delapan belas 🌵

317 14 0
                                    

"Iya pa nanti kalo aku udah sampe langsung ngabarin papa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya pa nanti kalo aku udah sampe langsung ngabarin papa"

"He'em, papa udah pesenin kamar buat kamu sama Vania"

"Apa pa?"

"Papa udah pesenin kamar buat kamu sama Vania" ulang Mahendra yang sedang duduk santai di teras rumah.

"Pa gak perlulah lagi pula aku di sini cuma mau ngecek kebun bukan mau liburan. Kalo pun Vania gak ikut juga gak masalah"

"Kamu ini. Vania itu lagi hamil gak baik ditinggal-tinggal"

"Siapa pa?" Suara wanita yang tiba-tiba datang dengan membawa nampan berisi kopi hitam.

"Nanti papa telpon lagi" setelah itu Mahendra memutuskan sambungan teleponnya.

"Pa siapa?" Tanya Diah sekali lagi.

"Reyhan"

"Reyhan kenapa? Oh iya hari ini Felysia mau berangkat ke Singapur. Rey udah tau belom?"

Mahendra menggeleng sambil menyesap kopi yang dibawakan oleh istrinya tadi. "Papa nyuruh Rey ngecek kebun kopi sama Van-"

"Pa gimana sih. Kan dari kemaren mama udah bilang kalo Fely itu minta dianterin Rey" belum sempat melanjutkan ucapannya Diah lebih dulu memotong.

"Lagi pula Fely udah berangkat dari tadi'kan. Ya udah gak ada masalah" putusnya lalu meninggalkan Diah disana.

🍀🍀🍀

Setelah turun dari mobilnya Felysia segera duduk dikursi yang ada di bandara. Sebelumnya dia sudah meminta Rey untuk mengantarnya ke bandara, namun sampai saat ini Ray tak kunjung terlihat.

"Ma Rey mana?" Tanya Fely saat mamanya datang membawa kotak makanan yang baru ia beli.

Rahayu menarik nafasnya lalu tersenyum. "Rey itu udah punya istri jadi mama minta jangan berharap lebih ya sayang"

"Ma..." Suara Fely bergetar lalu memeluk mamanya.

"Udah ya jangan nangis. Mama yakin diluar sana masih banyak laki-laki yang baik kayak Reyhan"

"Aku cuma mau dia nganterin aku sebelum aku pergi ke Singapur"

"Kenapa harus Rey? Emang kamu gak seneng kalo mama yang nganter kamu?"

"Aku seneng kok ma" jawab Felysia lalu memeluk mamanya.

"Mama ketoilet sebenarnya ya sayang" pamit Rahayu lalu meletakkan tasnya disana.

Baru saja Rahayu pergi tiba-tiba ponsel miliknya berbunyi. Felysia segera mengangkatnya karna orang yang menelpon Rahayu tak lain adalah Diah.

"Iya tante ini Fely, mama lagi ketoilet"

𝐋𝐞𝐭'𝐬 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 𝐚𝐠𝐚𝐢𝐧 (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang