19.

73 9 1
                                    

Haruto dan Junkyu menuju villa yang ditinggali Junkyu, suasana diantara mereka masih canggung, selama perjalanan tidak ada yang berbicara satu sama lain.

Sesampainya di villa, Junkyu turun dan segera mengemas barang-barangnya.
Ternyata disana ada Doyoung dan Jihoon.

"Junkyu? darimana?"
Tanya Jihoon.

"Rumah Hana."
Jawabnya.

"T - trus? itu lo mau kemana? kok dikemas semua barang-barang lo? yaa gue sama Doyoung mau nginep disini padahal."
Ucap Jihoon bingung.

"Besok aja ya gue cerita, buru-buru nih, daaahhh!"
Ucap Junkyu.

Pakaiannya dikit, jadi tidak perlu waktu lama mengemasnya, hanya satu koper saja.

"Lah Jun, jun!"
Panggil Doyoung.

"Yaahh tuh bocah, main lari aja."
Lanjutnya.

"Yaudahlah, besok juga dia cerita, adoooohhh ngantuk bener gue.."

***

"Udah, ayo!"
Ajak Junkyu, Haruto menunggu di depan mobil.

"Lama amat, sebelas dua belas lo sama siput."
Ucap Haruto, lelaki itu kembali ke sifat dingin nya.

"Mana ada lama, perasaan 10 menit doang? nyeh!"
Gerutu Junkyu sambil memasukkan koper nya di jok tengah.

Tiiin tinnn.

"Woi! 5 detik gak naik gue tinggal."
Ancam Haruto usai membunyikan klakson mobil.

"5.."

"4.."

"3.."

"2.."

"Duh, iya-iya, sabar kenapa sih?mending lo bantuin, lah ini cuman diem kayak patung cacingan, huu preman pasar."
Ketus Junkyu yang baru saja menaiki mobil.

"Y."

Haruto langsung tancap gas.

NGENGGG.

DUG!

"TOKEK BUNTING!!"
Teriak Junkyu, usai kepalanya terpentok langit-langit mobil.

"Pala gue, heh! lo kalo mau jalan bilang! gue belum pake sabuk pengaman, belum stay sit okey, lo malah ngegas aja, untung ga benjol nih pala gue woi!"
Ketus Junkyu sambil ngusap-ngusap kepalanya.

"Bodoamat, trus kalo misalkan gue yang kepentok emang lo peduli?"
Tanya Haruto.

"Bodoamat, mau pala lo botak juga gue ngakak.."
Simpul Junkyu.

Keduanya saling melirik sejenak, kemudian berpaling acuh.

***

Sesampainya dirumah, syukurlah rupanya Hana sudah kembali.

"Hana..."
Ucap Junkyu pelan.

Gadis itu langsung pergi masuk ke kamarnya.
Dia masih tidak ingin bicara dengan siapapun sepertinya.

"Hana gapapa pa? ma?"
Tanya Junkyu.

"Iya, gapapa, dia masih sedih aja kok, kamu ga perlu khawatir, syukur dia mau kembali."
Ucap so eun.

"Hm"
Gumam Junkyu.

"eeee kamar buat kamu masih harus di beresin, jadi malam ini kamu tidur bareng Haruto dulu ya, Haruto kamu sekamar sama Junkyu."
Ucap Yuta.

"Tapi pa---"

"Gaada tapi-tapian, Haruto, kasur kamu kan masih ada satu tempat lagi, kasur kamu tingkat, apa susahya berbagi sih?"
Ucap Yuta.

"Iya pa"
Haruto melirik sinis,julid ke arah Junkyu.

"Apa lu?!"

"Apa?

"Heeeh, udah, Haruto antar Junkyu ke kamar, ini juga sudah malam, sana kalian tidur, besok sekolah, gada yang namanya bolos."
Yuta menegaskan perintahnya.

"Iya paaa..."

***

Haruto naik ke kasur yang diatas.

"Lo tidur diatas?"
Tanya Junkyu.

"Hm"
Haruto hanya mengiyakan dengan gumaman, ia sudah terbaring maget di kasurnya.

"Gak takut kejatuhan cicak?"
Tanya Junkyu.

Haruto yang kaget mendengar ucapan Junkyu, segera bangkit, namun ia lupa bahwa dirinya adalah keturunan titan.

Ia bangun tanpa memikirkan bahwa ia berada di kasur atas, alhasil, ketika ia bangun keningnya otomatis menyentuh langit-langit kamar, alias kejedot.

DUGH.

"Aduh!"

"HAHAHAHAHAHAHA... "

Sementara Haruto kesakitan, Junkyu yang nampaknya tidak beradab ini justru menertawakan Haruto dengan puas.

"Diem lo, gausah ketawa, tidur, berisik."
Ucap Haruto, ia kembali berbaring dan memejamkan mata.

"Hmh."

Junkyu meletakkan kopernya di samping lemari, kemudian berbaring di kasur bawah.

***

03.00 dini hari.

PLAK.

PLAK.

PAKK.

PUKK.

Suara tepukan tapi bukan tepuk tangan, melainkan seseorang sedang menepuk bagian tubuhnya yang digigit nyamuk.

GUSRUKK.

GUSRUKK.

Suara seseorang menggaruk.

Siapa orang itu? tentu saja, siapa lagi kalau bukan Kim Junkyu.
Nampaknya tidurnya terganggu.

"Emmhh..."

"Adooih! nyamuk banyak bener, tuh, tuh kan, abis badan gue digigitin nyamuk."
Junkyu terduduk, terbangun dari tidurnya.
Junkyu sibuk menepuk-nepuk tubuhnya dan juga nyamuk yang ada di sekitarnya.

Nggreuung.

Nggreungg.

"Apa tuh?"
Junkyu mengeluarkan kepalanya sedikit dan mendongak ke arah atas, tempat Haruto terbaring, tangannya mengayun di tangga kasur.

"Buset, Ruto ngorok? wah, momen langka, wajib di rekam"
Junkyu mengambil ponselnya dan merekam suara Haruto yanh sedang mengorok.

"Yess, hahahahah!"

"Hoaaaaamm... lanjut tidur aah"

Junkyu kembali berbaring di kasur, ia tertidur pulas, usai bertengkar dengan mahkluk kecil bernama nyamuk itu.

***

Haii guyss😭 hahahah... author lagi mager banget sebenernya, tapi demi kalian, para readers, author jadi semangatttt niee, hehe😆
Sejauh ini ada part yang kalian suka mungkin? hehe.

Author mau bilang juga makasih bagi yang udah mampir, yang stay, yang bahkan suka sama cerita-cerita yang aku tulis.
Tetap semangat kalian!!

Tinggal beberapa part lagi, cerita ini end, semangat!

DEAR JUNKYU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang