap gue kayak gitu? gausah geer, bukan berarti gue naksir ya sama lo."

"Yaaaa emang sih, kalau muka gue dibandingin sama aspal jalanan, pasti muka gue paling cakep."
Ucap Junkyu, kembali berdiri tegak.

"Argh, ngancurin harapan gue aja lo, untung ganteng."
Batin Hana, wajahnya menggerutu kesal.

"Dih! Lo kira gue naksir sama lo? nggak ya! dah ah gue mau berangkat."
Ucap Hana sembari memutar badannya.

DEAR JUNKYU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang