23.

72 10 0
                                    

Seminggu kemudian, usai peristiwa meninggalnya Kim Junmyeon.
Junkyu yang dilanda kesedihan sejak itu, kini mulai membaik.

***

"Pagi Junkyu!"
Sapa Hana dipagi hari itu.

"Pagi.."
Saut Junkyu sambil berjalan menuju meja makan.

"Udaaahhh ih, gausah berlarut-larut terus dalam kesedihan, gak baik tauu!"
Bujuk Hana sambil mengalungkan tangannya di lengan kiri Junkyu.

"Hm..."
Gumam Junkyu sambil tersenyum.

"Makan, gausah uwu pagi-pagi."
Teriak Haruto yang baru tiba di  meja makan.

"Iri aje lo"
Ketus Junkyu.

"Kalo ga gitu, yang ada masih cemberut lo, muka julid lo kan lebih bagus gitu, seorang Kim Junkyu dengan muka julid nya"
Ledek Haruto sembari memakan sesuap sup rumput laut.

"Emang muka lo cakep gitu?"
Tanya Junkyu.

"Nggak sih, B aja gitu, gue kan ga peduli cakep atau ngga"
Ucap Haruto.

"Merendah untuk ditendang nih anak.."
Celetuk Junkyu kemudian melanjutkan sarapannya.

"Jun, foto yok"
Ajak Haruto sambil berjalan ke samping Junkyu.

"Twumben? bwiasanya kayak kgulkas swama adwonan tepwung kalian?"
Cibir Hana yang masih mengunyah makanannya.

"Ada angin apa lo? ngajak gue foto? Jangan-jangan diem-diem lo nge fans sama gue.."
Ucap Junkyu.

"Lama lo, buru!"
Tegas Haruto.

"Bentar-bentar, jempol kaki gue gatel.."
Junkyu meraih jempol kaki nya dan menggaruknya.

CKREK.

"Eh? Loh kan gue belom siap dodol!"
Protes Junkyu.

"Dah, makasih"
Ucap Haruto lalu pergi begitu saja.

"Dah, makasih"Ucap Haruto lalu pergi begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hm, kakak..."
Batin Haruto sambil senyum-senyum ngeliatin foto itu di ponsel nya.

"Hm, ini bukan dokumentasi yang terakhir, tapi setidaknya goresan yang ada di hati lo itu perlahan mulai sembuh."
Lanjutnya.

***

Di sekolah.

Haruto sedang bersama Yoshi di lorong kelas.
Tepatnya berbicara empat mata saja.

"Ini, lo masukin ke dokumen juga ya, ada foto gue sama Junkyu."
Ucap Haruto sembari memberikan foto cetak ia dengan Junkyu tadi pagi.

"Ok, serahin aja sama gue."
Ucap Yoshi, menerima foto itu.

"Thanks ya, gue gatau kalo gada lo yang bisa bantuin gue dan pegang rahasia ini.."
Ucap Haruto.

"It's okay, rahasia lo aman sama gue, ngomong-ngomong gimana keadaan lo?"
Tanya Yoshi.

"Akhir-akhir ini g---"
Ucapan Haruto terputus ketika seseorang menjumpainya sambil menyapanya pula.

"Kakkk!!!!"

Srrrt.

Dug.

"Awww! "

Hana yang datang sambil berlari kencang itu tidak sempat berhenti normal, alhasil, ia pun mengerem sampai nabrak bahu Yoshi.

"Aishh! sakit... aww"
Keluhnya sambil mengusap-ngusap keningnya.

"Hana? ngapain lari-lari?"
Tanya Haruto.

"Ituuuu, AHHH APASI! KOK LUPA?!"
Teriaknya frustasi, mendadak lupa ingin mengatakan hal apa, wajahnya juga terlihat gelisah.

"Eh? itu jidat nya gapapa? tadi nabrak bahu gue loh"
Cemas Yoshi, berbalik badan.

"Gapapa kak, eeem Ah iya! ingettt!!"

"J -junkyu.... Junkyu di UKS, tadi jatoh dilapangan!"
Ucapnya lega.

"Hah?! Junkyu? Kok bisa?"
Tanya Yoshi panik.

"Gatau deh kak, tadi aku lagi jalan aja, trus denger anak-anak gosip kalau Junkyu tadi jatoh dilapangan trus dibawa ke UKS, yaaa Hana langsung lari deh, kebetulan liat kak Ruto disini, gitu"
Jawabnya lega.

"Yaudah cek sekarang yok"
Ajak Haruto.

"Yok"

***

Di UKS.

"JUNKYU?? JUNN, WOY JUN LU KENAP--------"

"Pa......"
Teriak Yoshi panik sambil berlari tergesa-gesa ke arah murid yang terbaring di ranjang UKS.

"Hah? i -ini mah bukan Junkyu..."
Lanjutnya.

"oh? Kalian siapa?"
Tanya murid yang sedang berbaring itu.

"a- ah itu...."
Yoshi melihat ke arah nama yang ada di seragam murid itu.

"Koo Junkyu?"
Batinnya.

"Maaf, kami salah orang hehe.."
Ucap Haruto.

"Yoshi, Hana, cabut.."
Ajak Haruto.

"Ehehehe, mianhae, maaf mengganggu ya? Haha... eee"
Hana cengengesan menahan malu.

***

"Hahh, itu Junkyu anak kelas lain kali ah, bukan Kim junkyu kelas kita"
Protes Yoshi sambil menggaruk tengkuk nya itu.

"Hehe, maaf... abisnya aku panik sih, denger kata Junkyu tadi, kukira ya si Junkyu itu"
Ucap Hana manis.

"Makanya lain kali kalo kasih info yang bener, ngawur aja lo"
Protes Haruto.

"Yaa maaf kak...heungggg"

"Yodah, balik ke kelas lo sono, elo, kanebo macan, balik ke kelas juga"
Ucap Haruto.

"Lah kan kita sekelas beibih?"
Sial, Yoshi malah ngelawak.

"Najis! ya gue tau kita sekelas, ayo!"
Ajak Haruto kesal, juga geli.

"Oke beibih, kajja"
Ucap Yoshi dengan suara alay markulay nya.

"Alay!najis! Jijik gue! Skip.."
Ketus Haruto, lalu pergi meninggalkan Yoshi begitu saja.

"Bercanda woi, yaelahhhh, jangan ditekuk tuh muka, makin kusut deh, kan gaada setrika wajah, masa pake setrika mak gue? "
Teriak nya.

Namun, Haruto tetap melanjutkan langkahnya, tidak peduli terhadap kanebo macan yang sedang kumat itu.

***

DEAR JUNKYU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang