"Karna disini bapak numpang silahkan bapak tidur disofa"
"Gak mau. Saya mau tidur disini" tolak Rey sambil menunjuk kasur tepat didepannya.
"Enak aja, kalo mau tidur aja disofa"
"Kalo saya gak mau gimana?"
"Tidur aja dilantai" ketus Vania setelah merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya.
Mendengar jawaban dari Vania membuat Rey kesal, namun mau tak mau dia harus tidur disofa karna mustahil jika dia tidur dilantai bisa masuk angin esok paginya.
Rey berusaha tidur dengan nyaman walaupun kakinya menggantung diatas sofa karna terlalu panjang.
Kurang lebih satu jam lamanya Rey mencari posisi yang nyaman namun sama sekali tak ia dapatkan. Dengan risau ia duduk sambil bersandar.
Jarak antaran sofa dan ranjang Vania tak terlalu jauh. Dari sana Rey bisa melihat wajah Vania yang tertidur pulas. Dalam hatinya bertanya apakah keluarga besarnya akan menerima Vania sebagai bagian dari mereka.
Namun beberapa detik kemudian Reyhan menyunggingkan senyum saat tak sengaja melihat perut Vania yang masih terbalut kain. Ia membayangkan bagaimana nanti saat bayi itu benar-benar lahir.
🍀🍀🍀
Matahari menyilaukan mata yang masih terpejam. Dari dalam terdengar suara ketukan pintu yang lumayan jelas, namun mereka tidak memperdulikannya.
Samar-samar Rey mendengar suara pintu diketuk, dengan langkah gontai dia berusaha membuka pintu agar tau siapa tamu yang datang sepagi ini.
Betapa kagetnya tamu itu saat tau siapa yang membukakan pintu saat ini. Sindy gelagapan saat melihat Rey ada didepannya dengan rambut berantakan serta baju yang kusut, terlihat jelas seperti baru bangun tidur.
"Maaf pak saya ganggu" Sindy bersiap untuk membalikkan badan namun Rey segera mencegahnya.
"Kamu mau cari Vania?" Tanya Rey berusaha menutupi kegugupannya. "Dia masih tidur, bangunin aja kalo mau"
"I-iya pak biar saya bangunin" jawab Sindy terbata-bata lalu masuk kedalam dengan menenteng plastik berisi makanan.
Saat Sindy sudah berada dikamar Vania, Rey dengan santai melewati kedua perempuan itu untuk membersihkan diri sekaligus merutuki kebodohannya yang sembarangan membuka pintu.
"Bodoh banget sih Rey, kalo sampe Sindy cerita kekaryawan kantor bisa abis digosipin" alibinya sambil memegang handphone.
Dengan gusar dia mencuci wajah dan membasahi rambut. Setelah itu dia mengambil handphonenya dari dalam kantong dan meminta Wili untuk segera menjemputnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐭'𝐬 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧 (OnGoing)
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] [JANGAN LUPA VOTE UNTUK MENGHARGAI PENULIS] [DAN JANGAN LUPA COMENT BIAR AKU MAKIN SEMANGAT] Ft. Ji Chang Wook And Im Yoon-ah -------------------------------------------------------------- Reyhan Pradipta Mahendra, pria t...